"Kalian pacaran?" - JaeminTanya Jaemin berjalan menghampiri ke arah kami berdua.
"Iya." - Jeno
Jawab Jeno santai yang membuat pupil mata gue membulat sempurna.
"JEN. APAAN SIH?"
"Serius lo sama dia?" - Jaemin
Kaget Jaemin juga dengan apa yang dikatakan oleh temannya itu.
"ENGGAK. ITU BOH..."
"Iya. Bahkan kita udah tinggal bareng serumah." - Jeno
Sela Jeno sambil genggam erat tangan gue biar gue gak ngomong apa-apa lagi ke Jaemin.
"Jen. Lo apa-apaan sih?"
Bisik gue yang di balas oleh Jeno.
"Lo mending diem aja dan dengerin gue." - Jeno
Gumam Jeno pelan yang hanya di dengar oleh kita berdua.
"Bentar bentar. Gue masih gak yakin kalau kalian pacaran. Sini lo." - Jaemin
Ucap Jaemin sambil memijat pelipisnya kemudian membawa Jeno menjauh sedikit dari gue.
"Lo serius pacaran sama dia? Lo gak waras Jen?" - Jaemin
"Kenapa sih lo ribut banget kalo gue pacaran sama Alea?" - Jeno
"Iya itu karena dia... Hmm... Gini, lo jangan tersinggung. Kok lo mau sih pacaran sama sesuatu yang udah gak baru lagi? Lo turun level?" - Jaemin
"Maksud lo. Lo ngatain Alea barang bekas? Atas dasar apa." - Jeno
"Iya. Kenyataan. Gue gak bodoh ya, gue tau semua. Dia itu kan udah pernah di pake sama Mark beberapa kali." - Jaemin
"Denger ya, Jae. Gue pacaran sama dia itu tulus bukan hanya karena tubuh dan gue gak pernah berfikir buat ngelakuin hal yang sama kayak Mark pernah lakuin ke dia." - Jeno
"Tapi kan tetep aj..." - Jaemin
"Udah. Lo gak usah ngomong apa-apa lagi soal Alea karena gue gak suka. Dan satu hal yang lo harus ingat, jangan pernah sekalipun bilang Alea itu bekas di hadapan gue." - Jeno
"Ck! Dasar." - Jaemin
"Ayo, Al. Gue anterin lo ke kelas." - Jeno
Ucap Jeno kemudian menarik pergelangan tangan gue menjauh ninggalin Jaemin yang hanya diam menatap kepergian kami.
"Jen. Lo berantem ya sama temen lo itu?"
"Enggak." - Jeno
"Ini pasti gara-gara gue. Harusnya lo gak usah bohong bilang kalau kita ini pacaran."
Ucap gue yang membuat Jeno menghentikan langkahnya kemudian menatap gue.
"Gue bohong itu biar Mark gak gangguin lo lagi Alea. Gue gak mau sepupu gue ini di manfaatin selamanya sama orang kayak dia." - Jeno
Ucap Jeno sambil elus-elus kepala gue.
Untung aja ini sekolah belum ramai, kalo iya bisa di tandain gue sama itu anak-anak cewek semuanya.
Gue hanya natap Jeno sambil senyum.
"Nah gitu senyum, kan jadi tambah cantik." - Jeno
Baper sama sepupu sendiri boleh gak sih?
"Hehehe."
"Yaudah. Ayok ke kelas." - Jeno
"Hmm... Jen. Gue mau ke perpustakaan dulu bentar."
"Mau ngapain?" - Jeno
"Balikin buku. Sekarang udah batas waktu pengembalian."
"Yaudah ayok gue temenin." - Jeno
Tawar Jeno sambil berjalan mendahului gue.
"Eh, enggak usah. Lo duluan aja ke kelasnya gue bisa sendiri kok."
"Tar kalo ketemu Mark gimana?" - Jeno
Tanya Jeno berbalik menatap gue.
"Gak mungkin. Mobilnya aja belum ada di parkiran tadi."
Ucap gue yang membuatnya sedikit berfikir.
"Hmm... Yaudah. Tapi kalo ada apa-apa lo cepetan hubungin gue ya?" - Jeno
"Iya."
"Yaudah. Bye" - Jeno
"Bye"
•••
at Library
Gue udah ada di perpustakaan sekarang.
Gue nyerahin buku tadi ke penjaganya terus gue berjalan ke rak buku mumpung lagi disini jadi sekalian aja minjem.
Keadaan perpustakaan pagi ini cukup sepi, hanya ada gue dan penjaganya saja karena memang ini masih pagi dan sedikit orang yang datang kesini.
Saat gue sedang memilah-milah buku apa yang ingin gue pinjam, tiba-tiba ada sebuah tangan yang keluar dari dalam rak dan kemudian menggenggam tangan gue.
"Ahhh"
Tbc,
Maunya up besok aja tapi mumpung idenya ada jadi sekalian aja double update. Hehehehe
Aku baik kan???
Horror banget gak sih itu tiba² ada keluar tangan aja dari rak buku. Wkwkwkwk
Drama banget gak sih ini work aku???
Ok voment selalu aku tunggu dari kalian semuanya 😘😘😘😘😘
- Noe -
KAMU SEDANG MEMBACA
PERPUSTAKAAN - MARK LEE
Fanfiction[On Going] [SLOW UPDATE] WARNING!!! ⚠️🔞 [NC 21+] Gue kira lo cowok baik karena selalu diem di perpustakaan setiap jam istirahat siang buat belajar atau hanya sekedar buat baca-baca buku. Ternyata pemikiran gue salah besar.