Bab 8

380 26 4
                                    


Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Kini hari yang telah di tunggu-tunggu pun tiba, ya.. Hari dimana aku dan bidadariku mengikat cinta dengan ridho Allah. Melalui pernikahan.

Rasanya aku seperti akan berada di dunia lain saat mendengarkan detak jantungku sendiri. Ya Allah hamba mohon Ya Allah, tolong lancarkan dan ridhoilah langkah yang kami buat... Aamiin..

Semua persiapan pun selesai, Aku serta keluarga langsung menuju ke Masjid Al-Ikhlas yang akan menjadi saksi bisu untuk keberlangsungan pernikahanku nanti. Dengan bantuan Bunda aku pun masuk ke dalam mobil, sesekali Bunda mencoba menenangkanku dengan menyuruh membaca istighfar agar lebih tenang.

" Banyak-banyak baca istigfar ya nak, supaya kamu tenang ". Bunda yang mengerti sebesar apa kegugupan yang aku rasakan saat ini mencoba menenangkanku.

" Iya Bunda, makasih ya Bunda ". Hanya itu yang bisa menjadi jawabanku untuk saat ini, karena kegugupanku tak urung semakin bertambah karena mobil yang kami tumpangi ini telah sampai ke tempat acara.

Untungnya kami sampai tepat waktu. Kami segera duduk di tempat yang di sediakan, Aku duduk di depan Bapak penghulu dengan bantuan dari Bunda tercinta, sedangkan mereka berada di kursi tamu, Kami langsung di sambut dengan suara Kak Melvan yang memang dengan sukarela ingin menjadi mc untuk pernikahan ini.. Hehe Alhamdulillah...

Kak Melvan membuka acara akad nikah ini menggunakan bahasa Arab dengan fasih, dan saat Kak Melvan membacakan susunan acara berikutnya, yaitu mempelai wanita turun dan bersanding dengan mempelai pria. Wahhh, betapa gugup nya aku. Aku mempercepat bacaan tasbih ku. Sampai ku merasakan ada seseorang yang datang dan berada di sampingku, dan Aku bisa menebaknya jika itu adalah bidadari surgaku, Adinda..

"Untuk para hadirin yang baru datang silahkan duduk, karena prosesi ijab qabul akan segera dilaksanakan." Kak Melvan menghimbau semuanya, Aku tak menyangka bisa bersanding dengan wanita ini, ya, wanita pujaan ku.

Bunda melampirkan kain di kepala ku dan Adinda.
Sebelum Aku mengikrarkan qabul, Aku membaca surah Ar-Rahman di depan para tamu dan juga calon istri ku, sesuai dengan mahar yang di inginkan Adinda. Setelah ku bacakan surah Ar-Rahman, Kak Melvan memimpin doa khutbatul hajah. Dan tiba saatnya Aku menjabat tangan Calon Ayah mertuaku untuk melaksanakan ijab qabul.

 Dan tiba saatnya Aku menjabat tangan Calon Ayah mertuaku untuk melaksanakan ijab qabul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bismillahirrohmanirrohim. Ya Revan Candra Irawan bin Haris Irawan uzawwijuka'ala ma amarollohu min imsakin bima'rufin au tasriihim bi ihsaniin, Ya Revan Candra Irawan bin Haris Irawan.." Ku jawab perkataan Calon Ayah mertuaku dan yang sebentar lagi akan menjadi ayah mertuaku dengan "na'am" dan dilanjutkan Ayah mertua.

" Nakahtuka wa zawwaj-tuka makhthubataka Winny Adinda Wijaya binti Iwan Wijaya bi mahri mushad alquran wa alatil 'ibadah, khamsununa milyuunu rubbiyyatin haalan."

Ku mantapkan diri."Bismillahirrohnmannirrohim. Qobiltu nikaahahaa wa tazwijahaa Winny Adinda Wijaya binti Iwan Wijaya bil mahril madzakuur haalan."

Alhamdulillahhirrabbil 'alamin. Lagi-lagi Kak Melvan membacakan doa kepada ku dan istri ku. Ya, istri ku. Mulai saat ini, Adinda resmi menjadi istri ku.

"Ayo Revan, sudah halal kok, sudah boleh pegang tangannya Adinda, jangan gerogi." Ledek Kak Melvan yang di sambut gelak tawa dari para tamu.

Dengan basmallah Aku mulai memegang pergelangan tangannya dan satu tangan ku lagi ku letakkan di kepalanya. Dan ya, bisa kalian tebak, Aku melakukannya dengan menggunakan instingku, untungnya Adinda tau akan hal itu, jadi dia yang mengarahkan tanganku untuk menuju ke kepalanya. Sungguh beruntungnya Aku.

Ku bacakan doa tepat di ubun-ubunnya."Bismillahirrohmanirrohim. Allahumma inni as'aluka min khairiha wa khairi ma jabaltaha'alaihi. Wa a'udzubika min syarriha wa syarri ma jabaltaha'alaihi. Aamiin." Aku pun memberanikan diri mencium kening nya.

MasyaAllah betapa hebatnya nikmat-Mu Ya Rabb. Tak bisa ku pungkiri perasaan ku saat ini sangat bahagia. Semoga kau bisa menjadi pendamping hidup ku di surga Allah kelak, istri ku, bidadari surgaku.

Aku juga telah meminta tolong agar semua moment di dalam acara ini, apapun itu. Untuk di abadikan. Dan dengan izin Allah Aku akan bisa melihat semua itu kelak, saat waktunya tiba.

'°'°'°'°'°'°'
Jangan lupa vote and comment nya ya


Cinta Lillah BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang