tiga belas

34 4 0
                                    


hay

Hay

Hay

Happy reading

Di saat semua sedang bersenang-senang, sambil megingat kembali momen SMA mereka, Tami di kejutkan oleh suara yang memanggilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di saat semua sedang bersenang-senang, sambil megingat kembali momen SMA mereka, Tami di kejutkan oleh suara yang memanggilnya

“Tami”

Semua menoleh ke arah suara itu, Tami masih mematung  dia tidak menyangka laki-laki itu berdiri di hadapannya.

“Siapa dia?”tanya salah seorang teman Tami.

“Bukannya itu Pak Betrand?” tanya Ririn pada Tami dengan heran Tami masih mematung.

Betrand mendekati meja tempat mereka duduk dan semua orang tiba-tiba hening.

“Apa aku mengganggu acara kalian?”tanyanya polos, dia menjadi  risih karena semua mata tertuju padanya.

“Ooh tidak ... apa kamu pacar Tami? Silahkan bergabung, bersenang-senanglah bersama  kami.” ujar Endruw memecahkan suasana.

“What pacar?!” pekik Tami.

Ririn megerutkan kening dia masih tidak mengerti apa yang sedang terjadi kenapa pewaris Trans Garnet Hotel bisa berada disini.

“Kamu ngapain di sini?” sergah Tami
Betrand tidak menjawab pertanyaan Tami

“Tadi aku mendengar ada dari kalian yang akan menikah, aku ikut bahagia bersama kalian, silahkan berpesta malam ini?” Kata Betrand sambil mengeluarkan kartu credit dari dompetnya dan meletakannya di atas meja.

“Wuih... rezeki nomplong.”

“Sangat dermawan aku salut Tam, kamu akhirnya dapat laki-laki tajir.”

“Hah?” Tami berharap dia salah dengar

“Aku pinjam Tami sebetar ya.” ujar Betrand sambil menarik tangan Tami

“Ooh ... silahkan saja lama juga tidak apa-apa.” balas Rico.

Tami dan Betrand berdiri di sebuah lorong sunyi bar itu, Tami melepaskan tangannya dengan kasar dari genggaman Betrand. Entah apa yang di pikirkan laki-laki aneh ini.

“Maksudmu apa sih ...?” ujar Tami dingin sambil menatap tajam pada Betrand.

“Mengapa kamu mengindari ku?” tanya Betrand balik.

“aku menghindarimu? makasudmu apa, memangnya kita ada hubungan apa?!” suara Tami semakin menjadi-jadi.

“Aku tau, kamu masih marah padaku karena kejadiah hari itu, tapi Tami percayalah aku tidak bermaksud merendahkanmu. Aku hanya mengingikan gaun itu.”

Terjebak Dalam Mimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang