dua puluh dua

47 2 0
                                    

Hay hay...... Parah banget akhir-akhir ini aku benar -benar sibuk tidak jelas.
Maaf banget updatenya lama..... Hiks..... I'm so sorry.

Ok lah.... Semoga kalian bisa memaklumi dan tidak menghapus ini cerita di perpus kalian.

Happy reading

Enjoy

Enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jadi aku boleh bertanya sekarang?” tanya   Tami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jadi aku boleh bertanya sekarang?” tanya   Tami

“Mau nanya apa?”

“Ada apa dengan mu dan kenapa aku di ajak ke sini”

Betrand tersenyum dan menatap   Tami “aku hanya ingin kamu ada di samping ku malam ini. Apa itu cukup sebagai alasan?”

  Tami menyernyitkan dahi dan menatap Betrand dengan selidik “apa kamu sedang ada masalah?” tanya   Tami dengan hati-hati

“Tidak setelah kamu ada di sini” ujar Betrand sambil membalas tatapan   Tami dan seulas senyum  tersungging di bibirnya membuat   Tami cepat-cepat memalingkan mata sebelum dia banar-benar meleleh oleh tatapan Betrand.

“Maksud mu apa?” ujar   Tami dengan gugup

“Hari ini aku sangat lelah dan pikiran ku sangat kacau sepertinya aku sedang membutuhkan seseorang yang bisa menenangkan hati ku dan ku rasa itu adalah kamu”

  Tami menoleh “Kenapa harus aku” ujarnya

“Karena aku mencintai mu” tutur Betrand dengan nada lembut
Kalimat itu berhasil melucur keluar dari mulut Betrand tanpa hambatan. Betrand masih menatap   Tami. Dia tidak mau berpikir berkali-kali lagi untuk mengungkapkan perasaannya.

Dia sangat lelah memendam telalu banyak rasa, sekarang dia harus melepas  dan mengungkapkan semua. Tidak peduli ini waktu yang tidak tepat tau tidak.

Betrand melihat gadis itu menerjapkan mata  berkali-kali dan   terdiam beberapa detik. dia tidak bisa melihat rona wajah   Tami yang berubah memerah karena  kurangnya pencahayaan di tempat itu. Tapi Betrand tau kalau   Tami terlihat sangat gugup dan berusaha mengendalikan diri, hal itu membuat Betrand sedikit lega setidaknya kata-katanya barusan mempunyai pengaruh pada   Tami.

Terjebak Dalam Mimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang