Chapter 7

4.2K 141 5
                                    

"Seperti nya aku ada cara untuk membantu mu Bill. Tapi aku tak yakin 100% berhasil. Besok ikut aku. Ini caranya.", ucap Bianca pada Callista dan juga Billy.

Billy rasa itu adalah ide yang cemerlang. Namun betul kata Bianca, kemungkinan berhasil hanya sedikit. Billy berpikir sejenak siapa yang bisa membantu nya untuk melancarkan rencana tersebut. Evelyn! Ya! Evelyn.

Billy meraih ponselnya dan menelfon Evelyn malam itu juga.

***

Evelyn sungguh tak tega melihat kondisi sahabatnya saat ini. Sherina amat hancur. Ia sakit, ia perih, ia robek, ia rusak. Evelyn pun memijat-mijat halus kening Sherina hingga gadis itu tertidur pulas. Saat Evelyn akan menghentikan aksi memijat nya tersebut, ponsel nya berdering. Sebenarnya sangat malas baginya untuk mengangkat telfon tersebut. Namun ia paksakan untuk bangkit dan meraih ponsel itu. Di lihat nya.

Panggilan masuk dari Mr.Billy.

"Halo? Evelyn? Selamat malam!"

"Selamat malam Mr. Ada apa malam-malam begini menelfon?

"Sherina sudah tidur?"

"Sudah Mr."

"Oh baiklah, besok datang lah lebih cepat. Dan langsung keruangan ku saja. Ada yang ingin aku bicarakan, jangan beri tahu Sherina."

***

Hari baru kembali datang menjemput. Sherina sudah bangun lebih dulu daripada Evelyn. Sherina menyiapkan sarapan guna menghilangkan ingatan kejadia kemarin sore. Di bangun kan nya sahabat nya itu dan mereka berbicara sebentar. Sherina berkata bahwa ia akan segera pulang ke Singapura dan itu artinya ia akan meninggalkan Spanyol. Dia menyesal pernah datang ke Negeri ini dan bertemu orang seperti Billy. Tidak tinggal diam, Evelyn membujuk sahabat nya itu untuk tetap tinggal dulu selama satu minggu. Berulang kali Sherina menolak namun Evelyn terus membujuk nya. Dan alhasil, dengan segala pertimbangan Sherina pun menyetujui nya.

Setelah semuanya beres, Evelyn pamit pergi pada Sherina. Evelyn berpesan, tinggal lah dirumah dan jangan kemana-mana. Kalau hanya sekedar berjalan-jalan, tak apa. Tapi jangan terlalu jauh.

Sampailah Evelyn di ruangan Boss nya itu, Mr.Billy Alfredo. Tanpa menunggu lama, ia langsung menemukan wajah Billy yang sedang tertekuk. Evelyn pun segera berjalan menuju tempat duduk Boss nya itu. "Permisi Mr. Saya sudah tiba".

Billy pun menjelaskan apa yang sudah terjadi. Dan Sherina tidak menyangka bahwa ini adalah sebuah prank semata. Itu artinya, Sherina jelas tidak benar-benar di pecat. Billy mulai menjelaskan rencana permintaan maaf nya pada Evelyn. Evelyn pun mengangguk menegerti. Rencana ini akan di lancarkan 2 hari lagi. Evelyn rasa itu waktu yang cocok.

"Pasti Sherina kaget. Padahal ulang tahun nya masih lama."

"Anggap saja nanti adalah hari jadian kami. Aku dan Sherina harus resmi berpacaran. Aku harap ini berhasil". Billy sangat lemas mengatakan hal itu. Bagaimana tidak? Sudah dua bulan ia terbiasa bersama-sama dengan Sherina, dan pagi ini siapa yang akan ia peluk? Siapa yang akan ia godai? Siapa yang akan ia usili? Semua itu berkecamuk di benak Billy.

Evelyn pun pergi dari ruangan Billy dan kembali pada pekerjaan masing-masing.

Sementara Sherina dirumah hanya memainkan ponselnya. Dilihat nya foto-foto Billy. Sungguh ia rindu dengan pria nakal ini. Namun itu semua sirna hanya dalam waktu semalam. Dia memojokkan Sherina, membuat Sherina hancur. Sherina bingung harus apa, ia mengambil serangkaian Make Up dan memoleskan halus di wajah nya. Di raih nya kembali ponselnya dan mengambil gambar. Di tangkap nya beberapa gambar, dan ia memilih satu untuk di posting seperti biasanya.

Sherina's Crazy Boss [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang