Chapter 6

4.6K 153 1
                                    

Waktu terus berjalan. Satu bulan... dua bulan telah Sherina jalani sebagai sekretaris seorang Billy. Banyak kejadian-kejadia yang tak Sherina sangka. Dan Billy adalah orang yang paling berhasil membuat Sherina tidak menyangka. Tak jarang Billy mengutarakan perasaan nya pada Sherina, bahwa Billy sudah mencintai Sherina dengan penuh. Namun, Sherina tidak menjawab perasaan boss nya itu. Meskipun begitu, Billy selalu mengklaim bahwa Sherina adalah miliknya.

Pagi ini adalah hari ke-72 Sherina berada di Spain. Ia sangat lelah pagi ini. Begitu banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan. Namun sejauh ini, semua nya masih bisa Sherina taklukan dan selalu mendapat pujian dari Boss yang mengklaim Sherina sebagai kekasih nya.

"Setidaknya, aku yang selalu ada disamping mu Sher. Jadi orang akan berpikir kalau kita ini adalah sepasang kekasih. Dan aku tau, kau adalah kekasih ku."

"Mohon maaf Tn. Billy yang terhormat, aku menolak mu dengan tegas", ucap nya seraya menaikkan alis kirinya menatap Boss tampan nya itu.

Billy tak perduli dan langsung memeluk Sherina possesive. Bukannya mengelak, Sherina justru membalas pelukan itu jauh lebih possesive. Sekan-akan mereka tidak ingin terpisah.

Billy pun mulai terbiasa dengan Sherina. Dan sering merindukannya. Hingga Billy tak punya waktu untuk mencari wanita malam. Lagi pula ia sudah mencintai Sherina.

Tidak hanya soal asmara, pekerjaan pun semakin menbaik. Kini Billy Hotels semakin maju, berkembang pesat dan terkenal seluruh penjuru dunia dengan fasilitas, kenyamanan dan masih banyak lagi. Ini adalah sebuah apresiasi bagi Sherina. Sejak kedatangannya, banyak sekali perubahan di sana. Jelas, hal ini membuat Billy semakin menginginkan Sherina.

Billy memiliki ide untuk mengerjai Sherina. Ia akan berpura-pura bahwa hal yang ia kerjakan telah menimbulkan kerugian besar pada hotel mereka. Billy ingin sekali melihat Sherina nya itu menangis. Billy sudah terlalu sering melihat nya lelah dan pusing. Namun Sherina selalu kembali semangat setelah mendapat pelukan manis dari Billy. Dan prank pun di mulai oleh Billy.

***

Matahari mulai terbenam, Sherina membereskan semua folder-folder yang ada di atas meja nya. Tubuhnya sangat penat, ia ingin segera menerobos jalanan dan membentangkan diri di kasur. Ia meraih tas nya dan melangkah kan kaki nya keluar dari kantor itu. Namun tangannya di cekal kasar oleh tangan seorang pria. Sherina tau, itu adalah Billy. Dengan penuh senyuman, Sherina membalikkan tubuh nya.

"Ada apa?"

"Duduk lah sebentar. Ada yang ingin ku bicarakan pada mu. Bersiap-siaplah!", tentu saja ucapan ini disampaikan agak sedikit kencang. Dengan suara serak milik Billy, Sherina menjadi takut.

Apa yang akan di katakannya. Apa yang ku lakukan. Apa aku melakukan kesalahan? Oh Tuhan, tolong aku. Aku takut.

Billy menjelaskan bahwa project terakhir mereka terdapat masalah. Dana yang keluar tidak sesuai dengan hasil pembelian. Billy terus menyalahkan dan memojokkan Sherina, hingga Sherina tertunduk. Billy jelas jauh lebih pintar dari Sherina, ia telah merencanakan semua nya sehingga anggaran yang di keluarkan tidak sesuai dengan harapan. Sherina berusaha menjawab dengan akal sehat nya. Berulang kali ia mencoba memotong ucapan boss galaknya itu. Karna lelah, Sherina tak kuasa melakukan apapun. Di tambah lagi suara serak nan kencang dari mulut Billy berhasil menyayat hati nya.

"Kau memanfaatkan ku selama ini Sher! Kau gila! Aku kira kau adalah gadis baik-baik. Dan ternyata, kau korupsi! Kau gila Sher. Aku tak menyangka. Astaga. Aku menyesal pernah nyaman pada mu!"

"Tt--ttap-p-ii, Bil-", ucapan Sherina terpotong.

"Diamlah kau gadis murahan! Jangan sebut-sebut namaku"

Sherina's Crazy Boss [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang