Chapt 1

89 18 2
                                    

"Awal yang baik untuk sebuah permulaan"       

 
-

MOPD atau Masa Orientasi Peserta Didik
Siswa-siswi berhamburan keluar kelas setelah seharian penuh mendapatkan arahan dari kepala sekolah dan wakasek kesiswaan as guru BP menuju ke mesjid dan mushola untuk melaksamakan kewajiban sebagai seorang muslim yaitu berjamaah dzuhur.

Memang sekolah ini merupakan sekolah yang menerapkan religious chulture. (Gatau bener apa engga😂)

Kegiatan MOPD baru dilakukan dua hari masih ada kegiatan lainnya dua hari kedepan.

Setelah melasanakan sholat dzuhur berjamaah seluruh siswa maupun siswi dipersilahkan untuk pulang lebih awal karena guru akan mengadakan rapat untuk mempersiapkan kelanjutan kegiatn berikutnya.

.
.

Seorang gadis sedang termenung diluar rumahnya sambil menopang dagunya.
"Hufttt.. hari yang melelahkan"  gumamnya sambil membuang nafas berat.
 Dia Aisya Anza Hasanah biasa dipanggil Aisya seorang gadis yang termasuk aktif dan agak pecicilan. Meskipun begitu Aisya tetap mempertahankan hijabnya baik di sekolah maupun dilur sekolah. Itu yang diajarkan ayah dan ibunya.

Seorang wanita paru baya yang baru keluar dari dalam rumah kaget melihat sang anak tergeletak di teras. Ia tidak sadar

"Baru datang sya?" Tanya wanita paru baya itu
"Iya ma, panas bangetya" ucap sang anak sambil mencium punggung tangan wanita itu.

Dia Wati ibunda dari Aisya yang sangat Aisya sayangi lebih dari apaun di dunia ini, wanita yang telah merawatnya dari sejak kecil.

"Iya makanya ayo langsung masuk biar bisa ngademin kamu bukannya malah diluar nanti tambah panas lagi" ujar wanita itu sambil mengelus puncuk kepala sang anak
"Hehe iya ma" menunjukkan deretan gigi putihnya.

.
.

Malam hari keluarga kami telah berkumpul. Ada ayah, ibu, aku dan orang yang paling menjengkelkan sejagad raya. dia kakak ku.

"Hay adek kecil, gimana MOPD hari ini seneng bukan?" Ujar sang kakak
"Ish apaan sih, seneng dari mananya coba masa iya tadi aku di hukum kak" sambil mengerucutkan bibir 5 sentinya.
"Ya Alloh dek, ko bisa emangnya tadi kamu ngapain?" Tanyanya lagi
"Tadii .. aku dikamar mandi lamaaaa pake banget"
Orang yang berada di meja makan tiba-tiba memfokuskan pandangan kepadanya

Flashback On
Hari pertama MOPD disekolah adalah pengarahan dari kepala sekolah dan wakasek kesiswaan. Seorang siswa yang awalnya mendengarkan tapi akhirnya dia lelah juga hanya mendengarkan saja dan dia izin untuk ke toilet. Siapa kalo bukan Aisya

Di toilet dia tidak hanya sendirian, dia ditemani oleh teman barunya yang juga baru dikenal kemarin waktu MOPD.

"Nay lamaan dikit gapapa kali yak, males gue lama-lama dengerinnya" sambil menbuang nafas berat tutur Aisya
"Yaudasih 3 menit aja tapi ya!"
Namanya Naya khoirunnisa, teman pertama yang Aisya miliki ketika baru masuk sekolah. Mereka langsung akrab karena kebetulan mereka teman satu sekolah dasarnya dulu.
"Gabisa lebih lama lagi apa sampe pulang aja kalo bisa"
"Enak aja, bisa bisa kita kena hukum yang berat nanti. Taukan kakak tingkat kita kayak gimana tadi sama yang lain" Naya berbicara dengan mata yang hampir keluar. hha canda ding
"Iya juga sih, yaudah lima menit"
Satu botol kena kepala Aisya.. plung
"Oey gile sakit tau nay" sarkas Aisya
"Abisnya dibilang tiga ya tiga"
"Yauda dehh iya Naya ku" dibarengi dengan cengiran khas kuda.
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
6 menit kemudian

"Heh kalian!" Suara bariton itu menggetarkan gendang telinga mereka berdua yang sedang duduk manis melihat layar handphone menampilkan aplikasi youtube.
"Aduh Sya bisa abis kita, elo sih Sya yaelah. Itu bukannya kakak tingkat kita kan" gemetar itu yang mereka rasakan
"Ko gue sih, inikan kita yang salah"
"Enak aja, elo orang elo yang ngajak gue nontonin Youtube" ucap Naya pasrah

Suara derap langkah kaki mengintrupsi keduanya untuk diam
"Eh kakak, ganteng deh. Nih kak dapet salam dari Naya"
Grep kaki Aisya diinjak oleh Naya
"Sakit gila!"
"Kalian ngapain disini?!" Intrupsi kakak tingkat
"Aaanu kak, kita tadi udah izin kok sama kakak yang lain" Jawab gelagapan Naya
"Izin ke toilet kok mantengin handphone! Ikutin saya"

Akhirnya mereka mengikuti yang diinstruksikan oleh kakak tingkatnya itu
"Kalian sekarang saya hukum. Selespas istirahat nanti kalian saya hukum bersihin toilet guru dan satu lagi minta tanda tangan ketua Osis sekolah kita. Cepet!"
"Woy kak ga kebanyakan apa nyuruhnya"
Aisya mendapatkan pelototan dari kakak tingkatnya hanya bisa diam menunduk.

Lanjut? Nanti saja laa😂
Terimakasih sudah membaca cerita absurd saya💙
Bantu vote juga sekalian😍

Perjalanan Takdir✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang