CH.16

4K 134 20
                                    


Happy Reading man teman!

Makasih telah memberi Vote dan Commentnya

Aku sangat menghargainya

@ _@

Chanyeol POV

Diriku bergerak gelisah melihat Wendy tak kunjung membuka matanya, rasanya ada sesuatu yang mengganjal di dada melihat yeoja itu terlihat tak berdaya dengan wajah pucatnya, mungkin aku merasa cemas? takut? entalah yang penting aku tak menyukai dirinya yang terbaring tak berdaya begini.

Aku menggengam tangannya yang kecil dan terasa dingin, terpikir olehku apa aku terlalu berlaku kejam pada wanita ringkih ini.

Melihatnya tidur begini, semua kebencianku padanya seakan menguap, dia tampak suci untuk dinodai, dia seperti malaikat tanpa sayap, dia sungguh tak cocok dicap pelacur walau kenyataanya dia wanita yang menyakiti ummaku.

Aku benci dirinya tapi aku mencintainya,

Benar ya benci dan cinta itu beda tipis.

"Kuharap dirimu cepat sembuh" bisikku sendiri dan reflek tersenyum.

"Eungh~" Lenguhnya mengerjapkan mata dan itu terlihat lucu sekaligus imut, ingin sekali aku mendekapnya tapi ego dalam diriku lebih besar, lebih besar dari tubuhku sendiri.

Bisa kulihat dirinya menatapku sedih dan aku menyesal untuk itu, aku berusaha membencinya tapi cinta juga tak hilang begitu cepatnya.

"Makanlah, aku sudah memasak bubur untukmu" Dia tersenyum dengan indahnya.

Senyumnya adalah favoritku, walau aku puas melihat dirinya menderita tapi bahagiaku lebih ketika melihat senyumannya yang terasa tulus.

"Makasih, aku berpikir akan mati, terimakasih masih membiarkanku melihat dunia"Hatiku perih saat dirinya berkata begitu tapi sayangnya bibirku tak mengatakan apa yang dikatakan hatiku.

Bibirku munafik dan itulah kenyataanya.

"Aku tak akan biarkan jalangku mati sebelum puas menyiksanya" Sumpah bukan begitu sebenarnya yang kumaksud tapi itulah yang dikatakan bibir.

Dia membuat ekspresi pilu lalu mengucap kata yang tak kusangka, "Walau begitu terimakasih atas bubur yang kau buat" 

Aku tak bisa membencinya Tuhan.

Andai ia bukan selingkuhan tua bangka itu, aku langsung membawanya ke pelaminan.

"Cepatlah sembuh, aku bukan membelimu untuk merawatmu melainkan menikmati tubuhmu" Tukasku lalu beranjak meninggalkannya yang tengah menyantap bubur.

Ya sebenarnya aku hanya berharap dirinya cepat sembuh.

Chanyeol POV END

NORMAL POV

Sepeninggalnya Chanyeol, Wendy berniat untuk tidur kembali tapi mendadak dirinya merasakan panggilan alam dan ini sungguh darurat.

Dia hendak bangkit tapi tubuhnya terlalu lemah, dia juga tak tau ingin minta tolong pada siapa.

Jadi Wendy merangkak menuju kamar mandi tapi semua tak berjalan baik, dia malah membuat mangkok kecil tempat bubur itu pecah dan membuat Chanyeol muncul  dengan raut errr... cemas mungkin?

"Apa yang kau lakukan!" Wendy menunduk takut.

Melihat itu Chanyeol menghela nafas dan berusaha berucap lebih lembut, "Ada apa?"

LOVE IS BULLSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang