Chapter 4

5.9K 194 7
                                    

Halo semua! Sok kali ya:v macam udah banyak aja readers ku wkwk. Tapi gpp la ya ngartis:v Lanjut ke chapter 4, siap-siap baper ya semuanya. Siap-siap senyum- senyum wkwk. Supaya feel nya nambah, aku kasih cast nya deh wkwk.

 Supaya feel nya nambah, aku kasih cast nya deh wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

He is Billy!❤

She is Sherina!❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


She is Sherina!❤

---*

Happy Reading people!

****************************

Setelah menempuh perjalanan yang berlangsung sekitar tiga puluh menit, akhirnya sampai lah Billy dan Sherina di depan rumah Evelyn. Tentu dengan arahan dari Sherina. Begitu mobil berhenti, Billy langsung bergegas keluar dari mobil dan berlari ke pintu mobil di seberang nya. Billy pun membukakan pintu tersebut dan meraih tangan Sherina dengan sedikit menarik tangan nya hingga membuat posisi mereka berdua amat lah dekat. Sherina 'tak kuasa lagi menahan rasa malu nya. Jantung nya berdegup amat kencang. Ia menundukkan kepalanya, pertanda ia sangat malu.

Billy hanya bisa tersenyum manis melihat gadis itu tersipu malu akan perbuatannya. Billy meraih pipi Sherina dengan kedua tangan nya dengan possesive dan agak mengangkat nya sedikit. Setelah terangkat, Billy menyambar kening Sherina dengan kecupan manis. Yap, Billy adalah pria yang sangat nekat. Kau gila Boss. Benak Sherina.

Bukan nya terganggu, Sherina justru mengalungkan tangannya di leher Billy. Sherina sangat nyaman dengan zona ini. Jantung nya mulai netral. Dan pose ini terjadi sekitar 10 detik lamanya. Mereka menghentikan ini setelah ada seorang pria tua yang bersiul di dekat mereka. Alhasil, pipi Sherina merah merona dan lagi-lagi menundukkan kepalanya.

"Kau terlalu sering menundukkan kepala Sher, kau tak takut leher mu patah?"

"Oh-ya, ma-af. B-ba-ik-lah, ee-emm maksudku", ucap Sherina terbatah-batah sembari memperbaiki rambutnya yang agak berserak.

"Astaga kau ini, manis sekali. Bagaimana mungkin aku meninggal kan mu saat kau masih sangat menggemaskan seperti ini sayang"

"Oh astaga, ayolah Mr. Aku baru saja jadi sekretaris mu. Tak usah berlebihan", ucap Sherina lembut.

"Wah! Kau menantang ku wahai Sherina ku? Oh maaf, kau bahkan belum menjadi milik ku. Namun, aku yakin akan Sher". Billy adalah orang yang penuh dengan kepercayaan diri. Itulah sebabnya apa yang ada di sekitar nya akan menjadi milik nya. Apa yang ia inginkan akan bahkan harus menjadi milik nya. Itu lah Billy.

"Masuklah ke mobil Mr. Kau akan terlambat bila terlalu lama disini. Aku ingin masuk juga, beristirahat."

"Mr? Billy! Cukup Billy! Dan satu lagi, kau lupa aku adalah boss. Bukan lah masalah kalau aku hanya sekedar terlambat. Lagi pula aku jarang seperti ini. Hanya sesekali."

"Oh, baiklah. Terimakasih telah mengantar. Hati-hati B-bil-lly", ucap Sherina terbatah-batah.

"Hanya ucapan terimakasih Sher? Tak ada peluk? Atau sekedar pegang tangan ku. Atau senyum manis?"

Sherina tak menjawab, ia hanya memberikan simbol damai pada boss nya itu dengan membentuk jari nya menjadi lambang peace serta memberikan senyum manis nya.

"Sherina! Kau lucu sekali. Hahahaha", ucap boss nya itu sembari memasuki mobil nya. Sherina pun melambaikan tangan nya yang disertai klakson mobil boss nya.

Sherina sangat senang siang ini. Ia sangat berbunga-bunga. Billy sangat hebat dalam hal menaklukan hati seorang wanita. Sherina adalah korban nya. Sepertinya Sherina sudah mulai mencintai bossnya itu.

***

19.43 Spain

Sherina terbangun dari tidurnya, ia kaget mendengar ketukan kencang dari luar. Di lihat nya jam di atas nakas menunjukkan hampir pukul delapan.

Dibuka nya pintu rumah dan ternyata Evelyn. Ia kasihan melihat Evelyn dengan wajah yang sudah di tekuk karna kelelahan. Ia tau ini sudah malam dan pasti melelahkan. Segera di ambil Sherina tas sahabatnya ini dan menuntunnya ke kamar. 'Tak lama, Eve pun bergegas ke kamar mandi dan membersihkan diri. Sementara itu, ada yang sedang kesenangan mendapatkan notification dari seorang pria tampan yang gagah. Siapa lagi kalau bukan Sherina. Di buka nya ponsel nya, terdapat sejumlah pesan masuk dari Billy.

Billy

Hai Sher❤!

Billy

Apa kau sibuk?

Billy

Apakah sulit hanya untuk sekedar membalas, "ya"?

Billy

Baiklah nona, kau terlalu sibuk. Selamat malam.

Sherina tak kuasa menahan bahagia nya, ia senyum-senyum sendiri membaca pesan masuk itu. Sedari tadi ia tidur, Billy terus mengirim nya pesan. Sherina punya ide, ia akan iseng menelfon boss nya itu dan setelah di angkat, ia akan mematikan nya. Kau memang terlahir pintar Sher! Batinnya.

***

Sementara itu, Billy justru merasa marah dan kesal. Pasalnya, pesan nya itu sudah terbaca namun belum juga di balas. Apa mau mu Sherinaku? Batinnya.

Panggilan masuk dari Sherina

"Hai Sher! Kau pasti merindukan--", ucapnya terpotong dengan nada ttuuuutt.

"Kurang ajar! Sherina ingin bermain-main dengan ku! Awas saja kau Sher!". Tanpa Billy sadari ia sedang di pantau adik nya, Bianca.

"Hei Pak Bos!? Apa yang kau lakukan? Berbicara dengan ponsel? Tanpa ada yang menghubungi? Kau gila?", ucap Bianca.

"Sejak kapan kau disini? Sudah lama? Lekas lah pergi. Aku sedang sibuk!"

"Kau sibuk atau gila Bill? Kau ini, tolol sekali", ucapnya seraya mengacak-acak rambut kakak nya yang tampan itu.










Give me vote and share my story

HOPE U LIKE IT AND ENJOY IT

Sherina's Crazy Boss [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang