Chapter 26

2.2K 77 5
                                    

*Sherina Time*

-Enam bulan setelah nya-

Amerika Serikat, New York City.

Tak banyak yang berubah dari Sherina. Ia hanya bisa menutupi keadaan dirinya. Ia berusaha mencoba melupakan semua kenangan bersama Billy untuk kedua kalinya. Mau dikatakan apa lagi? Kini Billy telah resmi menikah dengan gadis yang bernama Aulia.

Seperti nya Billy benar-benar sudah menyerah terhadap kisah cinta mereka. Namun, itu hanya opini Sherina. Tak ada yang tau apa yang sebenarnya di dalam pikiran Billy. (Cuma author yg tau wkwk)

Sherina mencari dunia yang baru. Ia memutuskan pergi ke New York. Ia bekerja disana. Ia tinggal bersama sahabat Bibinya yang dimana usia mereka tak jauh berbeda.

Sherina lagi-lagi diterima sebagai sekretaris baru sebuah perusahaan ternama di New York. Perusahaan ini bergerak di bidang perminyakan. Yang dimana perusahaan ini telah memiliki banyak cabang di dunia.

Sherina terpilih sebagai asisten seorang Margaretha Aulion. Margaretha Aulion adalah seorang Direktur Pemasaran perusahaan tersebut. Kini Sherina adalah seseorang yang ia pilih dan suatu saat nanti mungkin saja bisa menggantikan posisi Margaretha Aulion. Mengingat usia Margaretha yang semakin menua, Margaretha bersedia memberikan posisi nya pada Sherina karena kerja nya begitu memuaskan.

"Sebaiknya kau atur lagi strategi pemasaran kita Sher, bagaimana cara nya agar kita untung lebih banyak. Aku rasa kau sudah lebih tau hal itu daripada aku. Aku tau, hanya saja tidak sepiawai dirimu.", ucap Margareth sembari melihat-lihat dokumen lama yang ia miliki.

"Aku rasa strategi lama mu lumayang baik. Dan sepertinya tak ada yang perlu di ubah boss. Semuanya terlihat sempurna.", jawab Sherina sambil melihat-lihat dokumen milik Margareth. "Ohh, seperti nya ada yang mengganjal disini, biar aku perbaiki nanti. Dan aku akan coba bagaimana cara mendapatkan untung yang lebih banyak. Aku akan bekerja sama dengan Tn. Mark Gibson.".

Gibson adalah direktur keuangan di perusahaan mereka. Gibson adalah anak dari pemilik perusahaan tempat mereka bekerja. Mark Jhonny Stephanus. Mark Jhonny Stephanus adalah direktur utama sekaligus pemilik dan juga perilis perusahaan ini.

"Jangan terlalu banyak berinteraksi dengan Gibson, kau bisa saja mencintai nya nanti. Ia baru tamat S2 akhir tahun ini. Ia masih sangat belia. Karena belum memiliki banyak pengalaman kerja. Hanya saja ia sangat pintar.", Margareth menggoda Sherina.

"Astaga Nyonya. Mana mungkin dia bisa melirik ku. Aku hanyalah seorang gadis biasaa--", ucap Sherina yang tiba-tiba di potong oleh Margareth.

"Gadis biasa yang cantik dan pintar. Hahahaha", jawab Margareth sembari meninggalkan ruangan mereka.

Tak ada yang Sherina lakukan selain menggeleng-gelengkan kepala nya melihat kelakuan wanita tua di depan nya itu. Wanita itu terlihat tua dan bodoh, namun nyata nya ia memiliki teknik merayu tingkat tinggi pada klien-klien perusahaan mereka.

***

"Permisi Tn. Gibson?", ucap Sherina sambil membuka pintu ruangan Gibson.

Sherina tercengang melihat luasnya kantor milik Gibson. Sangat Classy dan terlihat bersih serta tertata.

"Oh, kau Sherina kan?", ucap Gibson dari kursi mewahnya.

"Ah ya, benar. Saya Sherina. Saya hanya ingin melakukan diskusi kecil-kecilan dengan anda tentang keuangan perusahaan kita. Saya memiliki beberapa ide agar perusahaan kita bisa mendapat untung besar. Tadinya saya ingin mengajak sekretaris anda untuk berdiskusi. Namun Ny. Aulion mengatakan bahwa anda belum memiliki sekretaris."

"Bukan nya saya mau menolak tawaran anda Ny. Sherina. Tapi saya masih memiliki sejumlah pekerjaan yang harus saya tangani. Saya akan kabari anda kapan kita bisa berdiskusi. Dan saya juga kurang tertarik untuk berdiskusi di kantor. Nanti saya akan kabari anda. Bisa saya minta nomor telepon anda?"

Kaget. Tentu Sherina sangat kaget. Gibson adalah anak pemilik perusahaan tempat ia bekerja. Dan kini, pria itu meminta nomor telepon nya? Sherina mulai berpikir positif. Ia merasa bahwa pria ini sangat jauh dari kata sombong. Sherina rasa ia sangat merakyat.

"Oh, tentu Tn. Ini nomor handphone saya. Silahkan kabari saya apabila sudah tiba waktu yang tepat. Terimakasih."

***

Billy Part--

Meskipun telah melakukan percintaan dengan Aulia, tak ada rasa yang berubah dari seorang Billy. Ia tetap mencintai Sherina. Dan bahkan kini, Aulia tengah mengandung bayi mereka yang sudah berusia tiga bulan.

Billy tetap saja berusaha mencari keberadaan Sherina. Namun lagi-lagi ia bergumul. Mungkin apa bila aku mencari Sherina, tetap tak akan ada yang berubah. Sangat cepat pikiran Billy berubah. Ia amat bingung sebenarnya. Namun, ia percaya suatu saat nanti Tuhan akan membalas semua kesabaran yang ia miliki.

"Bill.", Aulia membuka pembicaraan.

"Iya? Ada apa Aulia? Perut mu sakit?".

"Tidak. Lanjutlah makan. Aku hanya mulai merasa apa yang kau rasa.".

"Ha? Merasa apa? Hahaha... kau ini ada-ada saja".

"Tawa mu palsu Bill."

"Maksud mu apa Aulia?", ucap Billy lebih serius.

"Masih berharap pada Sherina?"

"Aku rasa kau tidak perlu tau hal itu. Biar itu menjadi urusan pribadi ku."

"Bukan kah setiap pasangan harus saling mengetahui masalah dari antara mereka?"

"Itu akan terjadi apabila mereka saling merasa nyaman dan cinta. Kau sudah tau dari awal kan Aulia? Aku sama sekali tidak mencintai mu. Maaf, tapi ini kenyataan nya. Bukan hanya aku yang tersiksa, tapi kau juga. Mau dipaksakan pun, aku tidak mungkin berpura-pura mencintai mu.", jawab Billy.

"Baiklah. Lanjutkan lah makan mu. Aku permisi ke kamar."

"Ya, silahkan."

Hampir setiap hari Billy dan Aulia beradu argumen. Billy selalu menunjukkan sikap dingin nya kepada Aulia. Dan Aulia terus berharap terhadap Billy agar pria itu dapat segera bisa mencintai nya.

T
B
C

kalian harus tunggu kejutan-kejutan author yaaa, jangan lupa kasih vote buat cerita gaje ini wkwk.

Sherina's Crazy Boss [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang