Chapt 25

13 7 0
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa klik bintang di sisi kiri ya💙

***

Setelah perpisahan antara Alif dan teman-temannya. Hari ini adalah hari keberangkatan Alif untuk menuju London. Sebelumnya Aisya sudah diberitahu akan keberangkatannya itu oleh Alif.

Aisya ingin sekali untuk melihat Alif yang terakhir kalinya sebelum ia berpisah dengan Alif. Tetapi hari ini bukan hari libur karena libur telah usai. Sehingga mengharuskan ia untuk sekolah dengan keadaan yang menggebu ingin menghampiri bandara untuk terakhir kalinya.

Masih ada waktu sekitar 2jam untuk keberangkatan Alif menuju negara tujuannya dalam mencari ilmu. Dan saat ini Aisya sedang berdiam diri mendengarkan penuturan sang guru yang sedang memaparkan apa yang beliau ajarkan kepada anak muridnya. Namun bukannya memperhatikan tapi Aisya malah menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.

Guru tersebut akhirnya membereskan barang-barang yang telah ia bawa karena waktu pergantian pelajaran akan dimulai.

Hingga guru itu keluar dari kelas Aisya belum selesai dengan acara melamunnya.

"Sya" panggil Fatimah dari arah belakang. Tak ada jawaban.

Fatimah bertanya pada Naya, namun yang Fatimah dapatkan hanya gidikan bahu dari Naya.

Akhirnya Fatimah membawa bangku yang ia duduki tepat disamping Aisya duduk.

"Sya" panggil Fatimah untuk kedua kalinya dengan menggenggam tangan Fatimah yang sedari tadi memegang pulpennya.

"Ah iya, kenapa Fat?" dengan ekpresi kaget Aisya menjawab

"Loh bu Ulfa mana? Bukannya tadi dia lagi nerangkin materi kan?" tanyanya lagi dengan bingung

"Udah selesai dari tadi kali buk. Sekarang tinggal nunggu Pak Budi masuk. Kamu kenapa sih Sya?" tanya Naya

"Iya Sya kamu kenapa?" tanya Fatimah mengulangi

"Masa sih? Ah aku gapapa ko. Lagi ga fokus aja mungkin" alibinya

"Sya aku tau kamu ga fokus kenapa" terang Fatimah

"Iya sya aku juga tau" ulang Naya enteng

"Apaan? Kalian so tau deh" jawabnya dengan menoel dagu keduanya seolah menghilangkan risaunya

"Udah gausah so bahagia nyembunyiin kaya gitu ga lucu" Fatimah

"Siapa juga yang ngelawak. Aku ga ngelawak loh. Haha" elak Aisya

"Iyasih kalian pasti tau. Tapi maaf aku gamau nunjukkin ke kalian" sisi lain batin Aisya

Satu jam telah berlalu. Tinggal satu jam lagi menuju keberangkatan.

Aisya semakin menggebu saja rasa ingin keluarnya dari sekolah untuk menuju bandara terlihat dari wajah khawatirnya dia. Sampai pak Budi mengabsen satu persatu murid Aisya malah cengo dengan fikirannya sendiri.

***

Jam yang menunjukkan waktu dzuhur sudah tiba. Semua siswi berhamburan menuju mesjid dan mushola.

Aisya dan teman-temannya beriringan menuju mushola. Namun langkahnya terhenti di depan kelas saat ada orang yang memanggilnya.

"Maaf. Aku mau ngomong dulu sama Aisya boleh?" tanyanya melirik ke Fatimah dan Naya

"Yaudah cepetan. Sya kita tungguin di persimpangan koridor yah" jawab Naya dianggukan oleh Aisya

Setelah kepergian kedua sahabatnya Aisya langsung membuka suara

"Ada apa Byan? Kayaknya penting banget gitu" tanyanya

Hening belum ada jawaban

"Sya kamu hari ini ga fokus kenapa kalo boleh tau. Soalnya biasanya kamu gak kaya gini" jelas Abyan

Perjalanan Takdir✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang