Daffa sekarang sedang berada di sirkuit dengan penampilannya seperti biasa saat ia berada di tempat itu (menyamar)
Plok...plok...plok...
Tapuk tangan seseorang yang berada di belakang Daffa. “Akhirnya QR kita balik.... Dari mana aja lo selama ini Fa?” Tanya aldo.
“Ada urusan gue. Biasa orang sibuk.” Ucapnya sombong.
“Ck, sibuk ngapain? Jangan sok sibuk deh lo. Palingan sibuk pacaran lo sama tuh Dpftf.” Ucapnya terpotong karna mulutnya di bekap Daffa.
“Husss, ikut gue.” Ucapnya dan langsung membawa Aldo pergi ke tempat yang lebih sepi.
“Jadi gini ...“ Daffa menceritakan kejadian ia di tembak oleh Dev.
“Nah menurut lo gimana? Jawab dong malah diam aja.” Ujarnya tak sabaran.
“Pftftft ...” Aldo memukul Tangan Daffa.
“Eh lupa, hehe sorry Do.” Ucapnya dan melepaskan tangannya dari mulut aldo.
“Enggak bisa napas gue! bangsat.”
“Yah sorry Do, jadi gimana nih?”
Aldo nampak berfikir. “Nah gue tau! Sini.” Ucapnya dan membisikkan sesuatu kepada Daffa.
“What .... Gila lo, gila-gila, ini sih gila. Ternyata lo ada gunanya juga Do.
“Bangsat, setiap saat gue itu ada gunanya bego.” Kesal Aldo.
“Santai Do, santai ok. Yaudah gue cabut dulu, thanks idenya.” Pamitnya
***
Ting
“Siapa sih? Sore-sore gini ganggu.” Ucap Dev dan melihat pesan yang masuk di ponselnya.
Daffa.
Ktmu d tmn xxx skrng
“nih bad satu ngeselin banget dah, chatnya singkat banget, untung sayang.” Ujarnya dan membalas pesan Daffa.
Dev langsung bersiap-siap untuk menemui Daffa mumpung belum sore banget.
Sedangkan Daffa yang sedari sudah ada di yaman merasa bosan karna menunggu Dev.
“Sorry telat, gue baru bangun tadi.” Jelasnya.
“Santai. Jadi gue to the poin aja langsung, gue mau jawab pertanyaan lo waktu itu .... Tapi dengan syarat lo harus menang balap motor lawan teman gue! Gimana?” tanyanya.
“Emang kalau gue menang lo bakal terima gue? Dan terus kalau gue kalah a?"
“Kalau lo menang gue bakal nerima lo?, Ini cuman sebagai pembuktian kalau lo itu bener suka sama gue. Gimana mau enggak?”
“Oke. Gue setuju, tapi emang siapa lawan gue?”
“Orang yang juga suka sama gue.”
“Emang selain gue ada gitu yang suka sama lo.” Ledeknya.
“Wahh ngeremehin gue lo, gini-gini juga gue banyak yang suka.”
“Oke, sirkuit yang mana nih?” Tanya Dev.
“Nanti gue kirim alamatnya, gu ebalik dulu ingat jangn sampe telat, jam 11 malam.” Pamitnya.
***
Dev sekarang sedang berada di sirkuit yang di beritahukan Daffa dan sekarang sudah ada Aldo di samping Dev.
“Oke jadi lo yang namanya Devonkan? Jadi gini lo nanti bakal ngelawan teman gue, dan seperti yang Daffa bilang kalau lo menang dia bakal terima lokan?” Tanya Aldo.
“Kepo.” Singkat, padat, dan jelas, itu yang dijawab oleh Dev.
“Kok bisa si Daffa suka sama cowok es kek gini.” Batin Aldo.
“Oke terserah lo, noh lawan lo udah dateng.”
“Bentar dulu, Daffa mana?”
“Daffa bakal muncul kalau lo menang.”
Mereka berdua pun bersiap-siap di garis start. Wanita dengan pakaian kurang bahan berjalan ke arah depan kedua peserta balap itu.
“Oke kita mulai!!! Satu, dua, .... Tiigaaa.”
