34

478 17 2
                                    

Happy Reading guys...

.
.
.

Mereka duduk di kursi taman, memandangi anak kecil yang sedang bermain di ayunan taman itu.

"Kok aku...hhmm maksudnya gue nggak tau lo punya adek?" Tanyanya.

"Bukan adek, tapi keponakan due." Jawab gadis yang duduk di sampingnya.

Suasana kembali canggung, padahal dua orang itu pernah memiliki hubungan yang bisa dibilang sudah cukup lama.

"Lo nggak bilang kalau mau ke indonesia!" Tanyanya lagi.

"Buat apa? Kita udah enggak ada hubungan apa-apa lagi Devon, kalau lo inget." Jawab gadis itu yang tak lain adalah Daffa.

"Sorry Daff." Tampak Devon merasa bersalah pada Daffa.

"Lo sendiri yang udah mutusin buat selesaiin hubungan kita." Ucap Daffa nampak kesal.

Devon hanya menghela nafas, tanpa ingin menjelaskan kenapa ia melakukan itu.

"Gue balik dulu." Pamitnya dan bergegas pergi dari sana, sebelum ia mendengar ucapan Daffa.

"Entah lo yang bego atau gue yang bego." Ucap Daffa kemudian bergegas menghampiri Selly, dan mengajaknya pulang.

Sedangkan Devon masih mencerna perkataan Daffa, nampaknya ia dibuat bingung dengan perkataan Daffa barusan.

"Apa Daffa tau?" Tanyanya bingung.

*****
Tampak Selly dan Daffa sedang duduk di sofa ruang keluarga, Selly yang sedang memangku toples berisikan cemilan kesukaannya dan Daffa yang serius dengan layar di depannya.

"Kakak bawel Selly mau nanya, boleh?"

"Nggak usah manggil bawel bisa? Gue jewer juga lu." Kesal Daffa yang hendak mengambil ancang-ancang untuk menjewer Selly.

"Jewer aja kalau berani, entar Selly laporin ke mama Selly." Ancam Selly.

"Bocah, taunya ngancem." Kesal Daffa. "Yaudah mau nanya apa?" Lanjutnya.

"Kakak tadi pacarnya kakak bawel yah?" Tanya Selly polos.

"Dihh, masih kecil nggak usah kepo, pake nanya soal pacar lagi." Nasehat Daffa.

"Ihhh Selly itu udah besar, udah bisa bilang eerrrr lagi." Balasnya

"Gitu aja bangga." Ejek Daffa dan pergi menuju kamarnya.

Selly yang ditinggal hanya memasang wajah cemberut.

"Awas aja, kalau Selly ketemu kakak ganteng, Selly bakal bilang kalau kakak Daffa suka sama kakak ganteng." Senyum Selly dan melanjutkan kegiatannya yg sempat tertunda.

Sementara Daffa yang sedang berada di kamarnya merasa senang karna dapat bertemu lagi dengan Devon.

"Untung tadi gue bisa nahan, kalau enggak rencana gue bisa gagal. Tapi, gue masih penasaran kenapa Dev tiba-tiba minta udahan dan balik ke Indonesia?." Tanyanya pada diri sendiri.

Banyak yang menjadi tanda tanya bagi Daffa, dan ia berniat mencari tahu alasan dibalik itu semua, ia memilih untuk melupakannya untuk malam ini karna mulai besok ia harus sekolah di sekolah milik keluarganya, mendapat teman baru dan pasti musuh baru.

"Sampai ketemu besok teman dann musuh baru gue." Ucapnya tersenyum dan mulai terlelap ke alam mimpinya.

******
"Daffa bangun kamu mau telat yah, hari ini hari pertama kamu di sekolah baru, cepat bangun." Teriak wanita yang bisa di pastikan mamanya Daffa.

Sedangkan yang dipanggil masih menikmati tidurnya.

"Tante biar Selly aja yang bangunin." Tawar Selly yang baru keluar dari kamarnya.

"Yaudah kamu bangunin yah, jangan malah ikut tidur." Perintah mama Daffa yang di balas anggukan oleh Selly.

B

atin Selly. "Kira-kira kak Daffa diapain yah biar bangun?."

Tiba-tiba Selly mendapatkan ide, ia masuk ke kamar Daffa yang tidak terkunci, langsung masuk ke kamar mandi dan mengambil gayung yang berisikan air dingin.

"1...2...3..." Hitung Selly dan langsung melempar gayung ke lantai dan berlari ke luar kamar Daffa.

"DASAR BOCAH GILA, AWAS LO SELLY GUE BALES LO." Teriak Daffa menggelegar.

"Hahahahhahaahha aduh perut Selly sakit aduh." Ketawa Selly sambil memengang perutnya.

Orang tua Daffa dan juga abang Daffa hanya bisa geleng-geleng dengan tingkah keduanya yang tidak bisa akur.

"Selly kamu apakan Daffa sampai terik begitu?." Tanya mama Daffa.

"Itu mah, Selly siram pake air hehehe." Ucapnya tanpa bersalah dan duduk si samping mama Daffa.

"Awas lo Sell, entar nggak jadi di ater jemput sama Daffa lo." Ucap papanya Daffa memperingatkan.

"Siapa suruh nggak mau bangun." Jawab Selly.

Terlihat Daffa menuruni anak tangga dengan muka kesal yang terus menatap Selly yang sedang makan dengan lahap tanpa rasa bersalah.

"Kok mulanya ditekuk gitu?." Tanya mamanya.

"Nggak mah, cuma kesel sama bocah yang entah anak siapa." Kesal Daffa.

"Daffa!." Peringatkan papanya.

"Selly minta maaf yah kak, soalnya kakak nggak mau bangun sih, mama sampe capek lo teriak manggil kakak." Jelas Selly.

Daffa yang mendengarnya hanya bisa menghelah nafas. "Iyya gue maafin, tapi jangan di ulang, kalau gue mati gue hantuin lu."

"Iyya iyya, nggak Selly ulangin lagi."

"Udah-udah buruan makan entar telat ke sekolahnya, tuh abang udah berangkat, jadi Daffa mulai hari ini antar jemput Selly." Suruh mamanya.

"Iyya mah." Pasrah Daffa.

.
.
.

Maaf kalau pendek ya

Masih banyak typo...
.

Haii guys, Muse balik lagi nih, dengan cerita yang sama??

.
Maaf banget baru bisa update yah di sebabkan satu dan lain hal.
.
Tapi seneng akhirnya bisa UP lagi yeyy.
.

Jangan lupa vote&coment yah.
.


Happy Reading guys....
.
.
.
Follow ig @museeh__

musdlfh_

Bad Girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang