Selamat membaca
Semiga suka, jangan lupa tinggalkan jejaknya yaa bidadarii 😊🌷🌷🌷
Keesokan harinya
Keadaan kelas sepi tak berpenghuni. Semua sedang fokus dengan kegiatannya masing-masing. Lagi-lagi jam pelajaran kosong.
Tapi satu hal yang kalian tahu bahwasannya jam kosong saat sekolah merupakan surganya bagi siswa/i untuk bersuka ria tanpa belajar.
Saat ini aku dan temanku sedang berkumpul dalam satu meja. Kami membahas apa yang ingin kami bahas. Dan saat ini yang sedang aku bahas adalah masalah si dia. Ya, sidia. Entah siapa. Hahaha
Sejak tadi kami hanya berbicara ringan saja. Bisa dikatan perbincangan kami ini tidak berfaedah sama sekali. Tapi itu yang kami sukai.
Pembicaraanku terhenti saat benda berbentuk persegi canggihku menandakan ada pesan grup yang masuk. Aku meronggoh tas yang tak jauh dari ku. Aku membacanya.
Terpampang nama salah satu ekskul ku.
"Rohis al-urwatul"
Kak Adam ketua
Assalamualaikum wr.wbPengumuman untuk mengingatkan hari ini kita akan mengadakan kumpulan. Yang diadakan di aula tempat biasa kita berkumpul setelah pulang sekolah. Dan untuk Yang lain boleh menyesuaikan. Maaf karena informasi ini mendadak dikarenakan suatu hal. Terimakasih perhatian kalian.
WassalamualaikumSalsabila
Waalaikumsalam, iya kak siapZaZahrotul
2Aku membacanya dengan seksama.
Huftttt
Aku menyempatkan melirik Fatimah yang kebetulan juga satu organisaai dengan ku tapi tidak dengan Naya. Naya punya prinsip ngapain cape-cape ikut gitu, kan aku udah punya kalian yang sholehah yang bisa bimbing aku. ErrrrrSahabatku yang satu memang menggemaskan. Lebih menggemaskan dari kucing yang di kuncir 😧
Fatimah melihatku menyernyit
"Kenapa?" tanyanya dengan kebingungan
Tanpa menjawabnya. Aku memberikan benda canggihku itu ke depannya agar dia bisa membacanya. Setelah membacanya dia hanya mengangguk-nganggukan kepala tanda mengerti.
"Hadir atau kabur lagi aja? Lagi males aku soalnya" keluhku
"Ah kamumah males mulu Sya. tau gitu ngapain kamu ikut-ikutan mending keluar aja sekalian?" ucap Naya kepadaku
"Hush, kamu itu Nay" ucap Fatimah memperingati Naya
"Kamu mau kabur lagi Sya. Gabaik loh. Kan kamu sendiri yang katanya pengen memperbaiki diri. Yaitu dia. Salah satunya cara biar kamu bisa hijrah ya dengan hadir terus di kegiatan rohis. Lagian kamu ikut-ikut daftar aja ngapain coba?" Fatimah menceramahi
"Bukan ikut daftar aja. Ya aku mau aja sih. Tapi gatau males aja"
Fatimah menghela nafas
"Sekarang aku tanya, sebenernya kamu niat ga sih Sya?" tanyanya penuh introgasi
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Takdir✔
Teen FictionLantunan ayat suci, suara adzan yang menggema begitu menggetarkan hati dan jiwa. Untuk pertamakalinya itu yang dirasakan Aisya. #Abyan Kakak tingkat yang ramah dan sangat dekat dengan Aisya. Sehingga pertemanan antara keduanya mustahil kalau salah s...