CH.23

1.8K 129 10
                                    

Happy Reading ^_^

LIB

"Belanjaan bulanan kita sepeti belanja tahunan" Ucap Chanyeol melihat tangannya sudah dipenuhi belanjaan.

Wendy tersenyum geli melihat wajah mengerut Chanyeol yang keberatan membawa banyak belanjaan.

"Sini kubantu" Chanyeol melirik kearah Wendy yang tersenyum polosnya, senyuman yang paling Chanyeol sukai dari berjuta-juta senyuman di dunia.

"Biarlah aku yang bawa untuk apa aku ikut jika hanya mengekorimu"

"Belanjanya udahan aja kamu juga sudah lelah" Ucap Wendy.

Chanyeol semakin terpana jika Wendy bersikap peduli begini, rasanya ada kebahagian tersirat yang sulit untuk dijelaskan oleh perkataan tapi sangat indah bila dirasakan. Apakah ini rasanya jatuh cinta? Entahlah tapi ini sangat candu bagai sakau.

"Yaudah sebelum pulang kita makan ice cream, biar kubeli" Ujar Chanyeol.

Wendy hanya mengangguk lalu duduk menunggu Chanyeol yang sedang membeli ice cream untuk mereka berdua.

Wendy tersenyum mengingat seharian ini dia menghabiskan waktu dengan Chanyeol untuk berbelanja, Wendy baru tahu Chanyeol bisa sabar juga menunggunya belanja, sangat langka melihat Chanyeol begitu ditambah lagi semenjak menikah Chanyeol lebih menawan dengan senyuman lebarnya.

"Bagaimana tawaranku, aku tak suka menunggu lama" 

Wendy membelalak melihat mertuanya sudah berada di belakangnya dan tersenyum dengan aneh yang membuat Wendy merinding seketika.

Berulang kali Wendy meremat tangannya mengharap Chanyeol segera datang agar dia terlepas dari pria yang berbahaya ini, dia sangat takut sekali.

Yunho semakin gencar mendekati menantunya yang terlihat ketakutan itu, dia menyeret Wendy paksa ke tempat sepi dan menyudutkan Wendy ke dinding.

"Apa yang anda lakukan?!" Yunho tertawa tak peduli melihat perlawanan Wendy yang tak seberapa dengannya.

Yunho nekad mencengkram lengan Wendy, "Sekali saja biarkan aku menikmati tubuhmu"

"Jangan melawan atau Seulgi akan mendapat ganjarannya" Ancam Yunho lalu mendekati Wendy yang sudah tersdudut dengan wajah pucat pasinya.

.

..

...

"Apa karna belanjaan ini wajahmu jadi tampak sangat bahagia"

Suho tersenyum miring, "Hasil DNA nya sudah keluar dan coba tebak apa hasilnya?"

Irene menelisik raut Suho, "Emm dilihat dari ekspresimu sepertinya hasilnya seperti yang kau inginkan" Ucap Irene. "Tapi kau berani juga mencabut rambutya waktu pesta pernikahan"

Karna perkataan Irene, Suho jadi ingat ekspresi cemburu Chanyeol melihat pengantin wanitanya di dekati Suho, mengingat itu membuat Suho tertawa sendiri.

"Eh itu bukannya Wendy, kenapa berduaan dengan pria tua itu"

Rahang Suho mengeras melihat raut ketakutan Wendy ketika Yunho mulai mendekatinya,"Apa yang harus kulakukan ketika ada hama yang menganggu adikku"

Irene menggeleng pelan melihat aura membunuh suaminya yang menguar, dia tahu suaminya penyabar, kalian tahu kan sekalinya orang sabar marah bisa menimbulkan perang dunia oke itu hiperbolis, intinya marah Suho mengancam jiwa apalagi jika itu berhubungan dengan orang yang disayanginya.

"Jangan berbuat macam-macam"

"Hanya satu macam, spesial untuk Park Yunho" Guman Suho tersenyum penuh arti.

LOVE IS BULLSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang