I'm gonna treat You

30 6 0
                                    

VOTE DULU YUK ⭐️

***
Ini adalah hari berikutnya aku berada di rumah sakit tempat Juno di rawat.

Sebenarnya dari kemarin kak Yane yang berjanji akan mengantarkanku, tapi karena ada acara mendesak jadi dia harus ikut dengan suaminya keluar kota.

Maklum kakakku itu istri seorang pengusaha super sibuk jadi aku harus mengertinya.

Akhirnya aku minta tolong kepada kak Yane untuk mengirimiku alamat rumah sakit tempat Juno dirawat. Dan disinilah aku sekarang.

Aku mencoba untuk melakukan segala sesuatu untuk melepaskan kebosananku.

Bukan hal yang besar. Aku hanya mengisi ruangan dengan beberapa vas yang kuisi air dan ku masukkan bunga lavender berwarna ungu yang menjadi relaxing.

Berharap Juno lebih cepat membuka matanya.

Aku membersihkan seluruh ruangan kamar Juno. Aku yakin keluarganya terlalu sibuk untuk mengurusi ruangan ini.

Mungkin mereka hanya datang untuk memastikan keadaannya dan membayar tagihan saja.

Bukankah sungguh menyedihkan ketika berada di posisi Juno saat ini? Tidak ada sosok orang tua ataupun saudara disisinya. Dia pasti sangat kesepian selama ini.

Aku mengambil kursi untuk duduk menghadapnya, aku akan membasuh sedikit badannya dengan air yang tadi telah kuambil dengan wadah kecil.

Perlahan kuusapkan handuk yang telah kubasahi dengan air mulai pada bagian tangannya.

Lalu kuusap juga bagian wajahnya yang tenang dengan matanya yang masih terpenjam.

Aku mengamatinya berkali-kali. Entah sejak kapan aku jadi takjub dengan ciptaan Tuhan yang satu ini.

Aku menyentuh bulu matanya. Yang selama ini aku kagumi. Apa boleh aku menukarnya dengan punyaku? Hahaha. Aku terkekeh sendiri memikirkannya.

Kemudian tanganku turun menyentuh hidungnya. Ini benar-benar karya yang luar biasa.

Seketika jariku berhenti ketika menyentuh bagian bibirnya.

Tiba-tiba pipiku jadi panas. Aku ingat beberapa potong kejadian sebelumnya. Sungguh memalukan, tapi dia seseorang yang sangat hangat.

Aku menggelengkan kepalaku dan menghentikan aktifitasku, jika seseorang melihatnya aku pasti dikira melakukan hal-hal yang melanggar norma asusila. Hahaha

Hey! Wake up.
Enola's there...
I'm here,
i'll treat you and waiting for you to open your eyes quickly.
Hey! You say i'm your snow white, right?
So let me sleep to replace you.
Juno. Trust me! I'll doing whatever you want if you open your eyes immediatly. Please.

Tanpa terasa air mataku telah meleleh begitu banyak. Aku ingin segera melihat Juno sadar. Melihatnya marah-marah setiap hari, mendengarkannya menghinaku dengan seringaian khasnya. Menyerapahiku kata-kata absurd. Aku merindukan itu semua.

Aku juga ingin kami melakukan perjalanan dinas bersama lagi. Aku akan membuntutinya kemanapun dia pergi.

Melihatnya terbaring seperti ini aku jadi semakin merasa bersalah karena belum sempat mendengar pengakuannya secara langsung.

Aku yang menghalanginya selama ini, aku juga yang kerap menghindarinya.

Hingga dia hanya dapat mengungkapkan perasaannya melalui kertas berwarna coklat yang di tinggalkan bersama makanan yang dipesankan olehnya di hotel tempatku menginap.

Aku mengingat semua kejadian-kejadian yang membuatku menyesal sepanjang hidupku.

Aku selalu mengeluh ketika dia sebagai captain crew menyuruhku melakukan announcement kepada penumpang di pagi buta, membangunkanku dengan tidak sopan ketika aku baru saja memejamkan mata.

Dan aku selalu menyerapahinya dengan mulut berbisaku, aku selalu memukulnya dengan keras karena gemas dengan perilakunya, aku selalu saja terus melakukan hal-hal buruk kepadanya.

Tanpa disadari juga aku telah bolos bekerja selama hampir 2 minggu lamanya. Huuuhhh

Rasanya aku tidak ingin pergi dinas jika Juno belum sadarkan diri. Aku ingin dia melihatku pertama kali ketika membuka matanya.

Aku juga rela setiap hari datang ke rumah sakit ini untuk menemuinya, merawatnya, membersihkan ruangannya, apapun itu.

Atau aku bisa menginap disini sepanjang waktu hingga dia bangun. Aku bersungguh-sungguh akan melakukannya.

Ya. Meskipun akhirnya dia memutuskan akan membenciku sepanjang hidupnya. Aku rela asalkan dia segera sadar dari tidur panjangnya.

Trust me, it's WORK.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang