ch. 2

1.6K 150 11
                                    

Happy Reading......


"Maaf Son Wendy, setelah mendengar jawabanmu tadi sepertinya aku sudah mengambil keputusan", ucap Chanyeol sambil menatap tajam Wendy. Sedangkan, Wendy hanya mendunduk sedih karena mendengarnya.

 'Aku memang tak pantas bekerja disini', dia membatin resah. 

"Aku memutuskan untuk memperkerjakanmu disini mulai besok. Maaf aku tak bisa memberi tenggang waktu karena aku sangat membutuhkan sekretaris", lanjut Chanyeol membuat Wendy terbelalak. 

"Jinjja?", tanya Wendy tak percaya pada ucapan Chanyeol barusan. 

"Kalau anda bisa, anda saya terima Wendy-ssi", jawab Chanyeol dengan nada penuh profesionalitas."

Ne sajangnim! Saya siap", Wendy langsung berdiri dan membungkuk hormat pada Chanyeol.

"Baiklah, kau bisa bersiap untuk besok. Kau bisa keluar", suruh Chanyeol dibalas anggukan oleh Wendy.

"Gamsahamida sajangnim", sekali lagi Wendy membungkukkan badannya memberi hormat lalu keluar dari ruangan CEO.

 Setelah yeoja itu keluar, Chanyeol menyeringai."Cukup menarik", gumamnya.

  ~~E )( O~~  


"Yeayy!! Akhirnya aku mendapat pekerjaan!", Wendy berteriak penuh kesenangan saat tiba diapartemennya bersama Seulgi. 

 "Eonni, aku sudah pulang!", Wendy memanggil Seulgi dan mencari Seulgi di apartemennya. Tapi, dia tidak menemukan sosok eonninya itu.

 "Eonni kemana ya?", tanyanya pada dirinya sendiri. Berulang kali dia mencari Seulgi sambil mengelilingi apartemen itu, tapi hasilnya tetap saja nihil. Akhirnya, Wendy berinisiatif untuk memasak makanannya sendiri dan makan siang. Wendy juga membersihkan apartemen itu sambil menunggu kepulangan Seulgi. 

"Sudah jam 7 malam, kenapa eonni belum pulang juga?", tanyanya lagi dengan nada khawatir karena Seulgi belum pulang juga.

 "Aishh! Pabo ya! Dia pasti sedang bekerja! Memangnya eonni gak bekerja? Hah...lebih baik aku keluar sebentar", Wendy akhirnya memilih keluar dari apartemennya. 

Dia pergi dulu membeli Chocolate milkshake di sebuah kedai minuman dan berjalan sebentar lalu kembali ke apartemen. Ketika tiba di di depan pintu apartemennya, yeoja itu terdiam karena pemandangan yang dilihatnya. Pemandangan yang benar-benar membuatnya terkejut.

"Eonni?!", panggilnya  dan otomatis mengalihkan atensi kedua manusia didepan pintu apartemen itu. Tanpa ragu, Wendy langsung menghampiri mereka dan menatap tajam  pada namja di hadapan namja yang diterka Wendy sudah berusia paruh baya.

 "O...oppa bi...bisa pulang sekarang", suruh Seulgi pada namja itu. 

"Dia siapa chagi?", namja itu malah bertanya dan malah mengabaikan ucapan Seulgi. Namja paruh baya itu terus memandangi Wendy dengan intens. Dia memandangi Wendy dari atas kebawah dan tanpa sadar dia menyunggingkan seringaiannya. 

"Di...dia adikku oppa. Ini sudah malam, kurasa sudah waktunya pulang", suruh Seulgi lagi karena merasa tak enak pada kondisi ini. 

"Ne, jaga dirimu chagiya CUP~", namja paruh baya itu mengecup kening Seulgi dan beranjak pergi. Seulgi masih mematung dan langsung menekan sandi pintu apartemennya, lalu masuk ke dalam. Keadaan masih saja hening sampai akhirnya Wendy buka suara.

"Dia siapa eonni?", tanya Wendy lagi membuat Seulgi terdiam. Yeoja itu duduk di sofa dan menatap Wendy. Yeoja cantik itu mengehela dalam-dalam nafasnya dan membuka mulutnya untuk memberi penjelasan pada adiknya itu. 

LOVE IS BULLSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang