lima belas

58 4 0
                                    

Hay maaf kalau Updatenya lama.
Happy reading
Semoga kalian suka

Ririn  mencicip Masakan  buatannya, dia sengaja  bagun dari subuh untuk memasak sarapan,  karena dia sudah lama dia tidak memasak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ririn  mencicip Masakan  buatannya, dia sengaja  bagun dari subuh untuk memasak sarapan,  karena dia sudah lama dia tidak memasak. Setelah semua selesai di melihat semua hasil masakannya.

“Hmm banyak sekali, gak mungkin aku bisa  menghabiskan semua ini sendiri.” pikirnya.

“Octami pasti belum sarapan” gumamnya

Lalu dia mengambil Tapperware dan memasukan sebagian makanan itu ke dalam tapper untuk di bagi pada Tami dan dia bersiap mengantar makan itu kerumah Tami.

“Masih jam lima pagi, pasti  Octami belum bangun.” ujar Ririn setelah melihat jam tanganya.

Mobil Ririn melaju di jalan raya, dari kaca mobil dia melihat bayak orang yang sudah bersiap ke tempat kerja mereka masing-masing.  Untung jarak rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah Tami, jadi dia tidak memerlukan waktu lama untuk sampai kesana.

Setelah Ririn sampai di rumah Tami, dia tidak memencet bell lagi, karena dia tau, pasti Tami belum bangun dan pasti dia tidak akan membuka pintu untuknya, lalu dia memasukan password rumah Tami  dan masuk kedalam rumah.

Saat menyalakan lampu ruang tamu yang masih  gelap gulita, Ririn terkejut melihat seorang lelaki yang  sedang tidur di sofa. Lelaki itu bangun karena cahaya lampu yang menyilaukan matanya dan sambil megucek-ngucek mata dia melihat ke arah Ririn, Ririn langsung mengenali laki-laki itu .

“ Betrand ?” pekiknya tertahan.

Ririn melewati ruang tamu itu, dia tak memperdulikan Betrand  yang masih setengah sadar. Dia meletakan makanan yang tadi  dia yang  bawa dari rumah  ke atas  meja makan dan masuk ke kamar Tami.

Ririn menarik selimut Tami dan membangunkannya.

“Bangun, hey bangun.” Ririn membangunkan Tami sambil mengguncangkan tubuh sahabatnya itu.

Tami menggeliat dari tempat tidurnya dan melihat Ririn sudah berada di hadapannya.

“Ririn, kok kamu datang sepagi ini?” tanya Tami heran.

“Siapa yang tidur di sofa ruang tamu itu?” sambar Ririn.

Tami langsung membelalakan mata,  dia baru sadar kalau  Betrand  masih berada di rung Tamu, dia tidak langsung menjawab Ririn karena dia bingung mau jawab apa.

“Apa hubunganmu dengannya, sampai-sampai dia nginap malam ini di rumahmu” tanya  Ririn mengintrogasi  Tami

“Kenapa kamu gak pernah cerita kalau kamu mengenal Betrand  bukan hanya sebagai customer butik tapi-” Ririn menghentikan perkataanya dan  dengan penuh selidik menatap Tami,

“Apa kalian punya hubungan?”

“Rin, aku tidak punya hubungan apa-apa dengan dia sungguh” kata Tami meyakinkan.

Terjebak Dalam Mimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang