DI BACA YAH
VOMMENT JUGADaffa sekarang sedang berjalan di koridor menuju arah kelasnya. Padahal jam baru menunjukkan pukul 06:00.
“Woii, Daff.” Teriak seseorang.
“Eh, lo Yo.” Orang itu ternyata Iyo.
“Tumben lo datang pagi! Kenapa nih?” Tanya Iyo
“Ada urusanlah, sorry nih gue buru-buru. Gue duluan.” Pamit Daffa dan berjalan cepat menuju kelasnya.
“Tuh anak tumben datang pagi, jadi curiga gue. Ah udalah mending gue ke kantin.” Gumam Iyo.
Saat berbalik tak sengaja ia bertabrakan dengan seseorang. “Eh sorry-sorry gue enggak segaja Dev.” Ujar Iyo.“Alah enggak apa-apa kali Yo kaya sama siapa aja lo.” Ucap orang itu yang ternyata Devon.
“Eh gue duluan, biasa mau makan.” Pamit Iyo, tapi sebelum itu ia menyampaikan sesuatu kepada Dev. “Ohiyya Dev, tuh Daffa tumben datang pagi. Takut dia di hukum lagi?” tanya Iyyo
Dev yang hendak bergi berbalik dan menatap Iyo seperti bertanya.
“Ngeliatin guenya santai Dev, kaya mau makan gue aja lo. Yaudah gue duluan.” Dan meninggalkan Dev yang masih memikirkan perkataan Iyo.
Batin Dev “Pasti mau ngehindar dari gue.”
Dev lalu berjalan ke arah kelas Daffa. Dan setelah sampai ia melihat didalam kelas hanya ada satu orang yang sedang bersandar di sandaran kursi dan menutup mukanya dengan buku. Siapa lagi kalau bukan Daffa.
Dev masuk dan berjalan ke arah meja Daffa. “Hmmm. Tumben pagi?” Tanya Dev.
Daffa yang mukanya tertutupi oleh buku seketika membeku mendengar suara yang sangat dikenalnya itu
Dev mengambil buku yang menutupi wajah Daffa. Saat Daffa membuka mata ia terkejut. Bagaimana tidak wajah Dev sangat dekat dengan wajahnya.
“Lo...Nga...Ngapain di sini?” Tanya Daffa gugup dan mendorong bahu Dev agar menjauh darinya.
Dev lalu duduk di depan Daffa, dan masih memperhatikan wajah Daffa.
“Lo liat apa? Gue tau gue cantik.” Ujarnya untuk menghilangkan kegugupannya.
“Datang pagi buat ngehidar dari gue?” Tuduh Dev.
“A...apaan siapa yang ngehindar, orang gue emang mau datang pagi aja. Bosan dihukum terus.” Bohong Daffa.
“Oke, sekarang gue mu jawaban dari pertanyaan gue kemarin!” pinta Dev.
Batin Daffa “Mampus lo Daffa.”
“E...emang pertanyaan yang mana? Perasaan lo enggak ada nanya sama gue.”
“Lo yakin, atau gue perlu ulang lagi?” tanya Dev.
“Eh .... Enggak perlu gue udah ingat” jawabnya.
Dev hanya menaikkan alisnya sebelah. “Jadi jawabannya apa?” tanyanya lagi.
“Anu...itu...anu...
Kringg...kringg...kringg
Batin Daffa. “selamat”
“Nah anu...itu bel udah bunyi sana lo balik ke kelas.” Usirnya.
Dev hanya menghela nafas. “gue tunggu lo nanti sore di taman kemarin. Kalau lo enggak datang awas aja.” Ancam Dev dan pergi dari sana.
“Mampu lo Daffa. Harus jawab apa coba? Kayaknya harus bertanya ke yang ahli nih.”
Follow IG @musdalifah322
Udah mau lebaran author mau ngucapin Maaf kalau ada salah-salah kata mau di sengaja ataupun tidak di sengaja, mohon dimaafkan.
Saya mewakili keluarga besar saya mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1440 H. Bagi yang merayakan.
Mohon Maaf Lahir Dan Batin🙏
musdlfh_
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl (HIATUS)
Teen FictionHIATUS #1 - Queen [15/05/2019] #12 - Masasekolah [11/09/2019] #50 - Pacar [10/07/2019] #1 - Rooftop [12/07/2019] #14 - Nakal [21/07/2019] #798 - Sahabat [20/08/2019] #1 - Coupelgoals [01/11/2020] #21 - Coupel [15/04/2023] "lumayang juga, bisa jadi B...