CH 21

2.2K 140 16
                                    

Happy Reading!

@_@

Wendy POV

Aku melangkah menghampiri Chanyeol yang tersenyum dengan sangat menawan yang menambah kadar ketampanannya beribu-ribu kali.

Kugenggam tangan Chanyeol lalu berdiri bersanding dengannya, ini semua benar-benar indah. Bahkan pernikahan ini menabjubkan dengan kemewahan yang fantastis.

"Kau tampak cantik?" Ucap Chanyeol dengan suara boomboxnya yang sangat kukenali.

"Makasih" Balasku tersenyum tipis.

Setelah acara inti selesai, aku dan Chanyeol berlanjut menyalami para tamu yang hadir, sepertinya akan memakan waktu agak lama melihat banyak tamu yang diudang.

Chanyeol menyeka keringatku lalu mengelus perutku lembut, ya mengelus perutku merupakan kebiasaan barunya.

"Kalau kau lelah, bilang saja aku akan memberhetikan acara ini" 

Aku tersenyum penuh haru melihat sikap penuh perhatian Chanyeol, ini benar-benar semanis madu bahkan air mataku menetes tanpa disadari saking terharunya menerima ini semua.

"Mengapa menangis? Apa aegi membuatmu susah?" 

"Aku sangat bahagia sampai-sampai ingin menanggis rasanya"

Chanyeol mempertipis jarak diantara kami, lalu melumat bibirku tanpa peduli kami diperhatikan semua tamu yang hadir. Aku hanya mengikuti permainanya dengan menutup mata dan merasakan bibir lembutnya, berbagi saliva, saling menghisap bibir, aku tak masalah lagi melakukan french kiss  karna diriku sudah menjadi istri sah seorang Park Chanyeol.

Chanyeol melepaskan lumatannya, "Kalau bahagia maka tersenyumlah karna setiap air matamu jatuh maka harga diriku ikut jatuh karna seorang suami yang baik akan sangat malu pada dirinya sendiri melihat istrinya menanggis" Ucapnya lalu mengacak rambutku pelan.

Wajahku memanas menerima perlakuan Chanyeol, ini membingungkan bagaimana bisa rambutku yang yang diacak tapi hati pun iku teracak. Semuanya terasa tak karuan bahkan rona merah dipipiku sudah semerah tomat.

"Semoga kalian menempuh hidup baru yang bahagia" Ucap ibu mertua sambil tersenyum lembut.

Aku tersenyum kikuk karna sedikit takut bukan dengan ibu mertuaku melainkan pria tua disampingnya yang nyatanya ayah mertuaku. Pria tua itu menatapku sambil tersenyum aneh, itu lebih menggerikan dari senyuman maniak Chanyeol saat menyiksaku dulu. 

"Abaikan saja pria mesum itu cukup pikirkan aku suami tampanmu ini" Ucap Chanyeol  sambil mengelus perutku yang membuatku nyaman.

"Happy Wedding ya" Ucapan selamat dari seseorang membuat Chanyeol menghentikan elusannya dan itu sedikit menyebalkan.

"Makasih" Balasku tersenyum ramah.

Aku menatap risih kearah pria itu saat dirinya masih berdiri menatap kearahku.

"Tuan Kim yang terhormat tolong jaga pandangan anda" Ucap Chanyeol dengan nada dingin bahkan tatapan tak suka jelas sekali dimatanya.

Apa dia cemburu? Oh itu sangat manis.

Pria itu tak menghiraukan Chanyeol, dia masih menatapku, "Kalungmu indah" Ucapnya yang hanya kubalas dengan senyuman.

"Aww" Ringgisku ketika pria itu menarik rambutku.

"Maaf aku melihat kotoran di rambutmu" 

Aku hanya merutuk kesal dalam hati pada pria itu, aku yakin sekali itu hanya alasannya. Bisa kulihat Chanyeol menatap tajam kearah pria yang tak jelas itu.

LOVE IS BULLSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang