Nana

3.7K 468 47
                                    

Keesokkan harinya.

Di hutan timur, Magnolia.

Saat ini, aku dan Lucy sedang menemani Natsu dan Happy yang sedang memancing ikan di rawa yang ada di hutan.

"Hah! Kenapa aku harus ikut mancing dengan kalian di saat aku sedang sibuk menulis novel?"Ucap Lucy mengeluh sambil membaca buku yang dia pinjam dari perpustakaan Fairy Tail.

"Apa, sih? Lagian kau sedang buntu karena tidak menemukan ide, kan?"Tanggap Natsu.

"Aye! Saat itu terjadi, suasana baru sangat di butuhkan."Ucap Happy.

"Itu benar. Jadi kau nikmati saja acara mancing ini, Lucy."Ucapku riang.

"Tapi kenapa harus memancing?"Ucap Lucy.

"Karena ikan adalah kesukaan-ku."Ucap Happy.

"Di tambah, ikan bakar yang baru saja di tangkap itu sangat segar dan begitu lezat."Ucapku.

"Dakara... Kenapa aku harus mencari makanan kesukaan kalian?"Geram Lucy kesal.

"Oh! Dapet!"Pekik Natsu saat merasakan kalau tali pancingannya seperti ada yang menarik.

"Ikannya sangat besar! Hati-hati!"Pekik Happy senang.

"Ganbatte, Natsu! Jangan sampai ikan itu terlepas!"Pekikku semangat.

"Serahkan saja pada-ku!"Pekik Natsu.

Tak lama kemudian, Natsu pun berhasil menarik ikan besar tersebut.

"Uppa!"Pekikku dan Happy senang.

"Apaan sih 'uppa'?!"Pekik Lucy garang.

"Sakana da! Sakana da! Senangnya! Uma! Uma!"Pekik Happy senang sambil menari-nari.

"Ano ne... Kau itu bukan anak kecil lagi."Ucap Lucy.

"Bagaimana, (Namamu)? Apa pembakaran ini sudah cukup matang?"Tanya Natsu yang sudah selesai membakar ikan besar itu.

"Eh? AH!"Pekik Happy yang terkejut karena ikan besarnya sudah terbakar.

"Ya! Itu sudah cukup, Natsu! Nice!"Pekikku sambil mengancungkan jempol-ku pada Natsu.

"Tampak enak!"Pekik Natsu senang dengan air liur yang hampir menetes.

"Hidoi yo! Padahal tadi ikannya masih segar!"Pekik Happy protes.

"Tak apa, kan? Kalau di panggang gini rasanya enak, tahu."Ucap Natsu.

"Benar. Di tambah, rasanya tak mungkin aku makan ikan mentah."Ucapku.

"Tidak, tidak! Aku pingin makan ikan mentah!"Pekik Happy kesal.

"Ini milik-ku. Kau tangkap saja sendiri."Ucap Natsu.

"Natsu, kau tak boleh berkata begitu!"Pekikku mengomeli.

Tapi Natsu tak mendengarkan omelan-ku dan kemudian malah makan ikan besar yang sudah di bakar itu sendirian.

"Sakana!"Pekik Happy sambil menjatuhkan rahangnya lebar.

"Sama tulang-tulangnya?"Ucap Lucy sweatdrop karena melihat Natsu makan ikan besar itu sama tulang-tulangnya.

"Ah, enak sekali."Ucap Natsu senang saat ikan besar itu sudah habis di makannya sendirian sampai perutnya menjadi buncit.

"Natsu, kau terlalu bersikap egois pada Happy."Ucapku mengomelinya lagi.

"Hidoi yo! Persahabatan kita berakhir!"Pekik Happy sambil berlari pergi dengan berlinangan air mata dengan dramatisnya.

"Ini bukan drama, tahu!"Pekik Lucy.

Fairy TailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang