Happy reading...
Satu bulan telah berlalu, Daffa dan Devon telah melalui banyak rintangan dalam hubungan mereka, entah apa yang selanjutnya yang akan terjadi. Bahkan Daffa sudah menggunakan aku-kamu saat berbicara dengan sang pacar.
Sekarang mereka sedang berada di kantin, merayakan kembalinya Eca yang entah dari mana authornya lupa, maklum lama baru update.
Masih ingat Eca, kalau enggak coba cek part cast cerita bad girl, Eca itu sahabat Daffa.
"Akhirnya lu balik lagi Ca, kelas itu tanpa lu kaya isi chattan sama doi yang online tapi kaga dibales." Ucap Alex lebay.
"Eh bucin, nyambungnya kemana goblok." Kesal Eca.
"Yaelah, nyambungin aja. Kayak kita yang entar bakal nyambung tali pernikahan." Goda Alex.
"Anjjirrr." Teriak Eca kesal ynag membuat sebagian isi kantin melihat ke arah mereka.
"Lu berdua berisik, noh kaga malu diliatin kelas lain." Cibir Daffa.
"Ngapain malu, Biasanya juga malu-maluin." Kata Alex dengan gayanya.
Eca berlagak seperti orang ingin muntah. "Pengen gue tampol lu, sumpah."
Sedangkan Devon yang sedari tadi duduk tanpa suara hanya menyaksikan bacotan mereka bertiga, eh mungkin hanya Alex dan Eca dan tanpa berniat bergabung.
"Eh bebeb Devon, diem - diem bae." Goda Alex yang mendapat tatapan tajam dari Daffa.
"Homo lo." Ejek Eca.
"Sorry yah, bebeb Alexmu ini masih normal, buktinya mau nikahin kamu minggu depan." Ujar Alex menggoda Eca.
"Bangke lu." Umpat Eca.
"Diem." Suara dingin dan tajam itu berasal dari Devon yang sudah jengah mendengar perdebatan mereka berdua.
"Gue bakal pindah ke indo." Ucap Devon tiba-tiba.
"Haa." Kaget mereka bertuga.
Daffa dibuat terkejut. "Maksud kamu apa?"
Eca yang mengerti situasi memberi kode kepada Alex agar meninggalkan sepasang kekasih itu untuk berbicara secara pribadi.
"Eh Daff, gue sama Alex duluan yah, mau balik ke kelas. Bye." Pamitnya dan langsung menarik tangan Alex pergi dari kantin.
Dev menghela nafas. "Aku bakal lanjut sekolah di sana sambil ngurus perusahaan papa aku yang ada di sana"
Daffa menggebrak meja dan berlari meninggalkan kantin.
Dev mengikuti Daffa, hingga Daffa berhenti di taman sekolah.
"Terus hubungan kita?" Tanya Daffa dan berbalik menatap Dev.
"Selesai."
"Lo bilang selesai, segampang itu Dev? Lo nggak inget perjuangan kita demi mertahanin hubungan ini, inget nggak?" Sentak Daffa.
"Maaf." Dari sekian banyaknya kata, hanya itu yang dapat seorang Devon sampaikan.
"Bangsat." Umpat Daffa dan meninggalkan Dev di taman itu.
Daffa dengan kekesalannya kembali ke kelas dan menyambar tasnya berniat meninggalkan sekolah untuk menenangkan fikirannya.
"Woii Daff, mau kemana lu, bolos kaga ngajak - ngajak." Teriak Eca.
"Eh Ca, kayaknya tuh bocak ada masalah dah sama Devon." Tebak Alex.
"Bisa jadi sih."
"Lu kaga mau ngikutin tuh bocah apa?" Tanya Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl (HIATUS)
Teen FictionHIATUS #1 - Queen [15/05/2019] #12 - Masasekolah [11/09/2019] #50 - Pacar [10/07/2019] #1 - Rooftop [12/07/2019] #14 - Nakal [21/07/2019] #798 - Sahabat [20/08/2019] #1 - Coupelgoals [01/11/2020] #21 - Coupel [15/04/2023] "lumayang juga, bisa jadi B...