Chapt 30

17 3 3
                                    

Selamat membaca😊
Vote😙

***

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Tiga tahun telah berlalu. Penantian Aisya tidak sia-sia. Kini dia akan bertemu dengan seseorang yang sudah ia tunggu dan janjinya itu selama tiga tahun lamanya.

Siang ini pukul 09.00 WIB.
Seorang laki-laki bertubuh tegap baru saja turun dari pesawat dengan perjalanan panjangnya. Duduk di kursi yang disediakan pihak bandara menunggu kedatangan orang yang akan menjemputnya.

Orangtuanya mengabari mereka tidak bisa menjemput anaknya hingga sopirlah yang datang menjemputnya. Alif memaklumi itu semua karena tau kesibukan orangtuanya. Dan alif tidak bisa marah untuk itu semua bagaimanapun mereka telah memberikan yang terbaik untuk anak semata wayangnya.

Setelah sopir yang dikirimkan orangtuanya datang ia langsung melenggang pergi masuk ke mobilnya dan mobil berjalan menuju ke kediamannya. Senyum tercetak di wajahnya saat melewati jalan raya yang dulu sering ia lewati dengan seseorang.

Bayangan gadis yang berlesung pipit manis selalu menghampiri fikirannya. "Aku pulang Sya, secepatnya aku akan ke rumahmu juga," ucapnya dalam hati.

Aisya pov
Hari ini lelaki yang dia tunggu katanya akan pulang ke negara asalnya Indonesia pukul 10.00 WIB setelah bebrapa tahun belakangan ini mengenyam pendidikannya di London.

Aisya bersiap pergi bersama sahabatnya ke kediaman Alif untuk sekedar memberikan kejutan kecil sebagai ucapan selamat datang kembali. Aisya sengaja tak mengabari Alif tentang hal ini. Namanya juga kejutan kalo dikasih tau kan bukan kejutan lagi namanya. 😂

Kini Aisya sedang berada di kediaman Alif dengan bebrapa teman yang sengaja ia undang dan juga orangtua Alif. Aisya sengaja menyuruh orang tuanya agar mengirimkan sopir saja yang menjemput Alif dan mereka menyiapkan pernak-pernik seadanya saja untuk menyambut kedatangan Alif.

Suara mobil terparkir di depan kediaman Alif. Itu artinya Alif sudah berada di depan rumah. Semua bersiap mengambil posisi  masing-masing dan Aisya memegang sebuket bunga untuk diberikan pada Alif sekaligus bunga penyambutan selamat datang darinya.

Cklek
Suara pintu terbuka
"Supriceeee" teriak semua orang yang ada

Alif melirik sekitar dan tersenyum senang melihat teman-temannya memberikan kejutan kecil untuknya. Diliriknya satu persatu orang yang hadir dan mengucapkan terimakasih untuk semuanya dam memberikan pelukan ala laki-laki pada teman laki-lakinya.

Beralih kepada orangtuanya. Mencium tangannya dan memeluk keduanya yang Alif lakukan. Serta tak lupa ucapan terimakasih juga yang ia rapalkan untuk keduanya.

Melepas pelukannya kemudian melirik sekitar, Hiasan sederhana namun ini sangat berkesan baginya. Batin Alif. Tak terasa genangan air memupuk dimata Alif namun sebisa mungkin ia tahan.

"Selamat datang kak alif" ucap Naya dan Fatimah yang baru saja muncul dari balik dinding

"Hai Naya, Fatimah?" ucapnya terkejut. Kemudian Alif melirik ke belakang mereka berdua mencari seseorang

"Nyari apa kak?," tanya Naya sambil melihat ke arah belakang mengikuti pergerakan Alif tetapi Alif menjawabnya dengan gelengan.

"Kamu gaada. Padahal aku berharap kamu datang bawa buket buat aku," batinnya tersenyum memicingkan sebelah bibirnya.

Setelah semuanya mengucapkan selamat datang satu persatu mereka semua duduk di sofa yang ada di ruang tamu Alif. Alif duduk di sofa singgle. Semua duduk manis. Namun dari arah belakang kursi Alif ada seseorang yang datang membawa sebuket bunga di depan wajah Alif dengan sebuah kartu ucapan "Selamat datang Kembali kak Alif".

Sontak setelah membacanya Alif sempaf dibuat terkejut dengan sebuket bunga di depan wajahnya. Semua orang menahan senyum karena merasa lucu melihat ekspresi dari alif barusan.

Setelah selesai dari acara melamunnya. Alif sontak berdiri dan berbalik untuk memastikan siapa orang itu. Dan benar jantung Alif mendadak berlari maraton setelah melihat siapa yang memberinya sebuket bunga.

Aisya. Gadis manis dengan gamis dan kerudung biru langit senada memberikan senyumnya ke arah Alif walaupun sekilas kemudian menunduk kembali. Meskipun dalam hatinya memang merindukan sosok lelaki itu.

"Aisya," ucap Alif sambil berjalan ke arah Aisya setelah menyimpan buket yang dia pegang ke sofa.

Baru saja Alif akan merentangkan tangannya ke arah Aisya sambil berjalan harus terhenti dengan intrupsi ayahnya.

"Alif mau ngapain itu tangan kamu hah?," tanya ayahnya tersenyum jail.

Alif yang sadar hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan tersenyum penuh kebahagiaan. Namun sedetik kemudian semua yang menyaksikan itu semua tertawa menyaksikan penderitaan Alif. Malu.

"Bukan muhrim toh kak mau ngapain itu tangan panjang amat," ledek Yusuf yang sedari tadi diam.

Bukannya marah semuanya malah tertawa setelahnya.

"Makanya cepet aja halalin toh udah 4 taun ldr," ucap temannya yang lain

"Yah besok ke rumah Aisya yah," ucap Alif serius ke orang tuanya.

Orang tuanya memicing tak mengerti "mau ngapain lif?," tanya ibunya

"Mau minta restu mama papa mertua biar bisa halalin anaknya secepatnya," ucap Alif secepat kilat namun mampu memberikan efek semburat merah di pipi Aisya.

Di dalam hatu Aisya hanya tersenyum mendengar penuturan Alif.

"Ia besok ayah antar," ucap sang ayah. Alif melirik sang ibu dan seakan mengerti ibunya menganggukan kepala sambil tersenyum.

Alif mengembuskan nafas lega begitupun Aisya.

"Cie nikah cie," ledek semua temannya

"Sut diam. Kasiankan Aisya jadi malu," ucapnya sambil melirik Aisya

"Ih engga siapa juga," jawab Aisya "iya aku malu Ya Alloh," lanjut batinnya

Hahaha. Semuanya tertawa.
"Udah kalian sekarang boleh makan gratis disini gausah bayar biar aku yang tanggung," ucap Alif percaya diri

"Mana ada gitu. Inikan kita yang nyiapin," sela Yusuf dengan ucapan seenak jidatnya Alif.

"Haha . Iya deh iya makasih semuanyaa. Yaudah Sya duduk," titah alif

Aisya duduk di samping ibu Alif. Keluaga Aisya dan Alif memang dekat sejak dua tahun lalu setelah Alif menceritakan semuanya pada kedua orangtuanya. Dan kedua orang tua Alif pun menerimanya dengan senang hati untuk pilihan anaknya itu toh anaknya baik dan kebetulan juga papa aisya merupakan rekan bisnis ayahnya juga.

Dunia memang sempit. Tapi Alif suka dengan skenario yang Alloh SWT. ciptakan untuknya.

Rafalan syukur dan hamdalahpun terus Alif ucapkan dalam hatinya. Nikmat yang Dia berikan sungguh luar biasa sekalu efeknya bagi Alif.

Jangan lupa vote dan komennya ya bidadari makasihh💙

Perjalanan Takdir✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang