Chapt 18

30 5 0
                                    

Selamat membaca😊
Jangan lupa vote yap. Mheheh

***

Mereka semua terlihat bingung. Namun aku segera melepaskan genggaman tanganku yang digenggam oleh Naya juga Fatimah. Kemudian menetralkan nafas ku yang ngosngosan.

Kami berjalan seperti biasa. Duduk ditempat kami masing-masing. Kelas masih agak ramai karena kelas akan dimulai 5 menit lagi.

5 menit berlalu, pak Zaky masuk ke dalam kelas dengan sangat tepat waktu. Kami semua duduk dan diam ketika beliau masuk. Beliau guru yang disegani.

Setelah beliau mengucap salam dan dijawab oleh kami serempak kemudian Ardan memimpin untuk berdoa.

"Berdoa selesai" ucapnya dengan lantang

Hari ini pembelajaran Ilmu pengetahuan Alam.

Semua diam tak ada yang mengeluarkan suara kecuali ketika pak Zaky menjelaskan kemudian bertanya disitu kami boleh berbicara. Begitu peraturannya.

"Hari ini materi yang akan bapak sampaikan adalah tentang anatomi tumbuhan. Sebelum bapak lebih menjelaskan bapak akan membagikan kelompok. Tiap kelompok terdiri atas dua orang. Ada yang ingin ditanyakan?" tanyanya dan dijawab serempak dengan tidak oleh penghuni kelas.

"Baik kalau tidak. Bapak bacakan urutan kelompok kalian
Abyan dan Aisya
Nisa dan Joe
Davian dan Safa
Andre dan Fatimah
Naya dan Yusuf, dll ........ "

"Pak masa aku sama Yusuf pak? Gabisa diganti sama Andre aja pak. Tukeran" ucap Naya memelas

"Tidak bisa. Semua sudah bapak pertimbangkan"

"Tapi pak"

"Tidak ada tapi-tapian atau kalau tidak tugasnya saya gandakan"

"Jangan Pak" seru semua penghuni

Naya hanya diam mati kutu dan mendapat beberapa tatapan sinis dari teman-temannya. Bisa kleyer kalo tugasnya jadi ganda. Haduuu

"Yasudah kalo gitu. Tugas dikumpulkan minggu depan jadi bapak sarankan kerjakan mulai sekarang" serunya mempertegas.

Aku hanya diam karena malas berbicara untuk saat ini. Abyan memfokuskan matanya padaku. Setelah mata kami berpapasan matanya mengisyaratkan papan tulis yang seakan berkata "kamu sekelompok denganku" dan aku menjawabnya dengan anggukan seadanya.

Bukannya aku tak suka sekelompok dengannya. Hanya saja aku masih malu mengingat kejadian kemarin di gramed. Hahaha

Waktu berlalu dengan cepat sampai pembelajaran usai.

***
Jam telah usai. Kini semua sudah berada di kantin.

Semua duduk dengan tenang ketika sedang berhadapan dengan makanan.

Ketika aku, Naya juga Fatimah sedang makan. Ada yang datang menghampiri

"Ikut gabung boleh?" tanya nya

Hening tak ada jawaban

"Boleh?" Ucapnya sekali lagi. Jeda beberapa detik "soalnya meja lain penuh. Mau balik ke kelas udah tanggung" lanjutnya

Aku melihat sekelilung kantin ya dan benar saja kantik dipenuhi oleh semua murid.

"Silahkan kak" ucap Aisya setelah memastikan memang tidak ada meja yang kosong. Ya, dia Alif. Lelaki jangkung dengan alis tebal bibir ranum dan sifat kewibawannya.

Kita semua makan dengan tenang. Hanya Naya kelihatan kurang bersemangat.

"Nay ada apa?" tanyaku heran karena sejak pembagian tadi dia menjadi seseorang yang pendiam

"Gapapa"

"Gapapa kamu tuh pasti ada apa apa kan? Udahlah Nay kita tau. Kenapa ayo?" ucap Fatimah

Naya melirik ke arah kak Alif. Kak Alif yang sadar akan itu mengangkat suaranya

"Gapapa kalian bicara aja. Anggap aja kakak gaada" ucapnya

"Bu bukan gitu kak" ucap Naya terbata bata

"Yaudah gapapa. Sok aja cerita. Kakak bisa jadi pendengar yang baik kalo kamu mau kedengeran sama saya" ucapnya

"TAU GA? GUE GAMAU SEKELOMPOK SAMA YUSUF SYAAA FATT" ucapnya menggelegar dengan memelas hingga aktifitas di kantin tertuju pada meja kami

"Maaf-maaf. Silahkan lanjut" Fatimah menenangkan kebingungan mereka

"Lo gimana sih Nay katanya takut kak Alif denger nah ini sekantin ngedenger tau"

Naya menggigit bibir bawahnya. Itu diluar kebiasaan Naya. Naya malu semalu-malunya. Untung saja Yusuf dan yang lain tidak berada dikantin yang sama melainkan ditempar tongkrongan mereka.

***
Di tempat lain
Yusuf sedang berada di tempar tongkrongan anak kelas 10. Bi eem.

"Lu kenapa cup?" tanya Andre sedikit mengejek

"Gue gapapa dre"

"Yaelah lu. Kaya anak perawan aja ngelamun" canda Abyan

"Enak aja gini-gini gue juga laki kali"

"Yaudah sih tinggal cerita aja kalo kata cewe-cewe curhat gituh" pungkas Andre

"Gatau. Gue kepikiran aja sama si Naya. Ko dia gamau ya sekelompok sama gua"

"Yaelah lo baperan amat jadi orang cup" jawab Andre dengan diiringi tawanya

"Bukan gitu maksud gue ya aneh aja"

"Lo punya salah kali sama Naya. Yaudahlah gausah dipikirin nanti kalo lo emang punya salah minta maaf aja kedia. Gue tau Naya baik kok orangnya" jelas Abyan

"Perasaan dulu gue mutusin dia baik-baik deh masa iya dia masih marah sama gue" gumam Yusuf

"Apa cup? Lo pernah jadian sama Naya?" tanya Andre dengan suara lantang

Pletak

"Kecilin suara lo kamprett"

"Duh anjir sakit" sambil memegang kepalanya yang kena toyoran Yusuf

Abyan melirik intimidasi ke Yusuf

"Iya. Dulu waktu SMP gue jadian sama dia. Tapi pas Anniv ke 2 gue putusin dia dan itu baik-baik ko" jelasnya

"Lu PA apa kurang pinter si cup? Yaiyalah siapa yang ga sakit ati men. Secarakan lagi Anniv" respon Andre

Yusuf terdiam. Mencerna ucapan Andre.

"Udah gausah difikirin. Sekarang lo tinggal jelasin minta maaf aja sama dia sekali lagi" ucap Abyan.

Perjalanan Takdir✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang