Chapter 9

4K 136 4
                                    

Coba denger lagu nya dulu deh teman, baru baca. Pasti baper. Pasti! Hehehe

Denger ya! Okee:)

*************************

Dengan mantap Billy melangkah menuju kamar yang Sherina tempati. Di dapati nya perempuan itu dan duduk disebelah nya. Billy menunggu hingga percakapan gadis itu dengan orang yang di seberangnya selesai.

"Siapa Sher? Ibu mu?"

"Iya, dia menyuruh ku pulang. Dia sangat merindukan ku katanya".

Terlalu cepat. Aku tak rela harus berpisah dengan Sherina meskipun sebentar. Empat hari saja tak bertemu, rasanya seperti sudah setahun tak bertemu. Aku tidak bisa membiarkan ini.

"Hapuskan pikiran mu untuk menghambatku pergi Bill. Aku akan pergi dua hari lagi. Hanya seminggu. Oh iya, aku ada pertanyaan. Apakah aku masih sekretaris mu?", ucap Sherina dengan wajah jelek nya.

"Oh tentu. Kau masih bekerja, dan aku akan memberikan waktu cuti untuk mu.", jawab Billy sembarang.

"Baiklah. Aku rasa kita sudah bisa tidur lagi. Ini masih sangat malam. Selamat tidur Billy :)", ucao Sherina sekaligus mendaratkan ciuman di pipi sebelah kiri milik Billy.

"K-kk-aa-au-uu?", ucapnya terbatah-batah. Dan kembali lagi dengan sigap, ciuman kedua kembali landing di pipi kanan milik Billy.

"Selamat malam Billy! Kau mencintai ku? Aku lebih.", ucap Sherina sambil mencolek hidung boss jahat nya itu.

"Oke, baik. Aku mencintaimu dan kau mencintai ku. Itu artinya kita pacaran Sher? Kau kekasih ku?", tanya Billy.

"Apa perlu status? Cukup saling menyayangi dan saling memiliki itu lebih dari sebuah status. Kau yang bilang waktu itu, bahwa aku adalah Sherina mu. Dan aku memang Sherina mu, Bill. Selamanya". Ucapan gila dari mulut manis milik Sherina itu berhasil memabukkan Billy. Billy hanya tersenyum puas. Ia meninggal kan Sherina dan sebelum menutup pintu, ia melambaikan tangan nya kecil. "Selamat malam sayang, tidur yang nyenyak".

Awalnya Billy berniat melanjutkan pekerjaan nya, namun ia memutus kan untuk tidur dan ia berharap pada Tuhan agar bisa bermimpi Sherina malam ini.

***

"Kita akan sampai jam 11 di kantor Sher, Eve. Kita kerja atau meliburkan diri saja?", tanya Billy kepada dua gadis cantik di hadapannya itu.

"Lebih baik bekerja saja Bill, pasti ada banyak pekerjaan yang belum selesai.", ucap Sherina.

"Sebenarnya aku malas, tapi bekerja juga bukanlah ide yang buruk. Aku mencintai pekerjaan ku", sahut Evelyn.

"Baiklah, kita berangkat."

Di dalam mobil tak ada yang terjadi, semua berjalan seperti biasanya. Percakapan yang terjadi pun adalah percakapan biasa tentang kemajuan hotel, bisnis dan hal-hal yang berkaitan dengan manajemen. Tepat di pukul sebelas, mobil mewah milik Billy terparkir rapih di depan hotel. Evelyn dan Sherina berpisah tempat. Pasalnya Sherina harus bersama boss tampan nya itu melakukan pekerjaan. Tak ada yang terjadi selama bekerja, mereka berdua sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Mereka sedang berusaha memunculkan ide untuk memasok pengunjung. Akan tetapi, bukan Billy namanya jika tidak menggoda Sherina. Semua nya berjalan lancar hari itu. Hingga jam sudah menunjukkan waktu untuk pulang untuk Sherina dan tidak untuk Billy. Ia akan bekerja hingga larut malam. Sherina sangat tak tega melihat boss nya itu, wajah nya sangat di tekuk dan sangat lelah kelihatannya.

"Apa tidak mau pulang saja? Sanggup mengerjakan ini semua? Hingga larut malam? Yang ada kau akan tertidur lelap disini Bill", ucap Sherina dengan penuh kepedulian.

"Tak apa, masih banyak yang harus di kerjakan. Pulang lah, sudah hampir malam." ucap Billy. Sherina melihat benda pipih yang melingkar di tangan nya, benda itu menunjukkan angka 17.54 Spain.

"Ingin ku temani? Barang kali aku bisa membantu mu", ucap Sherina makin peduli.

"Kau sedang tidak berbohong kan?"

"Tentu aku serius Bill, aku kasihan melihat mu seperti ini. Kau terlihat kelelahan. Kenapa tidak pulang saja? Kerjakan dirumah."

"Tempat tidur, bantal dan selimut ku akan merayu ku dan mengajakku tidur Sher. Pekerjaan ini tidak akan selesai ". Sherina hanya tertawa melihat wajah Billy yang amat stress. Sherina pun memutuskan untuk tetap tinggal dan menunggu hingga pekerjaan pria ini selesai.

Sherina menelfon Evelyn agar tak usah menunggu nya. Karna ia akan lembur hari ini.

Materi demi materi untuk presentasi telah diselesaikan Sherina. Semuanya tertata rapi. Begitu juga dengan design terbaru yang akan di terapkan di lantai baru yang akan dibangun dalam waktu dekat ini. Sherina sangan bisa di andalkan untuk hal seperti ini. Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh malam dengan semua pekerjaan yang telah aman. Sherina merasa sangat lapar.

"Bill, ayo makan malam. Apa kau tak lapar?"

"Sangat lapar lebih tepat nya. Kau mau makan? Bagaimana makan di restaurant saja? Aku malas bepergian keluar lagi"

"Dimanapun lah, asal kita makan. Aku sangat lapar sama sepertimu."

Mereka sampai di restaurant dan menyantap makanan mereka dengan cepat. Setelah selesai makan, Billy pun mengantar Sherina ke rumah Evelyn. Sesampainya disana, Billy membukakan pintu mobil Sherina.

"Tak usah semestinya, aku punya tangan untuk membuka ini", ucap Sherina.

"Kau adalah Sherina ku Sayang. Wajar saja aku membukakan nya untuk mu".

"Baiklah, terimakasih Tuan."

Billy mendekap wajah Sherina, sebuah ucapan possesive keluar dari mulut nya. Dengan nada yang kecil dan suara khas yang serak, Billy mengucapkan "Aku mencintai mu Sher, selamanya.". Apa yang bisa dilakukan Sherina? Tersenyum dan tersenyum. Sherina mengalungkan tangan nya di leher Billy. Billy dengan segera membalas pelukan itu. Sherina membisikkan beberapa kata di telinga Billy. "Aku juga mencintai mu Mr.Billy yang terhormat, selamanya."
















Bagaiaman gaes? HAPPY HAPPY MULU YAH MEREKA. GA KEK SAYA, JOMBLO AKUT. HAHAHA.

TERUS SUPPORT CERITA INI YAH TEMAN, THANKYOU TOMATTTCCH😘😘

GIVE ME UR VOTE

HOPE U LIKE IT AND ENJOY IT!

Sherina's Crazy Boss [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang