Ichi

16.8K 840 210
                                    

Aku perlahan membuka mata-ku, dan kemudian aku langsung menutup mulut-ku karena terasa ingin muntah.

'Kenapa ini? Kenapa aku mual? Aku hamil? Dasar bodoh. Itu tak mungkin. Kalau hamil, itu anak siapa? Masa Doffy?'Pikirku ngaco.

"Natsu, (Namamu)! Kita sudah sampai di Hargeon! Ayo bangun! Kita harus keluar dari kereta!"

'Hargeon? Sepertinya tak asing.'Pikirku sambil menoleh ke sumber suara yang menyebut nama-ku.

Aku langsung menjatuhkan rahang-ku saat melihat seekor kucing biru yang sedang berusaha membangunkan seorang laki-laki berambut pink yang sedang terkapar lemah.

'Kucing biru... Kaya kenal... Eh?! Kucing biru?!'Pikirku lalu langsung terkejut saat menyadari siapa kucing biru dan laki-laki berambut pink itu.

"Happy, Natsu! Uhhh..."Pekikku kencang tapi lalu langsung menutup mulut-ku kembali karena rasa mualnya semakin kuat.

"EH?! (NAMAMU), KAU MABUK?! KAU MABUK KENDARAAN JUGA?! APA KAU (NAMAMU) YANG ASLI?! ATAU KARENA SUDAH SATU BULAN KAU SATU TIM DENGAN NATSU MAKANYA KAU IKUT MABUK KENDARAAN JUGA?!"Teriak Happy histeris yang membuat perempatan keluar dari kepala-ku karena dia terlalu berisik.

"Urusai! Lebih baik kau urus Natsu! Aku ingin keluar dari kereta sialan ini!"Pekikku garang sambil bangkit berdiri lalu berjalan keluar dari kereta.

"(NAMAMU) GALAK! Hei, hei, (Namamu)! Apa kau yakin kepala-mu baik-baik saja?! Kau tidak terbentur sesuatu atau tertiban sesuatu selama di kereta tadi, kan?!"Pekik Happy sambil ikut berjalan mengikuti-ku untuk keluar dari kereta.

Aku pun lalu dengan kesal berhenti berjalan, dan kemudian membalikkan badan-ku ke arah Happy sambil berjongkok.

"Happy... Tutup mulut-mu atau kau ingin aku ikat di rel kereta api, hm? Kebetulan kereta apinya sebentar lagi akan berangkat."Ucapku sambil tersenyum tapi dengan aura yang sangat mengerikan.

"Aye... (Namamu) yang asli keluar."Tanggap Happy gemeteran sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Bagus. Kau kucing yang pintar ya."Ucapku sambil mengelus kepala Happy.

Aku lalu terdiam sesaat sambil menatap ke arah Happy, kemudian mengingat ucapan Happy yang tadi.

'Tadi kalau gak salah, Happy berkata kalau aku sudah satu bulan satu tim dengan Natsu... Berarti aku anggota guild Fairy Tail juga? Dan karena aku satu tim dengan Natsu, makanya aku ikut datang ke sini. Kalau gak salah... Ini kejadian episode satu di Fairy Tail. Natsu datang ke Hargeon karena mendengar kalau 'salamander' ada di sini. Shikashi... Ini cukup aneh. Aku yang baru saja datang ke dunia ini, tapi sudah satu bulan satu tim dengan Natsu? Sebelum aku datang, jiwa siapa yang memakai tubuh ini?'Pikirku.

"Kalau tidak salah, kita datang ke Hargeon untuk menemui 'salamander', kan?"Tanyaku sambil bertingkah sewajar mungkin di depan Happy.

'Saat aku tadi bertingkah seperti Nami yang galak, Happy tampak terkejut. Tapi saat aku tenang namun kejam, Happy berkata kalau aku yang asli telah kembali. Kemungkinan besar (Namamu) yang ada di Fairy Tail itu seorang yang tenang tapi kejam. Bisa gak ya kira-kira aku bertingkah seperti itu?'Pikirku.

"Aye! Jika informasinya benar, 'salamander' seharusnya ada di kota ini."Ucap Happy.

"Tapi, Happy... Salamander yang di cari Natsu itu kan seekor....."

"SELAMATKAN AKU!"Teriak Natsu dengan histerisnya karena keretanya sudah kembali berangkat pergi.

"Dia berangkat lagi."Ucap Happy sedangkan aku hanya menanggapinya dengan helaan nafas-ku.

"Terpaksa kita harus menunggunya terlebih dahulu. Natsu benar-benar merepotkan."Ucapku sambil bangkit berdiri lalu berjalan ke arah salah satu bangku panjang yang ada di stasiun.

Fairy TailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang