Baca 2-3 part sebelumnya yah takutnya lupa mhehe😚
Dann setelah aku lama hiatus kini aku datang lagi gaessss, maaf bukan maksud aku ngegantung kalian cuman mood aku buat nulis naik turun. Kalian jangan niru aku yak.
Slamat membacaaa💙
***
Setelah kejadian malam itu Alif dan keluarga mendatangi kediaman seseorang untuk mengkhitbah anak kedua dari pasangan Mama Wati dan Papa hafid. Siapa lagi kalau bukan Aisya.
Proses khitbah berjalan dengan lancar dan penentuan tanggal pernikahan juga langsung ditentukam. Yaitu lima hari setelah acara khitbah.
Flashback On
Kedua belah pihak keluarga Aisya maupun Alif sedang berkumpul dalam satu ruangan untuk menentukan tanggal pernikahan anak-anak mereka. Karena merasa cukup dewasa dan sudah mengenal satu sama lain penentuan tanggal pernikahan dipercepat tanpa ada prosesi taaruf kembali."Bagaimana kalau pernikahan kita adakan lima hari dari sekarang" ucap antusias Bunda Alif
Dan mendapat persetujuan dari Mama Aisya dengan anggukannya. Sementara kedua laki-laki paru baya hanya ikut saja. Dan Aisya yang duduk tak jauh dari sana juga mengikuti apa yang menjadi perintah dari pihak orang tua. Begitupun Alif.
Mereka berdua sama-sama diam dalam keheningan yang mendominasi. Namun rasa bahagia mendominasi di hati mereka. Keduanya sama-sama diam.
Aisya menunduk menatap lantai yang seolah lebih menarik dari semua tapi jauh dipinggir meja ruang tamu Alif mencuri pandang untuk bisa menatap wajah Aisya. Saat Aisya mendongakkan kepala tak sengaja mata mereka bertemu cukup lama. Hingga tepukan bahu di Aisya mengalihkan semuanya.
"Tenangg lima hari lagi ga lama kok, yakan om tante" ucap Yusuf dengan jail sambil memperlihatkan gigi putihnya kepada para orangtua.
Mereka yang duduk melongo mendengar penuturan Yusuf karena tidak mengerti. Yusuf berdecak kesal.
"Iniloh tante om penganten udah curi pandang gasabar pengen cepetan kawin"
"Hust kawin-kawin, lu kira Alif hewan apa dia kawin" kata Andre geram dengan celetukan Yusuf.
Setelah semua konek dengan penuturan Yusuf barulah gelak tawa terdengar dimana-mana.
Acara khitbah berjalan dengan lancar dihadiri oleh kedua belah pihak dan sahabat-sahabat terdekatnya.
Flashback Off
Sesuai permintaannya kini Alif sudah duduk manis dihadapan penghulu dan juga Ayah Aisya sebagai wali dalam pernikahannya. Juga dua orang disamping sebagai saksi dalam pernikahannya.
Sedangkan Aisya sekarang ia sedang berada di dalam kamar bersama dengan kedua sahabatnya. Gugup yang ia rasakan mendominasi keadaan hatinya.
Cklek.
Pintu kamar terbuka."Selamat ya sayang. Ijabnya lancar. Dan sekarang kamu sudah sah menjadi istrinya Alif" ucap wanita paru baya yang tak lain adalah ibunya Aisya.
Aisya memeluk ibunya penuh dengan haru.
"Trimakasih ya ma atas semuanya. Maaf kalo aisya banyak salah sama mama"
"Iya sayang. Yasudah ya jangan nangis gini nanti makeup nya luntur gimana"
Gelak tawa terdengar canggung
"Kebawah yu, pasti ka Alif udah nungguin istrinya nih" ucap Naya dan disetujui oleh semuanya.
Aisya turun ke bawah didampingi oleh ibunya dan kedua sahabatnya. Semua pasang mata menatap Aisya kagum karna kecantikannya. Dengan gaun berwarna putih yang menjuntai terlihat sakral.
"pandangannya lurus dong sya" ucap Fatimah
"Iya kenapa si sya lo kan cantik sayanggg knapa harus malu-malu gitu sih"
"Aku malu" ucap Aisya pelan
Sambil terus berjalan pandangan Alif tak luput dari Aisya.
Hingga akhirnya kini Aisya berada dihadapan Alif. Alif sontak berdiri dan menyambut Aisya.
"Salim nak" kata mama Aisya
Dengan ragu dan canggung Aisya membawa tangan Alif ke dekat bibirnya. Alif mencium kepala Aisya sambil memberikan beberapa doa yang diaamiini Aisya.
"Assalamualaikum istri" ucap Alif persis di telinga Aisya
Mendadak Aisya blushing seketika. Seperti mimpi namun ini nyata.
Aisya menjawab perlahan
"Waalaikum salam suami"-TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Takdir✔
Teen FictionLantunan ayat suci, suara adzan yang menggema begitu menggetarkan hati dan jiwa. Untuk pertamakalinya itu yang dirasakan Aisya. #Abyan Kakak tingkat yang ramah dan sangat dekat dengan Aisya. Sehingga pertemanan antara keduanya mustahil kalau salah s...