ch. 3

1.5K 139 4
                                    


 "Eonni, aku ke kantor dulu", Wendy melambaikan tangannya kepada Seulgi dan langsung dibalas oleh empunya. Wendy pun tersenyum pada Seulgi walaupun dalam hatinya masih bertanya-tanya tentang eonninya itu. 

Wendy P.O.V

Sebenarnya aku ingin menghentikan hubungan terlarang yang dimiliki Seulgi eonni dengan namja tua bernama Park Yunho itu. Aku tidak mau dia terlibat lebih jauh dan mendapat masalah. Apalagi katanya namja itu punya 2 putra. Kalau mereka mengetahui itu, eonni akan dalam masalah besar. 

 Kucoba menenangkan pikiranku dan berjalan menuju kantor tempat aku akan bekerja. Aku harus berusaha membuat Park Yunho melepaskan Seulgi eonni bagaimanapun caranya. Sekarang, aku harus serius dalam bekerja."Hwaiting Son Wendy!", gumamku sambil menyemangati diriku sendiri 

~End of Wendy P.O.V ~

~Normal P.O.V~ 

"Ruangan anda disini nona Son. Tugas pertama anda adalah menyusun jadwal sajangnim dan memeriksa file-file yang akan di tanda tangani. Anda juga perlu menuliskan berbagai surat-surat perjanjian bisnis untuk ke perusahaan luar. Sisanya tugas anda berasal langsung dari Park Sajangnim", Kim Euna memberi penjelasan selaku bagian Marketting yang ditugakan langsung oleh Chanyeol.

"Ne eonni, gomawo sudah memberi tahu saya", Wendy membungkuk hormat pada Euna sambil berterima kasih. 

"Sama-sama nona, kalau ada yang ingin nona tanyakan jangan ragu-ragu ya.", Euna berujar lalu meninggalkan Wendy diruangannya.

 Dulu saat SMA, Wendy adalah murid yang berbakat. Jangan lihat dari latar belakangnya yang SMA di kota seperti Daegu. Prestasi dan ketrampilan seorang Son Wendy sangat tak bisa diremehkan. Jadi, untuk mulai melakukan pekerjaan seperti ini bukanlah hal sulit buatnya. 

Wendy mulai memeriksa beberapa file dan mulai munyusun jadwal sang CEO. Setelah menyusun jadwal dan menyelesaikan memeriksa filenya, Wendy langsung membawanya ke ruangan CEO sekalian untuk menkonfirmasi jadwal yang dibuatnya sesuai dengan laporan.

'TOK-TOK-TOK', Wendy mengetuk pintu ruangan sang CEO. 

 'Haduh...aku sangat gugup, bagaimana kalau dia langsung menilai jelek pekerjaanku? Eottokhae', Wendy merasa sangat gugup dan tiba-tiba pintu terbuka otomatis. 

Setelah pintu terbuka sepenuhnya, Wendy mendapati sang CEO sedang duduk di kursinya sambil menatapnya dari sana. Dan yang benar saja, tatapan itu membuat Wendy semakin kikuk saja. 

"Pe-permisi sajangnim, sa-saya ingin memberikan file ini dan mengkonfirmasi beberapa jadwal anda", ucap Wendy dengan nada yang agak gugup. 

"Kenapa kamu bicara dari luar? Kalau saya bukakan pintu berarti kamu harus masuk", ucap Chanyeol dengan nada dinginnya membuat Wendy jadi makin kikuk.

'Pabo ya Son Wendy! Dimana sopan santunmu eoh? Kenapa malah bicara dari luar?', Wendy merutukki dirinya sendiri. 

Diapun berjalan ke arah Chanyeol dan berdiri tepat di depan mejanya sambil memberi beberapa map kepada namja itu. 

"Jangan keluar dulu, saya ingin memeriksa hasil kerjamu", lagi-lagi suara husky namja itu membuat Wendy mematung ditempatnya. Yeoja cantik itu kini hanya menunduk pasrah menantikan tanggapan sang bos mengenai hasil kerjanya yang tak seberapa itu.

 Chanyeol langsung mengambil map itu dan membuka isinya. Dia melihat-lihat bagaimana hasil pekerjaan sekretaris barunya itu dan langsung menyunggingkan senyumnya. 

"Kau belajar dimana? Katanya tamatan SMA, kenapa pekerjaanmu bisa seperti ini?", pertanyaan itu keluar dari mulut Chanyeol membuat Wendy jantungan. 

LOVE IS BULLSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang