Tami terbagun dari tidurnya pagi ini, dia dibagunkan oleh suara kicau burung yang terdengar dari kejauhan, suara sungai mengalir dan hembusan lembut angin pagi membut Tami ingin memejamkan mata lagi tapi cahaya sinar matahari sangat menyilaukan matanya membuatnya benar-benar terbangun dari tidurnya yang sangat nyaman.
Tami membelalakkan matanya berharap ini hanya mimpi, dia terus mengucek-ngucek kedua matanya tapi benar dia tidak salah lihat.
Tami baru sadar ternyata dia tidak bangun di kamarnya, Tami tidak berada di rumahnya
"Kenapa aku di sini?!" Batin Tami.
Tami mulai panik dan berusaha menyadarkan diri.
"Benarkah aku sedang bermimpi?"
Tami menepuk-nepuk pipinya agar bisa terbagun dari mimpi anehnya tapi ini bukan sekedar mimpi.
Tami sedang berada di padang rumput, dia melihat tempat sekitarnya. Tempat itu sangat indah, Tami bisa melihat hamparan rumput hijau dan bunga-bunga yang bermekaran di sekitarnya.
Kupu-kupu bekejar-kejaran untuk berebutan madu dari satu kelopak kekelopak bunga yang lain.Angin berhembus lembut di wajahnya, dia menengadah ke langit, ya benar matahari pagi terlihat tersenyum padanya seolah berkata padanya, hy Tami selamat pagi ...
"Tidak?! ini benar, walau pun tempat ini sangat indah tetap saja ini tidak normal tapi kenapa aku bisa berada di sini?" Tami mulai panik lagi.
Tami mencoba berdiri dan dia baru sadar baju yang dia kenakan bukanlah piyama hello kitty yang tadi malam dia kenakan sewaktu hendak tidur, tapi dia mengenakan long dress putih dengan sebuah pita di pinggang dress itu, adapun berlian bertabur dari lutut sampai kaki dress itu, dress yang dikenakan Tami sangat indah bahkan Tami tidak penah membayangkan bisa mengenakan Dress seindah itu dalam hidupnya.
"Tidak!!!" Pekik Tami
"Apakah aku sudah mati?" Tami mulai tak berpikir jernih dan timbullah ketakutan dalam hatinya.
"Inikah yang di sebut dengan kematian? Tidak aku tidak mungkin mati secepat ini aku masih berumur 17 tahun."
"Aku harus bangun! Oh ... ia hpku di mana?"
Tami mencoba mencari hpnya di rumput sekitarnya. Mungkin saja dia bisa menelpon keluarganya untuk bisa menjemputnya dari tempat aneh ini.
Tapi Tami tidak menemukan apa-apa. Kaki Tami terasa lemas dia tidak tau harus begaimana. Tami menjatuhkan diri di hamparan rumput tempatnya berdiri.
"Kenapa aku bisa berada di sini?" batin Tami lagi.
Namun, Tami tidak mau putus asa dia bangun dan mulai berjalan untuk mencari jalan keluar, dia sangat ketakutan, Apalagi di tempat yang luas itu tidak ada seorang selain dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Dalam Mimpi
RomanceCerita ini sudah tamat penulis belum menyempurnakan tulisannya masih ada penulisan yang salah dan tanda baca yg tidak sesuai. Harap di maklumi. Terimakasih pada pembaca yang menghargai karya pertama saya dengan meninggalkan komen dan vote Entah apa...