Chapter 27

2K 60 5
                                    

New York, 1.30 P.M.

Sherina akhir-akhir ini amat sibuk dengan pekerjaan yang ia miliki. Hampir tak ada baginya waktu untuk sekedar berjalan-jalan ataupun refreshing. Bahkan ia melupakan hari-hari penting yang harus nya ia ingat. Tepat hari ini, usia Sherina bertambah. Sherina sendiri tak menyadari saking sibuk nya pekerjaan yang melimpahi nya.

Saat Sherina tengah fokus dengan laptop yang ada di depan matanya. Tiba-tiba pintu kantornya terbuka dan memunculkan wajah seorang pria dari balik sana.

"Hai Sherina!", sapa Gibson sambil membuka pintu.

"Ah kau ini, mengejutkan ku saja--", Sherina menutup mulut nya, ia merasa bersalah telah tidak sopan kepada atasannya. "Maaf-maaf. Aku minta maaf Tn. Akan lebih baik jika anda mengetuk pintu itu terlebih dahulu.".

"Panggil saja Gibson, usia kita tak jauh berbeda. Hanya saja aku yang lebih tua disini. Aku tau, bagi orang Asia mungkin itu suatu ketidaksopanan. Namun bagi kami disini, itu adalah hal biasa."

"Oh iya Sher, kau ingat tidak tentang ajakan mu hari itu. Kau ingin mengajak ku diskusi kecil-kecilan. Seperti nya hari ini adalah hari yang tepat bagi kita untuk mendiskusikan nya. Bagaimana?", lanjut pria itu.

Tanpa banyak cerita, Sherina mematikan laptop nya dan membereskan sejumlah dokumen-dokumen di atas meja nya. Ia langsung mengangguk mau dan mengambil posisi di samping Gibson.

Mereka berdua terasa cocok saat jalan bersamaan. Seluruh karyawan memuji keserasian mereka berdua. Namun mereka berdua justru sibuk dengan obrolan yang jauh lebih penting.

Sesampai nya di dalam mobil, Gibson menawarkan beberapa restaurant yang menjadi pilihan Gibson kepada Sherina. Sherina tak mampu memilih, semua nya terlihat begitu mengagumkan dan mahal pastinya. Bosan menunggu, pria itu memutuskan untuk memilih restaurant yang paling mahal diantara semua pilihannya itu.

"Jadi bagaimana? Apa yang harus kita diskusikan terlebih dahulu?", tanya Sherina.

"Sebaiknya simpan saja laptop, kertas dan pena mu itu. Apa kau tidak lelah bekerja terus?", Gibson bertanya balik.

"Astaga Gibson. Hahaha, aku kira kau adalah orang yang begitu formal dan disiplin dan menegangkan bahkan menakutkan mungkin. Tapi kurasa aku harus membuang jauh-jauh prasangka itu.", ujar Sherina sembari menyimpan kembali peralatan bekerja nya.

Pria itu tersenyum pada Sherina. "Kita ini tak jauh berbeda lho. Jelas aku mengerti keadaan mu. Pasti sekarang kau lelah bukan? Mari bersantai sejenak. Lupakan masalah kantor. Makan lah sebanyak-banyak nya. Nikmati hidup ini. Jangan terlalu kau bawa pikiran, apalagi perasaan.".

"Wah, kau benar-benar puitis. Padahal awalnya aku sangat takut padamu.", ucap Sherina. "Aku rasa kita perlu menjadi teman dekat kalau di luar kantor. Bagaimana? Kau setuju?".

"Di dalam kantor pun kita bisa menjadi teman dekat. Pilih menu kesukaan mu. Biar aku yang membereskan semuanya".



Billy and Aulia in Spain.

Seperti biasanya. Tak ada percakapan indah di antara Aulia dan Billy. Jutaan kali Billy berusaha untuk mencoba mencintai Aulia, namun hasilnya benar-benar nihil. Tak ada perubahan. Semuanya terasa datar bagi Billy. Tak ada Sherina, bagaikan tak ada dunia baginya.

"Billy, tunggu sebentar", ucap Aulia sambil menggenggam test pack dengan hasil positif.

"Ada apa? Jangan bertele-tele. Aku sudah terlambat. Ada meeting dengan klien luar negri pagi ini.", jawab Billy dengan nada yang amat datar terkesan tak peduli kepada wanita itu.

"I'm pregnant Bill.", ucap Aulia dengan senyuman kecil sambil memperlihatkan test pack kepada Billy.

Billy hanya tersenyum. Ada sedikit rasa senang dalam hatinya. Meski selebih nya adalah rasa sakit. Ia bahkan harus memiliki anak dari seorang wanita yang sama sekali tidak ia cintai.

"Jaga kesehatan mu. Butuh pembantu rumah? Akan kusediakan besok. Kurangilah pekerjaan-pekerjaan berat. Aku pergi dulu. Mungkin akan pulang terlambat nanti. Jangan lupa makan", ucap Billy sambil membereskan barang-barangnya.

Hal ini membuat Aulia seketika terbawa perasaan. Ia semakin cinta pada pria yang berada di hadapannya ini. Meski ucapan nya begitu dingin, setidaknya bisa meluluhkan hati nya. Akhirnya muncul sedikit bentuk kepedulian dari Billy yang hampir tidak pernah di tunjukkan nya pada wanita berbadan dunia itu. Wanita itu amat bahagia. Ia berjanji membuat Billy jatuh cinta padanya.

Tbc..

Sherina's Crazy Boss [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang