Hay
Hay
Hay
happy reading
Salam semanis madu dari tami dan betrand
"Betrand membanting pintu kamarnya sudah berapa kali dia bolak-balik ke kamar untuk tidur tapi dia tidak bisa memejamkan matanya.Dia sudah berapa kali pindah tempat tidur untuk mencari tempat yang nyaman namun dia tetap tidak bisa tidur.
Pikirannya masih di penuhi oleh satu nama yaitu 'Tami'.
Dia suadah berusaha menghubungi Tami. Namun Tami terus menolak untuk megangakat telpon darinya. Terakhir Tami sangat marah padanya hal itu sangat merisaukan hatinya.
Karena tidak bisa tidur, Betrand memutuskan untuk menjumpai Tami di rumahnya malam ini. Dia tidak peduli kalau ini sudah larut malam. Tami harus bertanggungjawab karena dia, Betrand tidak bisa memejamkan mata.
Betrand sampai di depan rumah Tami. Dari kaca mobil dia melihat Tami sedang berbicara dengan seorang lelaki dan saat Tami hendak masuk ke rumah laki-laki itu memeluk paksa Tami.
Tami berusaha melepaskan diri dari pelukan laki-laki itu, tapi laki-laki itu semakin memperkuat pelukannya.
Betrand sangat marah. Tami di perlakukan sangat kasar oleh laki-laki itu. Tanpa pikir panjang dia keluar dari mobilnya dan menarik Tami dari pelukan laki-laki itu.
"Lepaskan Tami!"
Tami membelalakan mata dia tidak menyaka Betrand ada sini. Betrand mencengkram kuat lengan Tami seolah miliknya akan di rebut orang lain.
"Kamu siapa?" ujar Gio ketus pada orang yang tak dia kenalnya.
"Tidak penting aku siapa." jawab Betrand dingin "Pergilah dari sini kalau kamu tidak punya urusan lagi dengan Tami" Betrand mengisur Gio.
Tami masih tidak menemukan suaranya di masih kaget dengan kedatangan Betrand.
"Kamu tidak punya hak mengusirku dari sini." wajah Gio berubah memerah menahan marah, dia tidak terima di perlakukan seperti itu oleh orang asing di depan Tami.
Betrand tersenyum sinis dan dengan tatapan meremehkan dia berkata pada Gio
"Dasar pengecut!"
Amarah Gio sudah memuncak di menarik kerah baju Betrand dan mengepalkan tangannya bersiap memukul wajah Betrand tapi dengan cepat Tami menghentikannya
"Gio!!" teriak Tami.
"Gi, tolong hentikan dan pergi dari sini aku mohon."
Gio melepaskan cengkramannya dari kerah baju Betrand dan menurunkan kepalan tangannya yang tergantung di udara, dia melihat Tami dengan tatapan terluka tanpa mengucapkan sepatah kata pun dia pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Dalam Mimpi
RomanceCerita ini sudah tamat penulis belum menyempurnakan tulisannya masih ada penulisan yang salah dan tanda baca yg tidak sesuai. Harap di maklumi. Terimakasih pada pembaca yang menghargai karya pertama saya dengan meninggalkan komen dan vote Entah apa...