Hai-hai selamat membaca lagi
Semoga kelanjutannya kalian suka,Tanpa di sangka Tami, saat Betrand sedang memeluk gadis itu Betrand melihat kearahnya, sadar Betrand sadang memandang ke arahnya, Tami pun memalingkan wajah pura-pura tak melihat dan pergi.
***
Betrand melihat Clarine dari jauh, benar tebakkannya, gadis itu pasti sudah stay di sana. Entah dari sumber mana Clarine tau kalau Betrand akan pulang hari ini.
Betrand pun berjalan menuju mobil
Clarine dan benar saja, gadis itu sudah bersiap-siap untuk menangis, sebelum tangisan Clarine pecah dan menjadi bahan tontonan orang-orang sekitar Betrand dengan cepat memeluk Clarine. Menenggelamkan wajah gadis yang sudah berlumur air mata di dadanya yang bidang."Kamu jahat," isak Clarine
"Maafkan aku." cuma itu yang mampu di ucapakan Betrand saat ini.
Selebihnya, kata-kata yang harus dia ucapkannya, tersimpan rapi dalam pikirannya."Kamu dari mana aja?" isak Clarine lagi, sesekali dia berusaha menarik nafas karana kurangnya pasokan oksigen dalam pelukan Betrand.
Betrand tak berminat menjawab, yang dibutuhkan Clarine bukan hanya sekedar jawaban tapi penjelasan panjang lebar dari Betrand.
Tak sengaja pandangan Betrand bertemu dengan Tami yang entah sudah berapa lama memperhatikan mereka dari jauh, di tambah lagi dengan aksi Betrand yang sedang memeluk Clarine.
Namun entah apa dengan air muka Tami yang tiba-tiba berubah, dan entah apa dengan perasaan Betrand yang tiba -tiba merasa bersalah. Tatapan Tami seperti menyiratkan bahasa kalbu yang membuat Betrand tak tau harus berbuat apa.
Tapi, kenapa Betrand harus merasa tidak enak bukankah dia sedang memeluk kekasihnya. Pasti ada yang mulai tidak beres dengan perasaannya.
Setelah malam itu Betrand masih ingin bertemu dengan Tami namun karna Betrand tidak ingin membuat Tami salah sangka kalau Betrand berusaha mendekatinya.
Namun sekali pun Betrand tidak ingin menunjukan keinginannya secara terang-terangan pada Tami, dia pun terus mengawasi Tami dari jauh, sewaktu mereka di Phuket diam-diam Betrand berusaha mengikuti Tami dimana pun Tami pergi dengan alasan yang tak jelas.
Betrand pun harus sadar bagaimana pun dia adalah milik orang lain. Sudah cukup dia mengutuk dirinya malam itu sewaktu dia mengatakan pada Tami kamu sangat cantik malam ini betapa bodohnya dia seharusnya dia menahan kata-kata itu di ujung lidahnya. Dia tidak ingin membuat Tami berharap sesuatu padanya itulah kenapa pertemuan mereka hanya terjadi malam itu saja.
***
Betrand Menyetir mobil Maserati GranCabrio milik Clarine, mereka berdua masih membisu sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Entah apa yang harus di katakan Betrand. Dia telah meninggalkan gadis itu selama seminggu tanpa memberi kabar, jelas Betrand bersalah dalam hal ini
"Maaf." akhirnya Betrand memecahkan keheningan mereka.
"Apa rencana pernikahan kita memberatkan mu?" tanya Clarine.
"Bukan begitu, aku hanya butuh waktu."
"Kalau kamu butuh waktu, kamu tidak perlu menghindari ku Betrand,"
"Aku tidak menghindarimu."
"Tapi?" Clarine tidak habis pikir Betrand memperlakukannnya seperti ini.
"Clarine aku minta maaf," ucap Betrand dengan lembut
"Ok ... sekarang aku butuh penjelasan, kamu dari mana saja selama ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Dalam Mimpi
RomanceCerita ini sudah tamat penulis belum menyempurnakan tulisannya masih ada penulisan yang salah dan tanda baca yg tidak sesuai. Harap di maklumi. Terimakasih pada pembaca yang menghargai karya pertama saya dengan meninggalkan komen dan vote Entah apa...