Kedua orang itu melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dev tertinggal di belakang dan berusaha melewati lawannya itu, tapi ternyata tidak segampang yang ia perkirakan. Sedangkan lawannya sudah tertawa di dalam helm full facenya itu.
Saat hendak sampai di garis finish ada kucing lewat di depan lawannya Dev membuat lawannya itu tidak dapat mengendalikan motornya dan langsung menabrak pembatas jalan dan terjatuh.
Sedangkan Aldo yang melihat temannya itu terjatuh lantas berlari ke arahnya dan berteriak, sedangkan Dev yang melihat itu hanya mengabaikannya dan melewatinya begitu saja.
“Daffaaaa.” Teriak lado.
Saat mendengar Aldo berteriak menyebut nama seseorang yang ia kenal, lantas Dev langsung memberhentikan motornya dan berbalik melihat apakah ia benar mendengar nama Daffa.
Aldo membuka helm dan masker Daffa sehingga Dev dapat mengenali Daffa, lantas Dev turun dari motornya dan berlari ke arah Aldo dan Daffa yang sudah pingsan.
“Daf...Daff bangun Daff. Daffa.” Teriak Aldo.
“Daffa, kok bisa Daffa di sini?”
“Udah nanti gue jelasin mending kita bawa dia ke rumah sakit cepat.” Usul Aldo.
Dengan sigap Dev mengendong tubuh Daffa untuk membawanya ke rumah sakit menggunakan mobil Aldo.
***
“Gimana dok, gimaa tean saya.” Tanya Dev panik.
“tenang Dev Daffa pasti baik-baik aja kok.” Ucap Aldo menenangkan Dev.
“Dari hasil pemeriksaan saya, sepertinya teman anda mengalami patah tulang pada kaki bagian kanan.
Diakibatkan benturan pada benda yang keras mengakibatkan tulangnya patah, dan itu membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk memulihkannya.” Jelas dokter itu.“Tapi teman saya bisa jalan lagikan dok?” Tanya Aldo.
“Untuk itu tergantung dari si pasien sendiri, dan teman anda harus di rawat beberapa hari di rumah sakit ini untuk lebih menjamin pemulihannya. Kalau begitu saya pernisi dulu. Mari.” Pamit dokter itu.
Dev terduduk lemas mendengar penjelasan dokter. “Gimana bisa?”
“Lo yang sabar bro, Daffa pasti kuat.” Ucap Aldo.
“Lo. Lo harus jelasin kenapa bisa Daffa yang ngelawan gue?” Pinta Dev.
“Oke gue bakal jelasin. Jadi gini....” kemudian Aldo menjelaskan semua yag terjadi.
“Gue inta maaf, seharusbya gue enggak nyaranin itu ke Daffa.”
“Udahlah enggak ada yang bisa di salahin di sini, semuanya juga udah terjadi.” Ucap Dev sambil menepuk bahu Aldo yang merasa bersalah.
"Yaudah lokan udah di sini nemenin Daffa, jadi gue balik duluan yah, kabarin aja kalau Daffa udah sadat. Duluan.” Pamitnya Yang di angguki Dev.
Dev lalu masuk ke ruangan rawat Daffa. “Lo kalau butuh bukti bilang aja, jangan bikin tantangan yang bisa nyelakain salah satu di antara kita apa lagi yang celaka itu elo Daff.” Gumam Dev sambil membaringkan kepalanya di samping tangan Daffa dan Dev mulai tertidur.
Follow ig. musdalifah322
Msih bnyk Typo
Jangan lupa Vote & comment yah, oke.Yang udah baca dan Vomment makasih yah, dan yg blum baca sok di baca.
musdlfh_
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl (HIATUS)
Teen FictionHIATUS #1 - Queen [15/05/2019] #12 - Masasekolah [11/09/2019] #50 - Pacar [10/07/2019] #1 - Rooftop [12/07/2019] #14 - Nakal [21/07/2019] #798 - Sahabat [20/08/2019] #1 - Coupelgoals [01/11/2020] #21 - Coupel [15/04/2023] "lumayang juga, bisa jadi B...