"Gue gak ngomong yang aneh-aneh, sayang. Libido gue beneran naik lihat penampilan lo itu dan kayaknya kita perlu menepi sebentar." - Mark Lee
Ucap Mark Lee sambil menepikan mobilnya di pinggiran jalan yang sangat sepi dan itu membuat gue bergidik ngeri dan merasa kalau kejadian yang udah-udah bakalan mulai terulang lagi kedepannya dari sejak saat ini.
Benar saja, Mark Lee menepikan mobilnya ini di pinggir jalan yang sepi.
Setelah mematikan mesin mobilnya, Mark mulai membuka kunci seat belt di kursi kemudi kemudian melepaskan jas hitam yang di kenakannya itu dan menaruhnya dengan sangat rapi di kursi belakang mobil.
Gue yang melihat Mark Lee melakukan itu tanpa melepaskan tatapan matanya dari gue membuat tubuh ini seketika terasa merinding.
Sebelum Mark Lee melakukan sesuatu ke gue, lebih baik gue keluar dari dalam mobil ini.
Namun sialnya, saat gue ingin membuka pintu mobil tiba-tiba terdengar suara kunci pintu yang ada di sebelah Mark Lee di tekan yang artinya gue terkurung di dalam sini bersama seorang pemangsa...pemangsa perempuan lebih tepatnya.
"Mark. Mau lo apa sih?"
"Gue mau lo." - Mark Lee
"Gue serius. Udah lah jangan kayak gini lagi. Apa lo gak kasian sama tunangan lo kalau tau kelakuan lo yang sebenarnya itu kayak apa. Apa lo gak serius sama hubungan kalian berdua."
"Gue serius tunangan sama dia dan maka dari itu gue berusaha buat gak ketahuan." - Mark Lee
"Kalo lo beneran serius sama dia, kenapa musti ngelakuin ini ke cewek-cewek lain termasuk gue? Bukannya lo gak akan ngelakuin kalau ceweknya itu udah punya pacar. Gue kan pacar temen lo sendiri."
"Karena gue udah janji gak akan nyentuh dia sebelum jadi istri gue. Walaupun gue sebenernya pengen. Dan yang lo bilang tentang gue barusan itu benar, tapi lo itu special. Mau lo udah punya pacar atau enggak gue bakalan tetep lakuin itu ke lo." - Mark Lee
'Istri? Berarti Mark bakalan nikahin Mina suatu saat nanti. Kok sakit ya. :')' - Alea
"Kenapa gak lo nikahin aja dia sekarang biar lo gak main-mani lagi sama semua cewek termasuk gue?"
"Gue belum pengen nikah cepet. Lagipula berapa kali sih gue musti ingetin kalau lo itu special dan sekarang gue kangen banget sama lo. Lebih tepatnya sama tubuh lo itu. Jadi gak usah banyak omong dan sini duduk di pangkuan gue." - Mark Lee
Ucap Mark Lee sambil menepuk pahanya mengisyaratkan gue.
"Mark, lo aneh, lo sakit jiwa. Gue gak akan mau nurutin perkataan lo lagi."
"Come on, babe. Gue tau bukan itu keinginan lo yang sebenarnya. Gue tau, pasti saat ini tubuh lo itu juga kangen sama sentuhan gue." - Mark Lee
"Enggak. Gue gak mau. Buka kunci pitu mobilnya gue mau keluar."
"Iya nanti kita keluar bareng. Tapi sebelum itu, adik gue udah tegang dan udah gak sabar ingin masuk ke dalam milik lo yang hangat itu. Jadi lo harus puasin dia dulu." - Mark Lee
"Lo punya tangan kan. Puasin aja pakai kedua tangan lo. Gak peduli gue sama milik lo."
"Ayolah sayang, jangan membuang-buang waktu. Kita udah gak punya waktu lagi buat debat. Mending sedikit waktu yang berharga ini kita gunain sebaik mungkin untuk membuat kenikmatan bersama." - Mark Lee
Ucap Mark kemudian dengan cepat menarik dan mengangkat tubuh gue lalu mendudukannya di atas pangkuannya dengan posisi mengangkang dan saling berhadapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERPUSTAKAAN - MARK LEE
Fanfiction[On Going] [SLOW UPDATE] WARNING!!! ⚠️🔞 [NC 21+] Gue kira lo cowok baik karena selalu diem di perpustakaan setiap jam istirahat siang buat belajar atau hanya sekedar buat baca-baca buku. Ternyata pemikiran gue salah besar.