Happy Reading...
Sedangkan Dev menulis sesuatu di kertas itu dan menempelkannya di pintu.
"Nah kalau ginikan aman." Ucapnya dan masuk kedalam toilet cewek.
*****
Dev dan Daffa berada di uks, Dengan kondisi Daffa yang masih tertidur dengan pulas.
"Kebo bangun, emang nggak mau balik?" Panggilnya dan mengelus lembut rambut Daffa.
Daffa merasa terganggu akhirnya membuka mata. Orang pertam ayang ia lihat adalah Devon.
"Loh kok gue bisa disini? Bukannya gue tadi di toilet." Tanyanya bingung.
"Aku yang bawa kamu kesini." Jawab Dev, sedangkan Daffa hanya ber'oh'ria.
"Lo masuk toilet cewek, kaga ketahuan?" Tanya Daffa.
"Kagalah, orang akunya nempelin kertas di depan pintu toilet." Ucapnya membangakan diri karna kepinterannya.
"Emang nulis apa?" Tanya Daffa penasaran.
"TOILET SEDANG DI ALIHKAN KE LANTAI 2. MOHON KERJA SAMANYA" Ucapnya dengan tekanan disetiap kata.
"Wkwkwkwkwk, ngakak sumpah. Pinter juga yah pacar gue."
"Siapa dulu dong Devon." Ucapnya sombong.
"Nah lo mau kemana bawa tas?" Tanyanya lagi.
"Mau pulang, emang kamu mau tinggal disini. Makanya kalau tidur jangan kebo." Ledek Dev.
"Gini-gini juga lo suka." Gumamnya.
Mereka berdua berjalan menuju parkiran.
"Anter gue ke mansionnya bang Iin aja." Suruh Daffa.
"Lah kok ke mansion." Bingung Dev.
"Nyokap bokap undah pindah kesini. Mereka nyuruh gue buat balik ke mansion." Jelasnya.
"Bagus deh."
"Bagus kenapa?" Tanya Daffa bingung.
"Kamunya ada yang ngawasin, jadi nggak bakal keluyuran sama trlat ke sekolah." Jawab Dev.
"Liat aja nanti." Ucapnya.
*****
Daffa turun dari mobil Dev (cek di mulmed)
"Nggak mau mampir yang?"
"Haaa, kamu manggil aku pake yang? Sehatkan kamu?" Tanya Dev sambil memegang jidat Daffa dengan menggunakan punggung tangannya.
Daffa menghela nafas. "Sekali-kali biar lonya seneng."
Mata Dev berbinar. "Inimah seneng banget, senengnya sampai overdosis malah." Ucapnya lebay.
"Dasar, pacarsiapa sih lo?"
"Pacar seorang Bad Girl." Jawab Dev mantap.
"Ck, lo mau mampir kaga nih, kalau kaga mending cabut sana." Usir Daffa.
"Iyya bu boss, balik dulu. Salamin sama camer." Pamitnya dan masuk kembali kedalam mobilnya.
Daffa berjalan menuju pintu mansion, menghela nafas dan membuka pintu.
"Yuhuuuu, Daffa yang imut nan cantik comeback. Sambutannya mana nih yuhuuu." Teriaknya degan keras.
Ya inilah Daffa, bad girl yang melakukan pemberontakan agar mendapat kasih sayang dari keluarga, dan sekarang ia bisa bernafas lega karna keluarganya kembali seperti semula.
"Berisik lo dek, ini hutan bukan rumah." Kesal Iin.
"Abang itu kebalik, harusnya ini rumah bukan hutan." Tegur Lisya mama Daffa dan Iin.
"Lah mulut-mulut siapa, kok anda yang repot." Ucap Iin.
"Berani sama mama?" Tanya Lisya.
"Berani, sini maju." Tantang Iin.
"Uang jajang mama potong." Ancam Lisya.
"Heheh, bercanda mah, bercanda doang. Damai mah, damai." Ucapnya meminta maaf.
"Dasar. Eh Daffanya mana?" Tanya Lisya bingung.
"Udah ke kamar, katanya males liat siaran langsung." Ucap Albert tiba-tiba yang baru turun dari lantai dua.
"Sialan tuh bocah, ini juga gara-gara dia." Kesal Iin dan berlari ke lantai dua untuk menyusul Daffa.
"Anak siapa sih tuh." Teriak Lisya.
"Anak kamulah." Balas teriak Albert.
"Anak kalian berdua woii." Teriak Iin dari atas.
"Anak monyet kali." Daffa juga ikut teriak.
Terjadilah pertarungan mulut di dalam mansion itu.
*****
Sore telah berganti malam, keluarga Verron sedang kumpul bersama di ruang keluarga.
"Kamu nggak mau kenalin ke papa cowok yang nganterin kamu?" Tanya Albert di sela-sela mereka sedang asik menonton tv.
"Nanya ke aku pah?" Tanya Daffa.
"Oon lo, nanya ke elo lah. Masa nanya ke gue, sorry yah gue masih normal." Jawab Iin.
"Oh kirain, lo kan jomblo." Ejek Daffa.
"Sorry yah, gue itu singel, singel itu oilihan jomblo itu nasib, oke." Ucapnya membenarkan.
"Serah dah nyet." Ucapnya yang mendapati tatapan tajam dari Iin.
"Kalian berdua ini berantem terus, kamu Daffa jawab aja pertanyaan papa. Mau nonton kaga bisa tenang." Ucap Lisya yang fokus dengan acara yang ditayangkan di tv.
"Hehehe, maaf mah. Itu pah nanti Daffa kenalin deh."
"Cowok kamu?" Tanya Albert.
Daffa nampak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, baru saja ia ingin menyelesaikan ucapannya tapi abangnya Iin langsung memotongnya.
"Cowok tadi pa...." Ucapnya terpotong.
"Pacarnya pah, namanya Devon ketua osis disekolah." Jawab Iin tanpa rasa bersalah.
"Yang ditanya siapa yang jawab siapa." Ledek Lisya.
"Yaudah nanti kamu kenalin ke papa." Suruh Albert.
"Iyya pa."
Mereka melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda tadi yaitu menonton tv bersama.
Haii guys, apa kabar nih?
Baik kan yah, alhamdulillah deh kalau gitu.Ohiyya akunya mau nyampein permintaan maaf kalau Updatenya lama, malahan lama banget, yah dengan alasan yang sama, tugas banyak, nah mau ngetik pas libur tapikan harus istirahat, biar otak kaga stress.
Sebenarnya mau update cepet-cepet tapi yah sering ada masalah, kaya udah ngetik banyak eh malah kaga ke simpen kan kesel yah.
Udahlah, lupain lagiankan udah Update yah, jadi buat yang nanya kapan update, kenapa belum update, nih aku update.
Buat yang udah nyempeting buat baca, vote and coment cerita aku, makasih banyak deh pokoknya, karna masih mau baca cerita yang aneh ini, jangan lupa di share ke teman-temennya yah.
Maaf nih yah kalau typo masih banyak, dan ceritanya ngebosennin atau gimana, kalian harus ngertiin penulis, setiap penulis itu beda-beda kemampuannya oke.
Makasih semua.
Jangan lupa vote&comment.
musdlfh_
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl (HIATUS)
Fiksi RemajaHIATUS #1 - Queen [15/05/2019] #12 - Masasekolah [11/09/2019] #50 - Pacar [10/07/2019] #1 - Rooftop [12/07/2019] #14 - Nakal [21/07/2019] #798 - Sahabat [20/08/2019] #1 - Coupelgoals [01/11/2020] #21 - Coupel [15/04/2023] "lumayang juga, bisa jadi B...