07

71.6K 1.3K 150
                                    

WARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNINGWARNING!!!

⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️
⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️
🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞

Perhatian!!! Part ini mengandung beberapa konten dewasa dan yang gak suka sama gambarnya bisa langsung scroll melewati gambar.
Please jangan hujad author.
Terimakasi 😘😘😘

"Mmpphhhh Mark stopphhh mmpphhhh"

Pinta gue di sela-sela lumatannya Mark.

Gue udah tau kelakuannya Mark sejak saat pertama gue liat dia ngelakuin itu disini sama cewek lain yang kayaknya bukan pacarnya, tapi gue gak nyangka dia juga bakalan lakuin hal yang sama ke gue yang baru dikenalnya.

"Mmpphhh mmpphhh"

Kita udah ngelakuin ciuman ini selama 10 menit dan gue udah ngerasa kehabisan nafas dari 5 menit terakhir.

Kedua tangan gue di pegang Mark jadi gue gak bisa mukul dadanya untuk menyudahi lumatannya, jadi terpaksa gue gigit aja bibir bawahnya kencang.

'Bite

"Akh" - Mark Lee

Pekik Mark saat gue menggigit bibirnya dan itu berhasil buat dia nyudahin lumatannya.

"Lo gigit gue?" - Mark Lee

"Gu-gue g-gak bisa haah na-nafas haah"

Ucap gue tersengal sambil mencoba untuk menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

Gue natap Mark tapi gue gak bisa jelas liat wajahnya karena keadaan di sini di dominasi oleh gelap.

'Pik

Entah bagaimana, tapi tiba-tiba semua lampu menyala di dalam sini yang membuat ruangannya menjadi terang dan entah sejak kapan tubuh gue sudah terduduk di lantai dengan Mark yang masih setia berdiri di hadapan gue sambil kedua matanya tersebut menatap gue dari atas.

Mark kemudian menurunkan tubuhnya perlahan dan berjongkok tepat di hadapan gue.

"Karena lo udah bikin bibir gue berdarah, maka lo juga yang harus bersihin." - Mark Lee

Ucapnya sambil menyeka sedikit darah yang keluar dari bibir bawahnya menggunakan jari tengah kiri.

"Jilat!!" - Mark

Perintah Mark sambil memberikan jarinya yang di gunakan tadi untuk menyeka darah kehadapan gue.

Gue menatap Mark kemudian menatap jarinya bergantian dan tanpa sadar gue malah menuruti perintahnya tersebut lalu mulai menjilat juga menghisap jarinya seperti menghisap sebuah permen.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PERPUSTAKAAN - MARK LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang