CH.10

5.1K 122 21
                                    

Happy Reading...

Please Vote+Commentnya...

Semoga cerita tak menodai otak polos kalian...

Adegan hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sah dan mohon readers dibawah umur, sadar diri!

@_@

Namanya kehidupan di dunia pastinya banyak mengandung penderitaan tanpa ada habisnya, Wendy juga tak luput dari penderitaan itu, Wendy harus kembali bekerja dengan Chanyeol walau hati dan pikirannya sama sekali mengatakan tidak untuk itu.

Tapi si mulia Wendy dengan baik hatinya mengorbankan itu demi keluarganya, dia rela.

Kembalinya Wendy bekerja pasti membuat banyak pertanyaan dari Seulgi, yah tapi namanya Wendy pasti punya seribu alasan untuk menyembunyikan semua yang dia alami.

Wendy memilih untuk menangung ini sendiri tanpa melibatkan orang lain, dirinya baik sekali bukan? tapi sayang kebaikan itu belum dibalas dengan kebahagian sekarang.

"Hahhhh" Wendy menatap jam di tangannya, rasanya ia ingin cepat meninggalkan kantor.

Wendy sangat berharap ia tak bertatap muka dengan Chanyeol selama dikantor tapi pekerjaannya dan perjanjiannya dengan Chanyeol mengharusakan dia menemui Chanyeol sekarang.

Wendy melangkah dengan berat kearah ruangan Chanyeol, jantungnya berdegup kencang, ketakutan itu masih melandanya.

~TOK,TOK,TOK~  bahkan tangan Wendy bergetar hanya mengetuk pintu ruangan Chanyeol.

"Masuk" suara bass Chanyeol yang mengalun itu mungkin terdenggar menggoda bagi para gadis tapi tidak bagi Wendy, dia bahkan ketakutan dengan suara Chanyeol sekarang.

"S-saj-ang-nim, ini berkasnya" ucap Wendy menyodorkan berkas dengan tangan bergetar hebat.

"Bacakan jadwalku" titah Chanyeol yanpa mengalihkan fokusnya pada dokumen yang dibacanya.

Wendy menarik nafas, menetralisir ketakutannya lalu berujar, "Hari ini-"bahkan dia belum membaca setengah jadwal Chanyeol, tapi Chanyeol sudah seenaknya memotong perkataanya.

"Batalkan semuanya" ucap Chanyeol dengan gaya bossy nya.

"N-ne" jawab Wendy.

Chanyeol sekarang mengalihkan atensinya pada Wendy, menyeringai tipis saat melihat Wendy yang mengigit bibir karna ketakutan melanda wanita itu.

Chanyeol beranjak dari duduknya menghampiri Wendy yang sudah menunduk dalam, Wendy sangat takut sekarang, dia takut kejadian yang lalu terulang kembali.

"Tatap diriku saat sedang berbicara" Wendy mendongkakkan kepalanya lambat menatap mata tajam Chanyeol kearahnya.

"Oh Tuhan kenapa dia sangat menggoda" ucap Chanyeol dalam hati saat dirinya melihat Wendy-yang tak sadar- mengigiti bibi yang terkesan seksi bagi si mata keranjang Park Chanyeol.

"Kau harus bertanggung jawab telah membuat junior ku bangun" bisik Chanyeol yang membuat Wendy merinding.

"Kau tahu aku membatalkan semua jadwalku karna ingin bermain denganmu seharian ini" perkataan membuat jantung Wendy seperti mau copot dari tempatnya dan sialnya lagi gigitan dibibir Wendy semakin kuat dan itu semakin mengairahkan di mata Chanyeol.

Dengan gerakan cepat pemuda jangkung itu memiringkan kepalanya dan mencium bibir Wendy dengan ganas.

Wendy yang kaget mulai memberontak. Tapi usahanya nihil. Chanyeol sangat pro dalam berciuman, itu tak di pungkiri. Bibir Chanyeol terus melumat bibir Wendy tanpa ampun. Menimbulkan efek yang cukup menyakitkan ketika kepala Wendy membentur meja dibawahnya.

"Park... emmhh" belum sempat Wendy berucap lagi bibir Chanyeol sudah kembali melumat bibir Wendy dalam pagutan yang cukup panas.

Mendenggarkan kata 'Park' membuat Chanyeol menghentikan ciuman panasnya sesaat,

"Hahh... hahh.. cuk.. uphh...kum...hon... Park ...hh" desah Wendy ketika ciuman mereka terlepas dan kening mereka bertemu.

Mata Chanyeol menukik tajan, tangannya menekan keras pipi Wendy.

"Aku tak suka kau mendesah menggunakan Park, pakailah CHANYEOL" tekan Chanyeol yang membuat Wendy terpaksa mengangguk, toh melawan pun tak ada gunanya.

Chanyeol melanjutkan kegiatan mencicipi rasa dari bibir mungil Wendy yang begitu manis dan memabukkan. Rasanya seperti melambung kelangit ketujuh, sangat memuaskan hasrat.

Wendy terbuai dalam ciuman Chanyeol, sudah dibilang ciuman Park Chanyeol sangat pro membuat siapapun gadis terbuai tanpa terkecuali Wendy. Tangannya perlahan melingkar di leher Chanyeol. Menekan kepala belakang pemuda itu sambil sesekali menyisir surai coklat gelap itu dengan gerakan lambat. Entah kenapa Wendy rasa ini salah. Tapi dia tidak bisa berhenti seperti halnya Chanyeol. Mereka sudah masuk terlalu jauh dalam dunia mereka sendiri.

Kepala Wendy terasa penuh dengan Chanyeol ketika pemuda menghisap lembut bibir bawahnya. Mereka saling menghisap perpotongan mulut masing-masing dan menimbulkan efek getaran hati yang cukup besar. Suasana menjadi sangat panas dan Wendy mulai kehabisan oksigen. Maka dia mendorong pelan dada Chanyeol dengan satu tangannya.

Chanyeol membuka sedikit matanya sementara mata Wendy tetap terpejam. Merasakan sensasi yang baru pertama kali dia alami ketika berciuman seperti ini. Apalagi dengan orang yang sudah merusak otak dan hatinya sehingga tidak bisa berfikir dengan jernih.

Chanyeol tersenyum tampan tanpa melepaskan kening mereka. Hidung Chanyeol kembali bergesekan dengan hidung bangir Wendy sehingga nafas mereka bisa terasa begitu dekat dan hangat.

"Kau menikmatinya" bisik Chanyeol didepan bibir Wendy. Sekali lagi, belum sempat Wendy memproses perkataan Chanyeol. Bibir Wendy kembali di lumat dengan gerakan cepat.

LOVE IS BULLSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang