Bismillah
Selamat membaca:****
Keesokan harinya aku berangkat diantar oleh kakak ku. Kak Febri menepikan motornya setelah sampai di sekolah.
Aku berjalan sendiri melewati tempat parkir siswa kebetulan aku sedang mencari barang yang ada di dalam tas takutnya ketinggalan. Kalau ketinggalan nanti bisa-bisa kena hukuman. Saat aku sedang berfokus pada tas tiba-tiba
Brak
Aku seperti menabrak dinding kokoh sama seperti awal pertama aku berpapasan juga dengannya."Uw maaf" kata kami serempak
Aku mendongkakan kepala memastikan siapa yang ku tabrak
"Oh Byan, sorry" ucapku kembali menunduk
"Iya Sya sorry juga" dibalas anggukan saja olehku
"Eum nyari apa sih Sya?" Tanyanya
"Iniloh takutnya ada buku yang ketinggalan tapi kayaknya engga deh" jawabku menampakan deretan gigi putihku
"Ada ada aja Sya" ucapnya sambil berdecak
Kami berjalan beriringan menuju kelas kami dengan jarak yang agak jauh. Aku berada di sebelah kanan sedangkan dia berada di sebelah kiri dengan jarak sekitar satu meter. Tidak terasa kami sekolah telah memasuki semester kedua jadi kami tak secanggung waktu pertama kali.
Hening tak ada yang memulai pembicaraan
"Gimana Sya kamu udah ngomong belum sama Fatimah?" tanyanya menunduk
"Oh iya maaf aku lupa aku juga belum sempat bahas itu lagi sama dia, tapi kemaren2 sih sempet aku bahas dia cuman gaada respon. Nanti kalo udah aku kasih tau deh" ucapnya meyakinkan
"Heum aku kira kamu udah ngomong. Tapi yaudah gapapa deh"
"Iya habis ini aku mau ngomong lagi sama dia yang jelas kamu sabar aja ya nunggunya" hening "janji nanti istirahat aku bakalan bawa dia buat kamu" ucapnya lagi
"Yaudah kalo dia gamau jangan dipaksa ya Sya" ucap Abyan dengan nada memohon
"Iya tenang aja"
.
.
.Setelah berada di dalam kelas aku mendudukan diriku disamping Fatimah dan memberi salam pada semua yang ada di dalam kelas dengan senyum merekah
"Assalamualaikumm temen" ucapnya semangat saat menghampiri Fatimah
"Waalaikumsalam temen" jawab Fatimah tak kalah semangat
"Naya belum dateng Fat?" tanyaku
Belum sempat Fatimah menjawab ada suara yang datang dari arah pintu kelas
"Asslamualaikum semuaaa" ucapnya dengan nada semangat 45
"Waalaikumsalam warohmatulloh" jawab mereka serempak
"Hay, pasti pada ngomongin aku ya" ucap Naya menunjuk pada ku dan juga Fatimah
"Tau aja" celetukku
"Yah ko masih pagi udah gosipin aku kalian" ucapnya lesu
"Enak aja gosipin engga ya" jawabku ngotot
"Kirain" tawa Naya menggema melenggang ke kursinya
Naya duduk bersama dengan Sarah salah satu murid yang memang lebih pendiam tapi Naya suka itu sehingga dia tidak khawatir jika Sarah macam-macam. Sedangkan aku duduk bersama dengan Fatimah.
Aku melirik Naya mengkode agar dia mendekat. Kebetulan guru mengadakan rapat dadakan sehingga mereka bisa dengan leluasa di kelas.
Naya mendekat mengerti dengan kode dariku
Fatimah sedang memgulas membaca pelajaran kali ini. Aku mengedipkan mata pada Naya dan mulai membuka suara
"Fat giamana sama Abyan?" Tanyaku
Fatimah menengok ke arah kami
"Gak gimana-gimana" jawabnya
"Tapi kamu udah memikirkan perkataanku kemarin bukan?" Tanyaku lagi
Dijawab anggukan oleh Fatimah
"Jadi gimana?"
Fatimah menyernyit heran tetapi kemudian dia bersikap biasa seolah mengerti arah tujuan obrolan kami. Aku suka memang Fatimah yang langsung mengerti dengan kode. Hahaha
"Iya aku udah bisa iklas ko sama kejadian Abyan. Aku juga udah siap dan aku bakal bersikap biasa mulai sekarang" tuturnya
"Kamu beneran kan Fat?" tanya Naya meyakinkan dan aku hanya menatapnya
Tapi tak ada jawaban dari Fatimah hanya anggukan saja seakan menjawab ya bener.
Aku dan Naya sama-sama mengjembuskan nafas gusar.
Hufttt
Akhirnya temen kita bisa damai juga. Batinku melirik pada Naya.
Aku memeluk Fatimah dari arah samping disusul Naya sampingnya lagi.
🐰🐰🐰
Waktu istirahat telah tiba dan kami telah selesai dengan acara sholat dhuha kami dan kini sekarang kami sedang berada di kantin sekolah setelah tadi janjian dengan Abyan bertemu disana.
Seperti biasa kami duduk dipojok kanan. Menyantap makanan pesanan kami dengan keheningan.
Suara sepatu mendekat dan aku mendongkakan kepala. Aku tersenyum padanya dan diapun membalasnya.
Itu kak Alif dan Abyan mereka datang bersamaan. Jantungku mulai berdetak tak normal entah pada siapa keduanya membuat jantungku berlalri maraton.
Yang satu saat kejadian di parkiran tapi aku menepisnya karna aku gamau kalo sampai aku suka sama mantan dari sahabatku yang baru saja akan berdamai dengan masalalunya tetapi disisi lain aku suka padanya saat dia membaca qur'an dengan suaranya yang indag dibalik tirai mesjid sekolah. Dan yang satunya menyelamatkanku dari kejadian MOPD beberapa bulan yang lalu yang membuat jantungku abnormal dan tersipu mengingatnya.
Labil memang hati ini. Gerutuku
"Kenapa Sya?" Tanya Naya yang berada di sisiku
Aku menjawabnya dengan gelengan dan cengiran.
Keduanya semakin mendekat dan
"Assalamualaikum" suara itu bersamaan
Huwaaaaa, ko sedihya gangerti akakutu😢
Mohon maaf typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Takdir✔
Teen FictionLantunan ayat suci, suara adzan yang menggema begitu menggetarkan hati dan jiwa. Untuk pertamakalinya itu yang dirasakan Aisya. #Abyan Kakak tingkat yang ramah dan sangat dekat dengan Aisya. Sehingga pertemanan antara keduanya mustahil kalau salah s...