Chapter 14

2.2K 62 0
                                    

Halo guys, kembali lagi bersama saya wkwk. Aku mau kasih cast Aulia.

Cantik banget Aulia sumpah HAHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik banget Aulia sumpah HAHA.

*****************************

Waktu menunjukkan pukul 4 pagi di Singapura dan pukul 9 malam di Spanyol.
Sherina mencari ponsel nya. Sangat tertera jelas disana, bahwa ada 54 panggilan tak terjawab dari Billy. Anak itu pasti merindukan ku. Aku juga sama. Teriakan hati Sherina. Ia langsung menelfon Billy. Dan Dewi Fortuna sedang bersamanya, dengan segera Billy mengangkat telfon tersebut.

"Hai sayang. Apa kabar mu?"

"Haii pak Bos. Jadi begini. Ada yang ingin aku sampaikan padamu."

"Tentang apa? Katakanlah sekeretaris cantikku"

"Aku akan berlibur dengan keluarga ku, ke Indonesia. Letaknya tak jauh dari negara kami. Hanya menerlukan waktu sedikit saja apabila memakai pesawat"

"Kau tidak ingin pulang dulu? Aku sudah sangat rindu Sher."

"Aku akan kesana sayang. Keluarga ku merindukan aku. Aku janji akan kembali ke Spanyol. Tapi, mengertilah Bill."

"Baiklah Nyonya Bill. Berapa banyak waktu libur yang kau butuhkan?"

"Dua minggu lagi saja sayang, tak usah banyak-banyak. Bagaimana?"

"Baiklah. Dan ingat, kau harus kembali Sher. Aku rindu kau. Sudah dulu ya, aku ingin tidur sayang", tentu Billy berbohong. Ia bukan tidur, justru masih berbincang-bincang dengan keluarga Mr. Casta.

Sherina pun beranjak dari kasur nyamannya. Ia membereskan kasur yang agak berserak itu dan bergegas menuju kamar mandi. Ditemui nya ayah dan ibu nya tengah bersiap-siap pergi bekerja.

"Hey, ayah ibu. Ingatlah, besok kita akan bersenang-senang. Pesawat kita berangkat pukul 11 pagi.", ucap Sherina sembari melipat tangan nya di bawah dada sambil tersenyum.

"Baiklah putri ku yang cantik. Tidurlah lagi, ini masih terlalu pagi sayang", ujar ayah Sherina seraya mengelus-elus rambut putrinya itu. "Ibu sudah memasakkan mu sarapan. Makan lah saat kau lapar", sahut Ibu Sherina.

Sementara Billy, hanya bisa kembali duduk dan mengikuti kegiatan perbincangan palsu ini. Dilihatnya sosok Aulia yang tanpa henti menatap ponselnya. Pemandangan yang tidak nyaman. Billy hanya butuh Sherina saat ini. Tak ada yang lain. Billy akan memeluk serta mencium Sherina. Mengajak gadis itu berjalan-jalan dan makan berdua. Itu yang ada di khayalan Billy sekarang.

"Billy, besok kau dan Aulia bisa berjalan-jalan nak. Jemputlah dia dirumah Tn.Casta", ucap Linda dengan tuturan yang amat lembut.

"Ayolah ibu, besok aku harus bekerja.", ucap Billy sambil mengacak-acak rambutnya.

"Oh astaga nak, itu bukan lah masalah. Calon istri adalah nomor satu". Billy hanya mengangguk, tatapan kasar kembali di lontarkan oleh Alfredo.

Tak lama perbincangan yang terkesan norak itu pun berakhir. Billy mengambil waktu istirahatnya. Pasalnya waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ia sangat lelah memikirkan hal bodoh ini. Ia harus merahasia kan ini semua dari Sherina. Sherina tak boleh tau, yang ada dia akan mati cemburu nanti. Billy yakin, mampu melakukan nya sendiri. Karna seperti nya gadis yang disebut-sebut Aulia tersebut juga tidak tertarik dengan hal kuno seperti ini.

