Chapt 20

19 7 0
                                    

Selamat membaca
Janganlupa tinggalkan jejaknya ya bidadarii 😙

🌸🌸🌸

Kali ini aku sedang berada di halte bus yang dekat dengan sekolah. Tadi aku sudah menghubungi kakak ku untuk menjemputku. Namun setelah 10 menit dia tak kunjung datang.

Aku duduk termenung sendirian. Hingga tanpa aku sadari ada sebuah motor parkir di depanku. Kemudian dia menghampiriku dan tanpa instruksi dia ikut mendudukan dirinya dengan jarak yang agak jauh

"Assalamualaikum" ucapnya membuyarkan lamunanku tentang imam sholat ashar ku

"Eh waalaikumsalam"

"Belum pulang Sya?" tanya nya

"Belum byan. Lagi nunggu kak Febri" jawabku

"Tapi ini udah sore Sya. Pulang bareng aku aja gimana?" tanyanya. Aku melirik motor yang terparkir di depanku. Ninja biru. Warna kesukaanku.

"Eenggak usah. Aku nunggu kak Febri saja" ucapku meyakinkan

Beberapa detik kemudian benda canggigku berdering menandakan pesan masuk yang datang.

Kakak ketcehku❤
Dek, kamu pesen ojol aja yah. Motor kakak mogok ini sekarang kakak lagi di bengkel takutnya kelamaan.

Aku mengetikan balasan untuknya.

Me
Yah kakak. Aku udah nunggu dari tadi loh

Kakak ketcehku❤
Ya maaf kakak gatau bakal mogok soalnya. Kalo kakak tau juga dari tadi udah nyampe sana

Me
Yaudah gapapa

Kemudian aku menyimpannya kembali di saku. Aku bingung.

"Gimana ini. Masa aku iya in tawaran Abyan. Mana udah sore lagi" batinku

Sepertinya Abyan tau dengan perubahan raut wajahku.

"Kenapa?" tanyanya

"Mmm anu, ituu kak Febri motornya mogok aku disuruh pesen ojol aja katanya"

"Gausah naek ojol udah sore. Gabaik anak perempuan pulang sendiri apalagi naik ojol. Udah aku anterin aja hayu" ajaknya

Aku melirik motornya lagi. Motor gede gaes.

"Tenang nanti tas kamu simpen aja depan kamu biar bisa jadi pembatasnya" sarannya menjawab kebingunganku

Akhirnya aku mengangguk mengiyakan ajakannya dan melancarkan sarannya. Entah keberanian dari mana aku menaiki motor besarnya.

Sepanjang jalan keheningan mengiringi perjalanan kami. Karena dia sendiri sibuk dengan fokusnya kedepan melihat jalan dan akupun fokus dengan fikiranku sendiri. Hingga tak sadar aku sudah sampai di depan rumah.

"Sya" ucap Abyan membuyarkan fikiranku

Akupun tersentak dengan ucapannya
"Ah ya terimakasih"

Dia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban diiringi senyumnya. Manis sekali. Eh astagfirulloh

"Mau mampir dulu?" tanyaku

Dia melihat ke depan. Keadaan rumah sepi.

"Ah sepertinya lain kali saja. Kayaknya dirumah kamu sepi mending aku langsung pulang saja" ucapnya

Dan ku lihat ya benar saja, keadaan rumah sepi. Akhirnya Abyan pamit dan dia pergi membelah jalanan raya. Semakin jauh ku lihat motornya jauh. Aku memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.

Aku masuk dengan mengucap salam namun tak ada sahutan dari dalam hingga aku memutuskan untuk masuk ke dalam. Diperjalanan menuju ke kamar aku tersentak ternyata mama ada di dapur sedang berkutik dengan alat-alatnya.

"Assalamualaikum ma" ucapku memeluknya dari belakang

"Eh anak mama udah pulang. Waalaikumsalam"

"Mama dari tadi Aisya panggil-panggil gaada sahutan yaudah aku masuk aja" ucapku menunjukkan deretan gigi putihku

"yaudah gapapa. Kamu pulang sama siapa? Katanya kakak motornya di bengkel bukan?"

"Iya ma tadi aku udah nunggu kakak tapi lama, eh ternyata motorya masuk bengkel yaudah aku bareng temen aja. Tadi ma di suruh mampir tapi rumah sepi jadi gajadi mampirnya" ucapku menjelaskan

"Laki-laki?" Tanya mama

Aku menganggukan pertanyaan mama dengan ragu

"Yasudah tidak papa. Toh mama percaya sama kamu. Yasudah mau makan atau apa?"

"Engga ma, kayaknya aku mau langsung ke kamar aja deh cape mau istirahat"

"Yasudah istirahat sana"

***
Di kamar

Aku menidurkan diriku diatas kasur yang nyaman aku tempati. Kutatap langit-langit kamarku dalam.

"Ko Abyan tau dimana rumahku yah, dia tidak bertanya sama sekali tapi aku bisa sampai di rumah" gumamku "ah yasudahlah"

"Ah ya alloh. Kenapa aku harus lupa sih" ucapku menepuk jidatku sendiri
"Akukan punya utang sama Abyan kenapa tadi ga aku kasih aja sih uangnya. Aduhh yaudah deh besok aja" lanjutku

Setelah bergulat dengan fikiranku akhirnya aku memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhku sejenak.

***
Di tempat lain

Seorang laki-laki baru saja sampai rumahnya. Turun dari motornya kemudian pergi masuk ke dalam rumahnya

"Baru pulang ka?" Sambut wanita paruh baya

"Ah iya mi"

"Mi, byan langsung naik ke kamar yah" ucapnya sambil pergi melenggangkan kakinya menju kamar

Ketika sampai dikamar. Abyan mengistirahatkan tubuhnya dengan menyandarkan punggungnya di sofa kecil dekat kasurnya.

"Ah kenapa aku sekarang jadi selalu memikirkannya sejak pertemuan di gramed" jeda beberapa detik "dan bodohnya aku kenapa tadi langsung ke rumahnya tanpa bertanya. Kalo dia sampai berfikir macam-macam gimana" lanjutnya mengacak rambut frustasi.

Abyan diam-diam ternyata dia tau sedikit tentang Aisya. Seperti hal rumahnya hingga tidak bertanya perihal dimana rumahnya tadi.

Laki-laki itu kini termenung dengan lamunannya beranjak menuju kasur king size nya dan merebahkan dirinya menghadap langit-langit kamarnya mengistirahatkan tubuh lelahnya beraktifitas seharian.

Jangan lupa tinggalkan jejaknya yah 😙
Maaf jika ada typo, absurd
Tapi untuk kritik saran tambahkan dikolom komentar ya gaes❤

Perjalanan Takdir✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang