20

1.5K 40 2
                                    

Daffa kembali ke kebiasaannya yang selalu terlambat untuk ke sekolah, seperti sekarang ia baru datang jam 8 pagi dan pagar sudah di tutup.

Ia memutuskan untuk memanjat tembok samping sekolah berhubung sekarang jam pelajaran berlangsung.

Saat ia hendak melompat turun kakinya terpeleset yang mengakibatkan dia terjatuh.

Gubrag

"Aduh pantat gue, bisa jadi tepos nih." Ringis Daffa. Dan berdiri membersihkan roknya yang kotor.

Daffa memilih pergi ke kantin belakang sekolah ia malas untuk masuk kelas apa lagi sekarang jam pelajaran matematika.

Saat sampai di kantin belakang sekolah ternyata kantin tutup entah kenapa, ia memutuskan untuk ke kantin sekolah daripada berdiri menunggu abang penjaga kantin.

Ia berjalan menyusuri koridor yang sepi karna jam istirahat masih 1 jam lagi.

Tapi saat ia hendak berbelok ke arah kantin seseorang menjewer telinganya.

"Aduhh telinga gue, siapa sih berani banget ngejewer telinga gue." Aduhnya dan menatap orang yang menarik telinganya.

Dan ternyata yang menjewernya adalah bu Yanti. Daffa hanya cengengesan. "Eh ibu, pagi bu padahal saya baru mau ke ruangan ibu lo buat lapor kalau saya telat."

Bu Yanti menatap garang Daffa. "Kalau mau ke ruangan saya kenapa jalannya ke arah kantin, jangan banyak alasan kamu, sekarang berdiri di lapangan sampai istirahat." Suruh Bu Yanti.

"Yah ibu kalau kasi hukuman yang lain kek, kaya enggak ada kerjaan yang lain gitu." Protes Daffa.

"Yaudah hukumannya saya ganti."
Daffa tersenyum bahagia. "kamu bersihkan toilet perempuan di lantai dua sekarang." Suruh Bu Yanti yang membuat senyum Daffa memudar.
"Yah kok gitu sih bu, mending tadi saya milih berdiri di lapangan deh bu." Protes Daffa.

"Udah enggak usah banyak bicara sana bersihin toiletnya." Suruh bu Yanti.

Daffa hanya bisa pasrah dan berjalan ke arah tangga dan naik ke lantai dua. Saat sampai di lantai dua ia bergegas ke arah toilet untuk membersihkannya.

Dafaf rajin hari ini ia tidak kabur untuk menhindari hukuman, Satu jam ia membersihkan semua toilet di lantai dua yang akhirnya selesai.

Ia memilih naik ke rooftop untuk merokok sebentar, rutinitas yang sempat tidak dilakukannya saat menjadi pacar bohongan Dev.

"Masih sama." Gumam Daffa dan duduk di sofa yang selalu menemaninya di rooftop.

Daffa mengeluarkan rokok dari saku roknya. "Yah mana habis lagi nih rokok, kemarin perasaan masih ada satu batang dah." Pikir Daffa.

"Mending gue pergi beli dah." Beranjak pergi dari rooftop.

Saat berjalan di koridor ia melihat seorang cowok nerd. "Woii lo sini." Teriaknya.

Cowok yang dipanggil itu menunjuk dirinya sendiri.

Daffa mengangguk. "Iyya lo, sini cepetan."

Cowok itu menghampiri Daffa. "A...ada a..apa yah Daff." Tanyanya antara gugup dan takut.

"Lo beliin gue rokok di warung depa sekolah, sana cepetan." Suruhnya.

"Ta..tapi aku takut Daff, nanti ketahuan sama guru."

"Yah jangan sampe ketahuan oon, kalau ketahuan jangan bilang gue yang suruh awas lo kalau bilang, sana cepetan, kalau udah beli temuin gue di uks awas kalau lama" Ancamnya dan mendorong cowok nerd itu untuk pergi.

Daffa memilih menunggu di uks yang ruangan nyaman untuk tidur.

Belum sempat Daffa menutup matanya pintu uks terbuka dan ternyata yang datang cowok nerd tadi. "Cepet juga." Gumam Daffa.

"I..ini rokoknya Daffa." Ucapnya dan memberikan satu bungkus rokok ke arah Daffa.

"Widih mantap ini, yaudah sana lo pergi." Usirnya.

Tetapi cowok itu tidak kunjung pergi. Daffa yang heran lantas bertanya. "Ngapain masih di sini, sana pergi."

Cowok itu menjulurkan tangannya. "U...uangnya mana Daff, so..soalnya tadi aku beli pake uang aku." Mintanya.

Daffa memberikan beberapa lembar uang. "Nih-nih udah sana pergi gue mau tidur."

Cowok itu pergi dan Daffa melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda.
.
.
.
Hai hai ketemu lagi sama author.

Dibaca yah.
Jangan lupa di vomment.

Typo di mana mana.

Buat yang udah baca dan vomment makasih yah.

Musdlfh_

Bad Girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang