CH.15

5K 143 25
                                    

Selamat Membaca! : )

Mohon yang dibawah umur sadar untuk tak membaca apalagi mempraktekan! :v

@_@

Wendy bergerak gelisah, dulu dia tak pernah terpikir bahwa kejadiaan naas ini akan menimpanya, andai ia tak menjadi seketaris Chanyeol tapi apalah daya nasi telah menjadi bubur, menangis lagi pun tak akan menyelesaikan masalah.

"Wendy-ah maafkan unni tak bisa menjagamu" Wendy menggelengkan kepalanya dan berusaha tersenyum setegar mungkin.

"Ini bukan salah unni, tenanglah semuanya akan baik-baik saja" 

Seulgi hanya tersenyum miris mendenggarnya, ya Tuhan dia tak pernah ingin Wendy ikut terjerumus cukup dia saja yang tenggelam dalam sisi gelap dunia ini.

~TRING~ Mendenggar ada bunyi pesan masuk, Wendy langsung membuka pesan yang ternyata pesan dari Chanyeol.

Chanyeol-ssi

[Berkemaslah, kau akan pindah ke mansionku, aku akan menjemputmu nanti. ini perintah dan jika kau melanggarnya, kau akan lihat akibatnya]

Wendy hanya menyerngitkan keningnya  tanpa berniat membalas pesan yang hanya berisi ancaman dari sang ditaktor.

"Ada apa?" Tanya Seulgi.

Wendy menghela nafas sesaat lalu menatap Seulgi dalam, "Unni sepertinya aku tak bisa lagi bersamamu, aku berniat pindah sekarang"

Seulgi menatap selidik kearah Wendy, oh ayolah Wendy tak punya kenalan di Seoul selain dirinya dan sekarang Wendy berniat pindah, itu hal konyol!

"Kemana? Kenapa? Dengan siapa?" Tanya Seulgi beruntun.

Wendy memutar otaknya untuk menemukan alasan yang tepat agar unninya tak menaruh kecurigaan padanya.

"Aku tak mau kejadian dengan pria tua itu terjadi lagi" Alasan yang logis.

"Tapi dengan siapa kau akan tinggal?" Tanya Seulgi yang masih meragu, dia sangat menyayangi Wendy dan dia tak ingin Wendy membuat keputusan yang salah.

"Dengan teman kerjaku  dan dia adalah orang baik, percayalah padaku"Ujar Wendy menyakinkan

Seulgi menghela nafas, dia sebenarnya tak ingin jauh dari Wendy tapi dia juga tak bisa memaksa Wendy yang sudah cukup dewasa menentukan pilihannya.

"Kau yakin Wendy-ah?" 

Sebenarnya Wendy juga tak ingin pindah tapi jikalau tidak begitu Seulgi dan ibu pantinya akan celaka, dia tahu dia bukanlah pahlawan tapi dia ingin melindungi seseorang yang berarti baginya, setidaknya jika begitu dirinya memiliki kegunaan selain menjadi pemuas Chanyeol.

"Aku yakin, unni tenanglah"

"Baiklah jika itu yang kau mau, unni tak akan melarang tapi ingat yang terpenting dia orang baik" Wendy mengangguk dengan ragu, ya dia ragu kalau Chanyeol adalah orang baik.

"Unni aku akan merindukanmu"

"Aku juga Wendy-ah"

.

..

...

Wendy menapakkan kakinya dilantai rumah mewah dan besar Chanyeol, dia seperti rakyat jelata yang memasuki istana raja ya raja iblis. 

Wendy hanya diam dan mengikuti langkah Chanyeol, dia adalah budak atau lebih tepatnya  jalang Chanyeol yang harus mengikuti perintah raja tanpa melanggarnya sedikitpun.

LOVE IS BULLSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang