Chapt 15

28 8 1
                                    

Selamat membaca :)

***

Hari ini hari minggu, dimana kegiatan diliburkan termasuk kegiatan sekolah. Semua orang menyibukan diri dengan bersantai ria setelah berhari-hari melakukan kegiatan. Baik itu sekolah, ngantor atupun bekerja dan kegiatan lainnya.

Termasuk Aisya hari ini dia masih bergelut dengan bantal dan juga guling biru bergambar salah satu klub bola yang berasal dari Indonesia yaitu PERSIB Bandung. Dia menyukai itu karena pengaruh dari kakak nya Febri yang kebetulan sangat menyukai juga klub tersebut hingga menularlah pada Aisya. Meskipun begitu Aisya sama seperti perempuan pada umumnya. Menjaga kerapihan kamar ia paling pandai hanya saja pengaruh selimut yang tidak banyak orang tau dia menjadi sedikit tomboy.

Hari minggunya ia gunakan dengan bersantai karena memang tidak ada jadwal melakukan apapun kali ini. Setelah subuh tadi dia kembali menjelajahi pulau kasurnya, lagi.

Tok tok tok
Suara pintu diketuk beberapa kali namun tak ada sahutan dari dalam kamar.


"Astaga dek kamu itu anak perawan masa tidur jam segini sih bukannya apa ke gitu" itu suara kakak ku mengomel. Meskipun dia anak yang dingin tapi tidak banyak yang tau bahwa kakakku itu cerewetnya melebihi anak perempuan puber. Ups hha

Enghhh

"Heh bangun" ucapnya lagi sambil mencoba menyibak selimut yang sengaja ku pakai untuk menutupi wajahku.

"Dek kalo gak bangun kakak bakalan ngelakuin sesuatu nih" ucapnya lagi dengan nada ancaman namun masih tak ada pergerakan dari Aisya.

"Satu, dua, bener nih de gabakal bangun tiggg, tig, tigaaaa" ucapnya sambil menekan hidung Aisya sehingga si mpunya tak bisa bernafas sesaat.

"Argghhhhh kakak" teriak Aisya menggelegar

Febri hanya menutup telinganya karena takut terkombinasi dengan suara Aisya yang menggelegar dapat menghancurkan gendang telinganya. Hahahha

"Apaan sih kak ganggu aja" gerutu Aisya "inikan hari minggu ngapain kakak bangunin aku sih. Nyebelin" lanjutnya

"Apaan-apaan liat tuh dibawah ada siapa" ucapnya ngeleos pergi dari kamar

Aisya berfikir siapa? Perasaan dia tidak punya janji buat hari ini. Dia berfikir lagi namun dia ingat dia tak punya jadwal untuk keluar hari ini

Setelah bergelut dengan pemikirannya akhirnya Aisya memutuskan untuk turun dan menyambar kerudung instannya yang menggantung di belakang pintu dengan secepat mungkin.

***

Febri turun ke bawah menemui teman adiknya itu

"Tunggu ya bentar lagi, tu si kebo baru bangun ternyata" ucapnya meledek adiknya dengan nada lurus.

Yang dituju hanya tersenyum dan mengangguk mengucapkan iya tidak apa.

Tiba-tiba dari arah belakang Aisya datang
"Kebo gini adik lu ya kak" sambil berjalan menghampirinya ambil menggerutu kecil.

Aisya melihat ke arah depan. Ia melihat seseorang yang sedang menunduk memperhatikan sepatu yang kelihatannya lebih menarik.
Dia siapa batin Aisya.

Tetapi setelah lelaki itu mendonggakan kepalanya Aisya terkejut bukan main.

"Astagfirulloh, kak Alif ngapain kesinii" batin Aisya kebingungan mencari jawaban

"Nah tuh bangun juga dia yaudah kakak ke dapur dulu ya" ucap kak Febri pada Alif dan dijawab anggukan oleh Alif.

"Iler kamu kemana-mana masa nyamperin cowok ileran gitu sih" ucap kak Febri pas ditelingaku dengan pelan hingga membuatku menjadi kejer takut itu benar-benar terjadi.

Kak Febri pergi aku bingung sendiri "ah masa iya sih tadikan sempet cuci muka dulu, ah ko gugup sih, ah bodo amat deh udah terlanjur juga" batin Aisya memaki.

Aisya menyuruh Alif duduk dibangku depan rumahnya. Namun karena dia bingung akhirnya Aisya mendudukan dirinya di kursi dan membuat jarak dengan Alif. Sebenarnya Aisya bingung tapi ya bagaimanapun Alif adalah tamu. Dan tamu adalah raja. Jadi harus disambut terlebih dulu.

"Ada apa ya kak?" tanya Aisya basa-basi.

"Emm, gaada papa si Sya hhe, kakak cuma mau ngajak kamu keluar. Mumpung inikan hari libur" ucap kak Alif

"Hah, demi apa dia ngajak aku jalan pas weekend. Wah ko seneng ya. Astagfirullohaladzim" batin Aisya

"Gimana sya?" Ucap Alif menanyakan jawaban karena Aisya tak kunjung menjawab

"Hari ini ya kak?" tanya Aisya meyakinkan

"Iya kenapa? Kamu ada acara?" tanya Alif lagi

"E-e nggak ko ka, tapi mau jalan kemana ya?" tanya Aisya memastikan

"Nanti juga kamu tau"

"Eh?, yaudah kalo gitu Aisya siap-siap dulu ya kak. Tunggu" ucap Aisya melenggang pergi setelah mendapat jawaban dari Alif

"15 menit ya kak" ucap Aisya dibelakang pintu

Aisya dibuat bingung sendiri ia kelabakan. Karena ini pertama kalinya ada seseorang yang mengajaknya jalan dan kak Febri bertingkah biasa saja.

"Masa dia udah ga perhatian lagi sama aku" aku menggeleng-gelengkan kepala membuang fikiran negatifku.

Sementara diluar Alif tersenyum simpul dengan tingkah adik kelasnya itu. "Lucu" batinnya.

Segitu dulu ya, jangan lupa tinggalkan jejaknya untuk cerita aku.

Perjalanan Takdir✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang