Rokujuu Yon

2.3K 278 59
                                    

Aku memandang ke arah Laxus yang ada di depan-ku.

'Apa yang harus aku lakukan? Aku juga tidak bisa memanggil Ankhseram dengan pikiran yang membeku begini.'Pikirku.

"Baiklah. Silahkan bertarung hingga mati."Ucap Invel.

'Aku tak mungkin melukainya. Tapi...'Pikirku dan Laxus secara bersamaan sambil menatap satu sama lain.

"Rairyuu no..."

"Reinryuu no..."

"Tekken!"

"Argh!"Ringisku dan Laxus secara bersamaan yang terkena serangan masing-masing.

"Bushosoku."Ucapku yang membaluti kedua tangan-ku dengan haki.

Lalu aku menahan pukulan Laxus dengan satu tangan-ku, dan kemudian memukul perut Laxus kencang.

"Uhuk!"

Laxus yang terkena pukulan-ku di perut dengan sangat kencang langsung batuk darah.

'Tidak... Aku memukul Laxus dengan haki.'Pikirku dengan mata berkaca-kaca.

'Pukulan itu... Seperti pukulan Ace... Pukulan yang di baluti haki.'Pikir Laxus.

Aku dan Laxus pun terus bertarung secara fisik dan tidak memakai sihir. Pukulan-ku yang di baluti dengan haki terus mengenai tubuh Laxus, sedangkan Laxus tak pernah bisa memukul diri-ku karena aku bisa menghindari semua serangan Laxus.

'Cukup... Hentikan... Aku tak sanggup lagi...'Pikirku dengan berlinangan air mata sambil terus bertarung dengan Laxus.

'Tiny menangis... Kuso! Jangan merasa bersalah, Tiny. Ini bukan salah-mu! Aku saja yang terlalu lemah!'Pikir Laxus.

Aku kemudian mengeluarkan satu pedang-ku dari dunia penyimpanan-ku.

'Aku akan membunuh diri-ku sendiri.'Pikirku dan Laxus secara bersamaan.

'Maaf, Luffy, minna, aku tak bisa menempati janji-ku. Dan (Namamu) Fairy Tail, kau sekarang bisa kembali ke tubuh-mu.'Pikirku dengan berlinangan air mata, tapi masih ragu karena mengingat Luffy.

'Maaf, Raijinshuu, aku akan meninggalkan kalian.'Pikir Laxus.

Aku memejamkan mata-ku untuk bersiap menusuk diri-ku sendiri. Gimanapun juga, aku membutuhkan persiapan untuk membunuh diri-ku sendiri. Ini menakutkan. Di tambah aku dapat membayangkan wajah kecewa Luffy karena aku memilih mati. Saat aku sudah, aku pun lalu...

'Crash.'

Aku langsung terpaku membeku saat ada darah yang terciprat di wajah-ku.

Aku perlahan membuka mata-ku dan kemudian darah-ku seperti menghilang dari tubuh-ku saat melihat Laxus yang berada di depan-ku, membunuh dirinya sendiri dengan petirnya.

"La... xus..."Ucapku sambil menatap ke arah Laxus dengan tatapan tak percaya.

"Tiny... Uhuk."Ucap Laxus yang lalu batuk darah dan kemudian terjatuh terduduk yang membuat-ku ikut terjatuh terduduk.

"Kenapa..."Ucapku dengan tubuh yang gemetaran dan berlinangan air mata.

"Jangan... Menangis. Itu... Selalu... Membuat-ku... Teringat... Saat... Aku... Melukai-mu... Uhuk."Ucap Laxus yang lalu kembali terbatuk darah.

Tubuh Laxus lalu terjatuh menyender ke tubuh-ku yang membuat-ku otomatis memegangi tubuh Laxus.

"Ha... Ah... Tidak..."Ucapku dengan tubuh yang semakin gemetaran saat melihat tangan-ku berlumuran darah.

"Aku selalu berpikir, bagaimana caranya menebus kesalahan-ku yang dulu hanya bisa melukai dan membuat-mu menangis. Dengan selalu melindungi-mu, aku pikir aku akan bisa menebus kesalahan-ku. Shikashi, aku selalu gagal. Aku selalu berakhir gagal melindungi-mu. Aku benar-benar laki-laki yang tidak berguna, ya? Aku menjadi merasa begitu malu saat dulu mengatakan aku yang terkuat di Fairy Tail dan ingin menjadi Master, padahal kenyataannya saja, aku tidak bisa melindungi satu perempuan yang berharga dalam hidup-ku dan hanya bisa membuatnya menangis."Ucap Laxus dengan suara yang pelan.

Fairy TailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang