Selamat membaca:)
***
Tiga tahun kemudian
Aisya telah lulus dari sekolahnya dan kini dia sedang menjalankam kuliahnya yang telah jalan semester 4. Ia kuliah disalah satu univ yang dekat dengan rumahnya begitupun dengan Naya dan Fatimah.
Naya dikabarkan akan menikah dengan Yusuf dalam waktu dekat-dekat ini sedangkan Fatimah dia sedang menjalankan ta'aruf dengan anak dari teman abinya. Dan untuk Aisya sendiri dia sedang menunggu seseorang yang jauh disana.
Di ruang tengah
Aisya tengah sibuk dengan handphonenya setelah dikabari oleh seseorang. Kabarnya adalah lusa dia akan pulang ke Indonesia. Saking senangnya dia menari-nari seperti anak yang baru mendapatkan es krim dan balon oleh ibunya dan BRUK dia tersandung oleh kakinya sendiri. Dan meringis kesakitan.Beruntung dia sedang berada di rumah dan keadaan dirumah sepi tak berpenghuni jadi kadar malunya masih ada tersimpan.
Kini Aisya pergi ke kamarnya untuk bersiap bertemu dengan teman-temannya yang memang sudah janjian untuk kumpul setiap minggunya.
.
.
Di cafe H2C
Gadis bergamis biru dongker selaras dengan kerudung yang dia pakai memasuki sebuah kafe. Mencari dua sosok temannya.Setelah menemukan dua sosoknya dia terkejut bukan hanya dua sahabatnya namun juga ada tiga orang laki-laki yang turut duduk berdepanan dengan mereka.
"Assalamualaikum" salam Aisya
Dijawab serempak oleh semuanya "Waalaikumsalam"
"Sini Sya duduk" ujar Naya. Akhirnya Aisyapun duduk bersebrangan dengan sosok laki-laki yang sudah lama tak ia jumpai.
"Apa kabar Sya?" tanya laki-laki itu
"Alhmdulillah kabar baik. Kamu apa kabar Abyan?" Ya laki-laki itu Abyan
Duduklah kami semua. Bukan hanya aku dan kedua sahabatku tapi juga ada Yusuf calonnya Naya, Andri insyaalloh imamnya Fatimah dan juga Abyan teman SMA mereka dulu.
Abyan berbeda universitas dengan Aisya dan sahabatnya, hanya Yusuf saja yang satu universitas.
"Alhamdulillah baik juga"
"Syukurlah kalo gitu. Udahlama ya ga ketemu dimana aja?" tanya Aisya
"Ada aja, cuman ya gitu tugas pasti ada"
Aisya ber-oh ria kemudian semua hening menikmati makanan yang sudah dihidangkan sedari tadi.
.
Setelah selesai acara menyantap makanannya semua kembali hening.
"Lusa kak Alif pulang" ucap Aisya menghentikan keheningan dan mendapat sambutan baik dari sahabatnya yang notabenenya tau bahwa Aisya menunggu Alif. Sedangkan para laki-laki hanya menampilkan senyumnya. Namun dibalik senyum bahagia itu ada senyum duka menyelimuti seseorang.
"Kamu masih dengan hati yang sama sya" lirihnya dalam hati.
"Cie kalo gitu bakalan cepet dihalalin dong" ucap Naya sambil menyenggol pundak Aisya
"Doain aja hhe" ucap Aisya tersipu malu
"Ngomingin siapa sih?" tanya Yusuf yang masih bingung dengan keadaan karena yang Yusuf tau hanya Abyan yang menyukai Aisya tapi melihat gelagat Abyan yang kurang baik akhirnya ia penasaran juga.
"Ituloh doinya Aisya yang di London" jawab Naya
Yusuf menaikan alisnya tak mengerti. Kembali bertanya "Siapa?"
"Kak Alif ketua osis kita dulu" jawab Fatimah enteng
Yusuf membuka mulutnya lebar tak percaya. Tanpa aba-aba Andri yang memang sudah dekat dengan Yusuf memasukan makanan yang masih tersisa ke mulut Yusuf. Setelah itu tawa menggema dimeja cafe mereka.
"Makannya jangan gede-gede itu buka mulut" ucap Andri sambil terkekeh geli
"Pantas saja Abyan keliatannya murung. Kalah saing si lo. Gue bilang juga apa" bisiknya dalam hati tapi Abyan seolah mengerti kembali menundukan wajahnya menghadap lantai.
"Nyari apa sih dibawah byan?" tanya Aisya pada Abyan
"Patah hati dia" celetuk Yusuf membuat semuanya melihat wajah Yusuf yang sedari dulu memang jahil itu.
"Kenapa ko ngeliatinnya gitu amat?" tanyanya bingung
"Gausah didenger diamah emang kaya gitu" sanggah Abyan dan merubah mimik wajahnya dengan serius lagi sambil melemparkan kulit kacang ke depan wajah Yusuf.
"Aw sakit gile"
"Iya-iya gue salah ngomong tenang aja kali"
Suara notif handpone Yusuf berdering
Abyan
Jaga lisanmu wahai anak muda!Tapi sampai kapan?
Abyan melirik Yusuf dan menggelengkan kepala memberi kode untuk tidak bicara apa-apa.
Begitulah mereka saling diam-diam curhat dan mengancam jika salah satu rahasianya terbuka secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.
Terimakasih sudah membaca💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Takdir✔
Teen FictionLantunan ayat suci, suara adzan yang menggema begitu menggetarkan hati dan jiwa. Untuk pertamakalinya itu yang dirasakan Aisya. #Abyan Kakak tingkat yang ramah dan sangat dekat dengan Aisya. Sehingga pertemanan antara keduanya mustahil kalau salah s...