Pelajaran telah usai semua siswa berhamburan ke luar kelas dengan aura yang menggambarkan kebahagiaan karena bisa melakukan banyak hal ketika sudah keluar dari sekolah.
Begitupun aku, Fatimah dan juga Naya.
Kita berjalan beriringan menuju ke depan sekolah. Kami susuri koridor sekolah untuk bisa sampai cepat di tempat parkir.
Saat diperjalanan hening tidak ada yang mampu memulai pembicaraannya hanya senyum yang mengiringi langkah kita sambil menjawab sapaan dari kakak kelas.
"Assalamualaikum Sya" ucap suara bariton memecah keheningan antara kami
"Waalaikumsalam kak" jawab aku
"Aisya aja yang disapa nih kak kita engga?" ucap Naya tersenyum mengejek
"eh iya waalaikumsalam Naya, Fat" ucap mereka bebarengan
Naya mengedipkan mata kanannya ke arah ku dan Fatimah dia tersenyum simpul seolah mereka mengejek serta merayuku.
Ya sekarang hubunganku dengan kak Alif mendadak menjadi dekat karena menurut teman-temanku kak Alif suka padaku. Namun aku tidak menghiraukan itu yang aku tau hanya kak Alif adalah kakak kelas ku.
Masih ingat Alif Alfian Janendra bukan? Ya dia adalah orang yang menjabat sebagai ketua Osis di sekolahku.
Deheman terdengar dari mulut Kak Alif untuk mengambil perhatian kami
"Langsung pulang Sya?" tanya nya
"Iyalah kak kita langsung pulang emangnya kakak suka banget diem di sekolah" sorry itu bukan aku yang menjawab tapi Naya
Aku menginjak kaki Naya. Fatimah dan kak Alif mereka hanya melihat tingkahku dan Naya dengan sesekali menahan tawa. Naya memang keterlaluan masa iya dia gabisa jaga sikap di depan ketua osis. Haduuu
"Aw sakit tau" Naya meringis
"Maaf kak. Iya kak kita langsung pulang" jawab ku sambil menunjukan deretan gigi putihku
"Oh yaudah kalo gitu kita bareng ke depannya yu" ajaknya
Entah kenapa aku merasa kalem saat berhadapan dengannya bukan karena aku menghargainya sebagai ketua osis tapi disisi lain akupun mengagumi ketampanan dan keramahannya itu.
Dia yang menyelamatkanku saat MOPD.
Kami berjalan beriringan menyusuri koridor kelas dan kami sempat berpapasan dengan Abyan. Dia berekspresi
"Fatimah" ucapnya sambil melangkah
"Stop Byan. Aku belum siap ngobrol sama kamu" jelas Fatimah. Abyan mengerti dan langsung berlalu dengan memberikan senyum dengan tatapan terluka
"Ada apa?" tanya kak Alif dengan nada bingung seolah tak mengerti dengan keadaan ini
"Gapapa kak" jawab Fatimah
"Hm baiklah"
Skip parkiran
"Sya kamu pulang bareng aku yu" ajak Naya"Kan kamu sama Fatimah Naya sayang masa iya ngajak aku nanti kita dikata cabe-cabean lagi" gelak tawa dimana-mana
"Lagian aku udah mau dijemput sama kak Febri ko tenang aja" lanjutnya
"Yaudah kalo gitu kita tungguin sampe kakak kamu jemput di depan" ucap Naya kekeuh
"Eh gausah nanti malah ngerepotin lagian sebenetar lagi dia sampai kok"
"Lagian ga enak sama kalian. Kalian selalu ada buat aku untuk sekaran aku bisa sendiri ko udah biasa juga" lanjutnya
"Apaan sih Sya, gausah kaya gitu ah gasuka ngomong gaenakan kaya gitu" ucap Fatimah dengan nada tak setuju
"Tau tuh Aisya" ucap Naya dengan mata yang tidak bisa diartikan
"eh bukan gitu maksud aku sayangg" rayuku
"Gapapa beneran aku bisa sendiri disini kalian duluan aja aku yakin ko bentar lagi kakak sampai" lanjutnya
"Kalian duluan aja biar aku yang nemenin Aisya disini gimana?" Suara itu keluar dari mulut kak Alif yang sedari tadi ada bersama kami namun tak mengeluarkan sedikit suaranya.
Aku tak percaya. Suara itu. Dia akan menemaniku menunggu kakak ku. Kurasa aku mulai suka. Eh astagfirulloh
"Nah kalo itu oke deh kita duluan. titip Aisya ya kak" ucap Naya dengan entengnya dan Fatimah hanya bisa memperlihatkan senyumnya
"Assalamualaikum Sya kita duluan" ucap mereka barengan.
"Waalaikumsalam warohmatulloh" ucapan itu keluar dari mulutku dan kak Alif secara bersamaan
Kami sama-sama menoleh ke arah wajah berlawanan sambil tersenyum simpul.
"Oh Alloh kenapa denganku" ucap batinku
Sedikit-sedikit lama-lama jadi bu.... kit😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Takdir✔
Teen FictionLantunan ayat suci, suara adzan yang menggema begitu menggetarkan hati dan jiwa. Untuk pertamakalinya itu yang dirasakan Aisya. #Abyan Kakak tingkat yang ramah dan sangat dekat dengan Aisya. Sehingga pertemanan antara keduanya mustahil kalau salah s...