***

08.20 Spain

Billy terkejut mendengar teriakan Mama nya, Linda dari depan pintu kamar.

"BILLLYY! BANGUN LAHHH, SEGERA JEMPUT AULIA! BILLLYYYY", teriak Linda.

"Kemarin aku tertidur pukul 2 Ma, jadi aku terlambat bangun. Berikan aku waktu untuk mandi sebentar".

Billy beranjak dari kasur nyaman miliknya dan menuju kamar mandi. Di bersihkan nya tubuhnya yang memakan waktu kurang lebih 15 menit dan langsung menuju ruang tamu. Sudah terlihat dari jauh, ada seorang gadis yang tengah sibuk dengan ponselnya. Yap, itu adalah Aulia.

"Nah, Aulia itu Billy. Pergilah berjalan-jalan. Kalau bisa tidak usah kembali. Berdua lah terus", kekehan Linda.

Billy hanya menatap aneh Mamanya itu sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Dan rambut Billy yang masih setengah basah pun terciprat ke wajah Aulia. Sontak membuat Aulia terkejut akan percikan air tersebut.

"Oh my Godness!", ucap Aulia sambil menutup mata nya. Respect Billy langsung mengambil tissue di atas meja. Dan memberikan sentuhan halus dengan tangan kanannya di wajah Aulia yang dilapisi oleh tissue. Sementara tangan kiri Billy menahan kepala Aulia bagian belakang. Bahkan Billy tidak sadar ia melakukan ini.

"Oh, maafkan aku Aulia. Aku tidak sengaja", ucap Billy. Linda justru senyum-senyum sendiri melihat tingkah laku anak muda di hadapan nya ini. Melihat hal itu, Billy langsung menarik paksa tangan Aulia agar segera keluar rumah untuk meninggal kan Mamanya itu.

"Masuklah ke mobil.", ucap Billy sambil membukakan pintu mobil nya. Aulia mengangguk dan turut masuk ke mobil tersebut.

Selama perjalanan tak ada yang angkat bicara. Semua nya terasa biasa saja. Aulia yang sibuk dengan ponselnya dan Billy yang sibuk dengan kegiatan menyetirnya. Waktu terus berjalan, yang terjadi hanyalah perjalanan gila yang tak berarah kemanapun. Dan kini matahari bukan lah lagi tepat di atas kepala mereka. Billy melihat benda pipih yang melingkar di tangan gagah nya. 15.32 Spain.

Sementara jam Singapura sudah menunjuk ke angka sepuluh malam. Sherina mulai dilanda rasa rindu. Ia meraih ponsel nya dan menelfon Billy.

***

Panggilan masuk dari Sherina.

Melihat panggilan masuk tersebut, dengan segera Billy menangkat nya. Ia melihat ke sebelah kanan nya sekilas. Di lihat nya gadis itu sedang sibuk dengan ponsel milik nya.

"Halo?"

"Halo, selamat malam sayang."

"Disini masih sore. Kau sudah makan?"

"Aku merindukan mu Billy. Kau bisa kesini?". Segala macam argumen bermain di kepala nya. Gadis nya itu sedang merindukan dirinya. Sementara disini Billy sedang bersama wanita lain. Apa yang harus Billy lakukan setelah ini. Ia sangat bingung. "Halo Billy? Mengapa diam?".

"Sherina. Lebih baik kau tidur sayang. Jaga kesehatan mu ya. Aku mencintai mu". Mendengar jawaban Billy, Sherina mendadak kesal. Pasalnya, ini sangat tidak adil. Sherina sangat merindukan Billy, tapi apa? Billy sama sekali tidak memperdulikan rasa rindu Sherina. Dengan tegas, di klik nya tombol mengakhiri di ponselnya itu.









Tbc

Maaf jarang up. Sibuk sekolah:)

Give me ur vote and comment!

Sherina's Crazy Boss [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang