Stay Here

19 5 0
                                    

Yeorobuunn, annyeong.. jangan lupa vote dulu ya 😍
**
Author's PoV

"Ah... syukurlah gue masih hidup"

Seketika dia merutuki dirinya sendiri menyadari bahwa dirinya telah terbaring selama hampir 2 minggu lamanya.

Dia bertanya-tanya sebenarnya kemana saja jiwanya menghilang selama 2 minggu ini. Apakah tertinggal di lokasi kecelakaan Kereta Gumarang yang lalu?

Awalnya dia tidak pernah menyangka dapat terlibat bahkan menjadi korban di sebuah insiden kecelakaan Kereta Api yang sangat jarang terjadi.

Semuanya terjadi begitu saja, bahkan ketika pertama kali terbangun, dia mengira kalau ini hanyalah mimpi.

Tapi disisi lain dia bersyukur setidaknya Tuhan masih mengijinkannya untuk kembali membuka mata.

Dia mulai sadarkan diri tengah malam, saat itu tidak ada satupun orang yang berada di kamarnya, bahkan wanita yang selalu setia menunggu dan merawatnya beberapa hari ini sedang pulang kerumah karena harus pulang dan mengambil pakaian ganti.

Namun beruntung ada seorang perawat yang sedang berjaga dan mengontrol ruangan pasien, kemudian dia menyadari ada pergerakan dari tangan lelaki yang sedang terbaring di sebuah ruangan VVIP.

Dia segera memanggil Dokter yang bertugas dan mengecek keadaannya. Perlahan lelaki itu dapat membuka matanya bahkan mengejutkan ketika sebuah nama berhasil lolos dari mulutnya saat pertama kali sadar.

"Enola..."

Benar, wanita itulah yang selalu berada disampingnya dan merawatnya bahkan membersihkan ruangannya setiap hari.

Sepertinya dia merasakan kehadiran wanita itu sehingga menjadi satu nama yang dia ucapkan ketika pertama kali sadar dari tidur panjangnya.

"Anda beruntung memiliki seseorang yang perhatian dan setia menemani anda, bahkan bu Enola rela menginap di rumah sakit beberapa hari ini."

Juno mendengarkan seorang perawat yang bercerita tentang apa saja yang dilakukan wanita itu.

Namun setelah sadar lelaki itu berpesan kepada Dokter dan perawat bahwa jika Enola datang biarkan dia berpura-pura masih belum sadarkan diri seperti sebelumnya karena dia juga ingin mengetahui apa yang dilakukan Enola kepadanya selama ini.

Memang sifat aslinya tetap bertahan bahkan setelah mengalami insiden tragis yang mengancam nyawanya.

Benar-benar lelaki yang menjengkelkan.

Ini pagi yang indah, ketika Juno membuka tirai ruangan inapnya betapa bersyukurnya dia saat menyadari dirinya dapat membuka matanya lagi dan menyaksikan matahari terbit dengan penuh senyuman.

Dan juga dia tidak sabar untuk menunggu kedatangan seseorang yang dinantinya.

Setelah mandi dan membersihkan dirinya sendiri, Juno membaringkan tubuhnya kembali ke ranjang rumah sakit yang menurutnya sangat menyiksa punggungnya.

Sebenarnya dia sudah tidak betah berada disini, tapi bagaimanapun dia juga penasaran dengan bagaimana Enola merawatnya setiap hari.

Tiba-tiba ada seorang yang membuka pintu, Juno yang menyadarinya lalu bergegas menjatuhkan tubuhnya dan memejamkan mata.

Namun yang dia rasakan saat ini sakit di telinganya karena seseorang yang menjewer telinganya.

Dia mengerjapkan matanya berkali-kali dan mengaduh.

"Aaaa..." teriaknya.

"Dasar bocah nakal kamu ya, bisa-bisanya nggak sadar berminggu-minggu." Itu bukan Enola, namun kakak perempuan yang datang dan langsung menjewer serta mengomelinya.

Trust me, it's WORK.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang