Selamat membaca
***
Ini adalah hari kedua setelah perpisahan kelas 12. Dan saat ini mereka di undang untuk datang ke rumah Alif. Bisa dibilang acara ini hanyalah acara pertemuan biasa yang mengundang beberapa teman dekatnya. Diantaranya yaitu Aisya, Naya, Fatimah, dan teman2 Alif yang lainnya.
Flash back On
Aisya sedang berada di kamarnya yang serba biru dengan posisi duduk di meja belajar. Karena setelah kelulusan itu semua siswa/siswi diliburkan alias libur semesteran. Dan akan masuk lagi di tahun ajaran yang baru nanti. Tiba-tiba saja ponselnya berdering agak panjang pertanda ada telfon masuk dari sahabatnya. FatimahTanpa menunggu lama Aisya menekan tombol hijau pertanda menjawab panggilan
"Halo, Asslamualikum Fat"
"Waalaikumsalam Sya, kamu besok ada di rumah?"
"Loh tumben nanyain kaya gitu. Mau traktir aku ya karena kamu juara kelas" gurau Aisya
"Yeee mana ada wle"
"Lah terus ada apa tumben?"
"Ya nanya aja. Sekalian aku mau undang kamu besok ke rumahnya kak Alif"
"Lah ko ke rumah kak Alif ada apa emang?" tanya Aisya lagi
"Ya ada acara pokonya. Dia nyuruh aku buat undang kamu tadi sama temen2 yang lain juga"
"Lah ko ke kamu? Kenapa ga dia aja langsung? Eh gapapa deng ke kamu aja. Hahaha"
"Ish apaan sih sya nanya sendiri di jawab juga sendiri"
"Hahaa iya iya maap"
"Yaudah jadi gimana kamu bisa dateng kan?"
"Yaudah ia, kamu share lock aja kalo gitu besok aku kesana. Jam berapa?"
"Siangan paling jam 9 gimana?"
"Oh oke"
"Iya datengnya"
"Hm"
"Yaudah aku mau ngomong itu aja. Aku juga udah ngundang Naya. Yaudah yah bye"
"Eeeh tunggu dulu deh Fat" ucap Aisya menghentikan ucapan Fatimah
"Kenapa?"
"Ko kamu yang undang? Emangnya kak alif siapanya kamu sih?" tanya Aisya bingung
"Hahaa. Besok aku jelasin ya gausah sekarang males"
" ya alloh Fat gitu aja tinggal cerita"
"Engga ah. Assalamualaikum" tut
Sebelum Aisya menjawab sambungan sudah terputus lebih dulu.
Flash back Off
Sekarang semua sedang berada di ruang tamu Alif. Memang tidak banyak yang ia undang hanya beberapa teman yang benar-benar bisa dibilang dekat dengannya.
Alif duduk di sofa dengan Fatimah dan yang lainnya. Tinggal menunggu satu orang lagi yang belum datang.
"Assalamualaikum" ucap salam dibalik pintu rumah Alif sambil mengetuk pintu
Semua orang menoleh ke tempat suara tersebut. Tanpa ada yang mengetahui senyum Alif mengembang. Ya orang itu adalah Aisya yang sedari tadi telah ditunggunya. Tanpa babibu Fatimah mengajak Aisya masuk
"Waalaikumsalam warohmatulloh. Ayo sya semua udah nunggu"
Aisya hanya menganggukan kepalanya dan berjalan beriringan dengan Fatimah duduk di sofa yang sudah disediakan.
"Sya nunduk aja kaya mau dilamar" ucap Naya sontak membuat Aisya mendongkakan kepalanya
Semua orang hanya yang mendengar ucapan Naya sontak mengeluarkan tawanya seketika sebelum dihentikan oleh Alif
"Udah udah kalian itu bikin Aisya malu aja. Hha liat tuh mukanya merah gitu" "gemas" ucap batin Alif
Karena suasananya cair. Aisya dapat berbaur juga dengan yang lainnya. Sekarang mereka berada di taman belakang rumah Alif yang asri dengan tumbuhan dan juga bunga dengan banyak warna.
Aisya sangat suka suasana ini. Aisya duduk di sebuah kursi yang muat untuk tiga orang saja. Fatimah dan Naya sahabatnya sedang izin mengambilkan minum.
Fatimah sudah bercerita kenapa Alif memintanya untuk menghubungi Aisya. Ternyata Alif adalah kakak sepupu dari ayahnya. Memang mereka tidak terlalu dekat di sekolah tapi persaudaraan mereka sangatlah dekat.
Aisya sedang berseorang diri sedangkan yang lain sedang duduk di karpet yang sengaja digelar untuk acara mereka. Glek. Ada yang duduk disamping Aisya. Sontak Aisya melihat siapa orangnya.
"Hai Sya" ucap orang itu
" eh hai Byan. Disini juga"
"Iya. Aku dari tadi juga kumpul sama yang lain. Kamu lupa akukan temennya Alif"
"Oh ia aku lupa" ucap Aisya ambil menggaruk tengukuknya yang tak gatal
"Haha iya gapapa santai aja. Btw kamu ngapain disini? Gabung sama yang lain ayuk" ajak Abyan
"Ah gapapa. Seneng aja disini ada tempat buat liat bunga" sambil melirik bunga yang sudah ia petik dengan seizin sang mpunya
"Kamu suka bunga?" tanya Abyan
Aisya menjawabnya dengan anggukan
"Oh pantesan yang pegang bunganya juga aku suka. Aku pergi dulu nyusul yang lain ya" ucap Byan langsung pergi. Dibalik kepergian Byan senyum tercetak diwajahnya dan gemuruh di dalam hati Aisya tak sangka sudut bibir Aisya terangkat.
Disisi lain
"Loh de, Aisya mana?" tanya Alif"Itu bang di bangku taman" sambil menunjuk dengan dagunya
Alif langsung menuju ke tempat yang ia akan tuju. Setelah sampai ia terhenti karena melihat Aisya sedang duduk dengan sosok lai-laki. Jujur saja Alid ingin tau apa yang mereka katakan tapi jarak tidak menguntungkan dia hingga sosok itu menghilang meninggalkan Aisya. Dan yang Alif lihat sudut bibir Aisya sedikit terangkat.
Alif tidak memikirkan hal yang aneh dia melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi. Dengan manarik nafas panjang Alif maju kemudian ia mendekat ke dekat kursi yang di duduki aisya. Aisya menoleh. Senyum itu mengembang.
"Boleh ikut duduk Sya?" tanyanya
"Iya kak duduk aja. Inikan rumah kakak"
Alif kemudian mendudukan bokongnya dengan jarak yang agak jauh dengan Aisya. Aista di sisi kiri sedangkan dirinya di sisi kanan.
Hening. Alif memperhatikan Aisya yang mengukir senyumnya sambil memegang bunga yang ia pinta untuk dipetik tak terasa Alif sedang merasakan gemuruh di bagian hati dan senyum juga tercetak di sudut bibirnya.
"Oya tadi siapa yang duduk disini?" tanyanya penasaran
123 detik tak ada jawaban
"Oh itu Abyan kak"Alif hanya membuka mulutnya dengan jawaban oh yang tak nampak dan tanpa suara. Aisya hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Hm sya. Kakak mau ngomong sesuatu sama kamu" keadaan menjadi serius
"Iya kak silahkan"
"Hm jadi gini sya ....."
Kira2 apa yang bakalan disampaikan Alif yaaa. Tunggu di next chapter. Jangan lupa votenya yaa💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Takdir✔
Teen FictionLantunan ayat suci, suara adzan yang menggema begitu menggetarkan hati dan jiwa. Untuk pertamakalinya itu yang dirasakan Aisya. #Abyan Kakak tingkat yang ramah dan sangat dekat dengan Aisya. Sehingga pertemanan antara keduanya mustahil kalau salah s...