Selasa, 09:30 amAuthor pov
Alea kini tengah berada di rooftop sekolah dan sedang tiduran di sofa usang yang ada di sana.
Dia tengah serius memperhatikan layar ponselnya, saking seriusnya sampai kedua alisnya terlihat hampir saja bertautan.
Dia fokus dan terus fokus dengan kegiatannya, sampai...
"ANJIIRRRRRRRRRR SESAK NAFAS GUE!!!"
"BISA GAK SIH KALIAN KALO GANTENG ITU SELO AJA!!!"
"SUMPAHHH LAGUNYA KEREN BANGET!!"
"ANJIRRRLAH TAEYONG GUE!!!"
"AAAAKHH MARKKKK SELOOOWW NAPA!!"
"MATII GUE FIX MATI KALAU KAYAK GINI..."
"AAAAAA MARKKKKKKK I LOVE YOU!"
Teriaknya heboh sambil kakinya bergerak menendang-nendang udara.
"Haah, capek gue teriak."
Monolognya masih menatap layar ponsel.
"Gila gak sih itu Tiway gantengnya kebangetan sama Mark."
"Adohh, Mark. Kok lo bisa ganteng gini sih. Heran gue. Coba aja lo ada di sini, bakalan happy hidup gue."
Monolognya lagi sampai tidak sadar ada seseorang yang memperhatikanya dari atas.
Karena merasakan ada sesuatu yang janggal di atasnya, Alea pun mengalihkan fokusnya dari layar ponsel kemudian mulai mengarahkan kedua bola matanya untuk melihat keatas.
"ANJIRRLAHHH KAGET GUE!!!"
Teriaknya yang membuat Mark menutup telinganya karena teriakan Alea yang mencapai 10 oktaf.
"Bisa gak sih lo jangan teriak. Budek telinga gue dengernya." - Mark Lee
Ucap Mark sambil menggosok-gosok telinganya.
"Ngapain lo kayak tadi? Kirain gue setan. Kapan lo kesini, kok gak kedengeran ada pintu kebuka?"
"Udah dari tadi. Gimana mau denger orang lonya aja teriak-teriak kayak orang kesetanan. Lagian kenapa sih lo teriak gak jelas?" - Mark Lee
"Suka-suka gue lah. Peduli amat lo."
"Terus tadi kenapa manggil-manggil nama gue, sambil bilang I love you lagi. Lo suka ya sama gue?" - Mark Lee
"Dih siapa yang suka sama lo. Lagian gue gak ada tuh manggil lo. Yang ada gue males banget berurusan sama orang kayak lo."
Ucap Alea kemudian tidak menghiraukan Mark lagi dan kembali menatap layar ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERPUSTAKAAN - MARK LEE
Fanfiction[On Going] [SLOW UPDATE] WARNING!!! ⚠️🔞 [NC 21+] Gue kira lo cowok baik karena selalu diem di perpustakaan setiap jam istirahat siang buat belajar atau hanya sekedar buat baca-baca buku. Ternyata pemikiran gue salah besar.