Surat Untuk Ruth by Bernard Batubara

890 31 0
                                    

Tahun Terbit: 2014

Banyak Halaman : 168 Halaman

Ubud, 6 Oktober  2012

Ruth,

Satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu sejak lama, bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama?

Aku dan kamu tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan. Jika waktunya telah usai dan perpisahan ini harus terjadi, apa yang bisa kita lakukan?

Masihkah ada waktu untuk kita bersama, Ruth?

Jika memang kamu harus pergi, berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk menikmati saat-saat terakhirku bersamamu. Meski tidak lama, hanya sebentar, seperti senja yang senantiasa kamu lukis, atau seperti ciuman pertama kita yang ragu-ragu. Berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk memelukmu, karena aku belum mengungkapkan seluruhnya yang ingin kukatakan kepadamu. 

Ironis, Ruth. Kamu berkata "Aku sayang kamu" tepat pada saat kamu harus meninggalkanku.

                - Areno. 

Gue baru baca ini tadi pagi karena bosen baca The Mortal Instrument. Jadi gue baca ini, dan-- ini bagus banget. Disaat Areno yang abis putus cinta ketemu Ruth terus Ruthnya jalan bareng sama Areno sampe suatu hari mereka sama-sama tau apa yang ada didalam isi hati mereka tapi bedanya, Ruth gak mau ngungkapin itu. Walaupun dia pengen ngungkapin itu semua. 

Suatu hari, emang si Ruth juga salah karena dia gak mau ungkapin apa yang ada didalem hatinya. Jadi Ruth udah dijodohin sama Abimanyu dan dia terus bilang ke Areno kalau pertemuan terakhir mereka ya di Bali itu.

Areno udah berkali-kali mencoba untuk menghubungi Ruth buat ketemuan lagi. Tapi, sayangnya Ruth gak mau dan anggep yang di Bali itu adalah pertemuan terakhir mereka. Sampai waktunya, Areno harus pergi nyebrang dari Bali ke Lombok dan saat itu, tiba-tiba langit yang cerah langsung mendung dan membuat kapal Areno terbakar lalu tenggelam. 

Sedih. Miris. Tragis. Kisah cinta mereka berakhir dengan tragis. 

Jujur, ceritanya emang bagus. Tapi berbelit-belit, gue udah males bacanya dan longkap-longkap halaman. Kalo disuruh ngasih bintang, gue kasih 3.5/5 

Book Review(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang