21

1.5K 36 0
                                    

Dev yang sedang berkeliling mencari murid yang sedang bolos tak sengaja melihat asap dari ruang UKS, ia mendekat dan  membuka pintu secara perlahan dan masuk mengendap-endap karna memang di uks terdapat beberapa bilik tirai, ia melihat asap dari bilik tirai sebelah kanannya dan mengintip.

Ternyata seorang gadis sedang enak-enaknya merokok saat jam pembelajaran apalagi gadis itu adalah mantan pacar pura-puranya yaitu Daffa.

Daffa yang merasa tirai bergerak langsung mematikan rokoknya dan membuangnya di bawa kolong tempat tidur.

“Hemm enak yah ngerokok di sini adem plus enggak belajar lagi.” Ucapnya dan mendekat ke arah Daffa.

“Siapa yang ngerokok, ngawur lo, orang gue tadi sakit perut kok makanya ke sini.” Elak Daffa.

“Alah enggak usah bohong lo gue tadi liat asap dari sini dan ternyata asap rokok lo.” Ujar Dev.

Daffa tidak bisa mengelak lagi. “Emang gue ngerokok, kenapa? Masalah!”

“Enggak ada masalahnya sih sama gue, tapi berhubung gue ketos dan sekolah ngelarang murid ngerokok apalagi bolos, jadi lo milih gue hukum apa laporin ke bk.” Pilihan yang tidak ada bedanya bagi Daffa.

Daffa turun dari tempat tidur itu dan berjalan keluar uks, Dev yang melihat itu tersenyum kemenangan dan mengikuti Daffa dari belakang.

Dev heran Daffa melewati ruang bk bahkan ia tak berjalan ke arah lapangan, ia malah berjalan ke arah belakang sekolah
.
Dev menahan pergelangan tangan Daffa. “Lo ngapain ke sini, gue tadi suruh lo milih gue hukum di lapangan apa ke ruang bk, ngapain ke tempat ini.”

Daffa menghempas tagan Dev. “Emang gue babu lo harus nurut gitu sama lo, nggak akan.” ujarnya dan berlari menjauh dari Dev.

Dev yang melihat Daffa berlari menjauh darinya lantas mengejar Daffa tapi Daffa berbelok dan Dev tidak melihat Daffa lagi. Dev memilih pergi dan menuju ruang bk untuk melaporkan Daffa.

Daffa yang melihat Dev pergi dari sana lantas keluar dari balik semak-semak.

“Bangsat, gatal dah gue di gigit semut.” Kesalnya dan berjalan ke arah tanaman akar yang menjuntai tinggi dan masuk ke dalam sana yang ternyata itu adalah pintu ke kantin belakang sekolah.

Di sana banyak murid-murid yang sedang bolos berkumpul dan Daffa satu-satunya cewek yang ada di sana.

Daffa berjalan ke arah penjaga kantin dan memesan makanan. “Pak nasi goreng satu sama es tehnya juga.”

“Siap bos.” Ucap penjaga kantin dan mengacungkan jempol.

“Widih enak yah Daff baru main kejar-kejaran sama ketos.” Ujar seseorang di samping Daffa yang baru datang yang ternyata Iyo.

“Eh bangsat siapa yang main kejar-kejaran, gue tadi mau di hukum kampret.” Kesalnya

“Oh gitu.” Jawabnya singkat.
Penjaga kantin datang membawa pesanan Daffa dan langsung di lahap oleh Daffa. “Lo nggak pesan Yo.”

Iyo menggeleng. “Gue tadi udah makan, gue cabut duluan yah Daff.” Daffa hanya mengacungkan jempolnya pertanda ok.

Daffa memakan makanannya sampai habis dan langsung membayarnya.

Daffa menatap ke depan kanntin di san ad dua cowok yang sedang berkelahi. “Woii.” Teriaknya.

Kedua orang itu tak menghiraukan teriakan Daffa dan masih berkelahi membuat Daffa menatap mereka tajam (cek di mulmed), yang membuat beberapa orang di sana merasakan aura yang tidak enak, Daffa maju dan memukul mereka bergantian.

Bugh

Bugh

Daffa memukul ke dua orang itu hingga keduanya jatuh tersungkur dan menatap Daffa marah.

Daffa menatap semua yang ada di sana. “Lo semua malah liatin orang berantem bukannya di pisahin, bantuntuin tuh bawa ke uks.” Teriaknya.

Orang yang ada di sana lantas berlari ke arah dua orang itu untuk membantunya berdiri dan membawanya ke uks, tapi salah satu orang yang berantem tadi menghampiri Daffa dan memukul Daffa.

Bugh

Orang itu memukul Daffa yang membuat ujung bibirnya berdarah. “Arrgggg, lo a.” ringis Daffa.

“Lo yang ikut campur urusan orang bangsat.” Teriak orang itu.

Daffa tertawa. “Lo enggak bisa di halusin yah.”

Salah satu orang yang berpenampilan layaknya preman sekolah maju. “Sorry Daff mending nggak usah di perpanjang dia itu murid baru, dan lo Stev mending nggak usah cari masalah sama Daffa kalau lo mau hidup tenang sekolah di sini.” Jelasnya panjang lebar dan membawa orang yang di maksud Stev pergi dari sana.

Daffa menghela nafas kasar. “Ini hari sial kayaknya buat gue.” Ujarnya sambil memegang ujung bibirnya yang berdarah dan berjalan meninggalkan kantin itu.
.
.
.
Hai hai, maaf yah baru update.

Jgn lupa di baca yah.

Di vomment juga yah.

Typo di mana-mana.

Yang udah baca dan vomment makasih ok.

musdlfh_

Bad Girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang